🖤36🖤

133 21 0
                                    

Hari ini semua aktifitas kembali seperti semula, namun bedanya Talita kini tidak lagi sendiri semua yang ia lakukan pagi ini lebih sibuk dari biasanya.

Setelah menyiapkan pakaian Alwi, Talita kebawah menuju dapur untuk membantu Inne memasak.

"Bund biar Lita aja yang potong sayurannya"

"Boleh sayang, ouh Iyah nanti kamu masak sama Tammy yah Bunda harus nyiapin keperluan ayah"

"Iyah bund ga papa"

Inne meninggalkan dapur dan pergi ke kamar, sementara itu Talita dan Rientammy masih asik memasak sambil mengobrol. Rientammy banyak belajar dari adik iparnya, selain cantik Talita memang mempunyai sifat yang hampir sama persis dengan Alwi.

Saat sedang asyik memasak Talita dikejutkan dengan tangan Alwi yang tiba-tiba mencolek pipi tembam nya.

'tuing'

"Astagfirullah mas ih"

"Kenapa ga boleh?"

"Malu ada kak Tammy juga"

"Biarin aja lagian udah halal jadi sah sah aja dong"

"Iya-iya yang halal mah bebas" ucap Rientammy

Rientammy meninggalkan dua sejoli itu dan naik ke kamarnya untuk bersiap-siap karena hari ini ia akan dibawa Aji untuk bertemu dengan kliennya untuk membicarakan masalah perusahaan mereka.

Kini Talita hanya ditemani Alwi untuk memasak, sebenernya Alwi bukan hanya menemani Talita tapi juga menganggu sang istri yang sedang mempersiapkan sarapan untuk mereka.

"IHH jangan di cemilin terus nanti abis"

"Biarin nanti bisa masak lagi"

"Mas ih nyebelin, aku bilangin bunda nih"

"Sejak kapan istriku yang cantik ini jadi tukang ngadu?"

"Sejak dari dalam kandungan, udah ihhh nanti aja makan bareng-bareng"

"Bentar dikit lagi"

Saat Alwi sedang asyik makan datang Inne dari belakang dan langsung menarik telinga Alwi.

"Shhh aduhh sakit bund"

"Makanya kalo kata istrimu jangan ya jangan"

"I-iya ampun bund"

Inne melepaskan tangannya dari telinga Alwi alhasil warna telinganya berwarna merah. Talita yang tak tega melihat sang suami yang kesakitan Talita mengelus pelan surai sang suami untuk meredakan rasa sakit.

Namun tindakannya membuat semua orang yang ada di ruang makan iri dengan Alwi. Bahkan sekarang dengan sengaja Alwi memeluk Talita erat seakan-akan mengadu karena perbuatan Inne kepadanya.

"Masih pagi"

Suara Ridho yang menggema di ruang makan membuat semuanya mengalihkan perhatian dari Alwi.

"Lita abis sarapan Lo ikut gue"

"Emang mau kemana kak?"

"Tadi malem Vero telfon katanya mau ketemu"

Talita hanya mengangguk tanda mengerti, namun berbeda dengan Alwi yang mengerutkan dahinya. Bukan karena iri dengan sang kakak, namun kenapa kakak iparnya tidak mengabari dia saja jika ingin bertemu dengan istrinya.

"Kak Alwi ikut"

"Ck! Lo kan udah di suruh ke lokasi"

"Tapi kak Lita kan istri Alwi"

"Iyah gue tau, udah ga usah banyak tanya lagian cuma buat ketemu kakaknya doang"

Alwi terdiam dengan ucapan terakhir kakaknya yang pedas, bahkan terkesan mengusir membuat Alwi menghembuskan nafas kasarnya.

Talita menenangkan Alwi dengan mengelus punggung tangan Alwi yang berada di bawah meja. Setelah tenang Talita membereskan peralatan makan yang telah mereka gunakan dan bersiap untuk pergi bersama Ridho.

~^^~

Talita sangat senang, karena bisa bertemu dengan sang kakak. Walau baru beberapa hari tinggal di rumah Inne, Talita sudah sangat rindu dengan sang kakak.

"Kak vero"

Talita langsung memeluk Alexi erat  segala rasa rindunya kepada sang kakak.

"Kak ini di mana?"

"Ini rumah kedua kita semua"

Suara yang sangat dikenal oleh Talita membuat kedua dahinya mengernyit bingung dan seseorang akhirnya keluar dengan sebilah pisau digenggam.

"Nuan?"

"Eh sorry gue bukan psikopat kok"

"Pisau?"

"Ouh ini nih gara-gara Zeno bawa dua kucing kesayangannya"

"Zeno?"

"Dari pada kamu bingung kita kenalan satu satu"

Mereka memperkenalkan diri satu persatu walau tak ada acara jabat tangan mereka maklum siapa Talita dan mereka juga paham siapa dia.

"Halo gays!"

"Nah ini nih yang namanya Zeno"

Talita terkejut dengan orang yang ada di hadapannya sekarang. Bagaimana tidak Zeno yang Nuan maksud adalah Zeno Renizar kakak kelasnya.

"Kak Zeno?"

"Wow! Gue ga nyangka kalo Lo itu adiknya Vero"

"Kalian udah saling kenal?"

"Selow pak ketua, gue sama Talita emang satu sekolah jadi jangan heran kalo gue kenal dia dan dia orang kenal gue. Ditambah gue kan anak sekertaris OSIS + orang paling ganteng di sekolah"

"Ya aja biar cepet"

Zeno Renizar adalah sekertaris OSIS dan juga ketua di bagian barat dari gang yang Ridho buat. Zeno punya kebiasaan yang bikin orang geleng-geleng kepala, bagaimana tidak ia memelihara hewan-hewan buas. Bukan hanya satu melainkan empat, selain itu Zeno terkenal sangat kejam dengan orang yang berurusan dengan mereka dan menjadikannya orang yang paling disegani dan ditakuti ketiga selain Alexi dan Ridho.

"Nih gantian gue capek"

"Psikopat lo nodong gue pake pisau"

"Ck! Urusin tuh kucing-kucing kesayangan Lo sendiri"

Nuan berlalu ke dapur untuk membuatkan minuman dan juga kue kering.

"Mukanya biasa aja, ga perlu takut kita bukan setan" ucap Azwar asal

"Dia takutnya sama elo makanya mukanya gitu" ucap Deni

"Lah ketampanan gue itu sangat sebanding dengan Jungkook BTS tau"

"Huekkk ga pantes beda jauh!"

Semua orang menyoraki Azwar tak terkecuali Alexi dan Ridho yang bisa tertawa lepas karena tingkah random Azwar.

'Rawwr'

Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang