{ Chapter 03 } Secrets Revealed

87 10 10
                                    

~ Happy Reading ~

Hari terus berjalan, matahari terus mengalami perubahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari terus berjalan, matahari terus mengalami perubahan. Begitu juga dengan sang tokoh utama, Igarashi Daiji.

"Ah, sudah pagi? Hoaamm, saatnya sekolah." Daiji langsung membereskan tempat tidurnya lalu naik ke atas kasur, melihat kembarannya.

Dengan mata yang masih ingin ditutup, ia menarik baju tidur saudaranya dengan pelan sambil berkata, "Kagero, bangun. Sudah waktunya sekolah, ayo mandi."

Perkataannya tidak dibalas sedikitpun oleh kembarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perkataannya tidak dibalas sedikitpun oleh kembarannya. "Kayanya ngantuk banget, ya? Coba aku bangunin deh." Ia pun langsung naik ke atas tempat tidurnya dan duduk disebelah.

"Kage-chan, kari ayam panas sudah ada, lho."

Dengan lamban, Kagero langsung mengusap-usap mukanya dan memandang ke arah kembarannya, "Beneran?" tanya dia.

"Iya, ayo, bentar lagi kita juga mau sekolah."

Mereka berdua pun langsung turun dari atas tempat tidur lalu turun ke bawah, bersiap-siap untuk mandi bersama lagi.

***

"Baiklah! Selamat makan!"

"Selamat makan."

Tiga orang yang berada di dalam satu ruangan terlihat sedang menikmati hidangan yang ada di depan mereka masing-masing. Mereka terlihat sedang berbincang-bincang beberapa hal, namun itu hanya berlaku bagi Daiji dan Ikki.

Kenapa? Itu karena Kagero yang selalu menjawab pertanyaan Ikki dengan pendek dan tegas. Dia terlihat sedang tidak ingin berbicara dengan si Kakak.

"Ah, udah jam tujuh, ayo pergi. Nanti terlambat." ucap Daiji yang terkejut melihat jarum jam.

Mereka bertiga langsung berkemas dan membereskan barang-barang yang ada di atas meja makan lalu memakai sepatu mereka dan berangkat menuju halte di dekat rumah mereka.

"Kenapa tidak jalan kaki? Toh dekat." saran Kagero yang melihat ke arah kembarannya.

"Jalan kaki? Boleh juga. Kakak, gimana? Mau?"

𝐖𝐨𝐫𝐝𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐢𝐞𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang