3. Kencan

4.5K 539 119
                                    

.
.
.

Ino membulatkan matanya lebar dengan mulut terbuka setelah apa yang baru saja dia lihat di depan matanya.

Sahabat satu timnya –si tuan pemalas bergandengan tangan dengan nona Hyuuga di hadapan seluruh rookie-12.

Tak hanya Ino sebenarnya yang terkejut, seluruh tim yang kebetulan juga hadir di acara kumpul tidak sengaja ini juga tak bisa menyembunyikan keterkejutannya, kecuali Kiba dan Shino yang sudah tau dari Hinata.

Well, awal Hinata memberi tahu jika dia pacaran dengan Shikamaru, Kiba juga tak percaya, pasalnya di kepala Hinata hanya ada Naruto, lalu kenapa tiba-tiba jadi Shikamaru?

Meski terkejut Kiba dan Shino tak protes. Mereka dalam hati bahkan mengakui keberanian Shikamaru dan keputusan Hinata. Dari pada terus menunggu Naruto yang sama sekali gak peka kan?

Namun itu tidak berlaku bagi Ino. Bukan soal dia tak setuju dengan hubungan mereka. Tapi tentang Ino yang sama sekali tidak tahu apa-apa. Reputasinya sebagai ratu gosip yang tahu semuanya di Konaha terancam oleh dua sahabatnya ini.

"Jadi sejak kapan?" Ino bertanya. Pertanyaan yang saat ini juga ada dibenak teman-temannya.

"Satu minggu yang lalu." Shikamaru menjawab enteng.

Ino tidak percaya. Hubungan mereka sudah satu minggu tapi dia tidak menyadarinya. Mungkin karena setelah keputusan berkencan, tim 8 dan tim 9 memiliki misi masing-masing selama hampir sepekan, Shikamaru dan Hinata jadi tak sempat bertemu dan Ino pun tak menyadarinya.

Tapi tetep saja, sebagai orang paling peka di Konoha, harusnya Ino bisa tahu jika dua orang ini ada apa-apa. Dan diingatan Ino, tidak ada yang aneh diantara mereka selama ini. Hanya Shikamaru yang selama misi kemarin menanyakan soal Hinata dua kali padanya.

"Hah?!" Ino terkesiap. Benar. Shikamaru yang menanyakan soal Hinata harusnya menjadi sesuatu yang aneh. Shikamaru orang yang observasif dia tak akan menanyakan sesuatu padanya apalagi soal wanita dan dua kali.

"Astaga! Kenapa aku tidak sadar?!"

Shikamaru hanya menguap bosan. Ino dan obsesinya dalam mengumpulkan berita-berita di kalangan shinobi Konoha memang mengganggu.

"Ah baiklah, selamat untuk kalian berdua." Ino berhasil menenangkan diri. Dan ucapan selamat darinya pun akhirnya menyadarkan teman lainnya untuk melakukannya juga.

Hinata hanya tersenyum malu, membalas ucapan para rekannya. Sedang Shikamaru nampak santai dan tak acuh.

"Tapi bisakah kalian lepas genggaman tangan kalian itu? Sangat mengganggu."

Ino yang pacarnya duduk di sebelahnya saja tidak bergandengan tangan begitu saat duduk.

"Tidak bisa," Shikamaru semakin mengeratkan genggamannya.

"Hinata menyukainnya." jawab Shikamaru percaya diri. Yang membuat Hinata semakin merona dan para nakama lainnya kehilangan kata-kata.

"Hinata kau tidak dicuci otaknya oleh si Koala ini kan?" Ino mendadak nampak khawatir. Shikamaru adalah sahabatnya tapi kalau dia sampai menipu Hinata, Ino tak akan terima, dia yang akan pertama maju untuk membunuh tuan Nara dulu.

Shikamaru berdecak. Mungkin memang benar jika dia memberikan saran-saran yang sedikit mempengaruhi Hinata hingga akhirnya mereka berkencan. Tapi mencuci otak? Yang benar saja.

"Tidak, Ino-chan. Aku memang menyukainya."

Hinata yang berbicara malah jadi lebih horror bagi Ino. Sepertinya gadis ini benar-benar di cuci otaknya oleh Shikamaru. Kemana Hinatanya yang suka malu-malu itu pergi?

Unpredicted ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang