{ Chapter 08 } Mission Starts

67 10 17
                                    

~ Happy Reading ~

Daiji pun akhirnya sampai di depan rumah, dia memasang wajah muramnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daiji pun akhirnya sampai di depan rumah, dia memasang wajah muramnya. Entah kenapa dirinya menjadi tidak enak karena hal yang ia ucapkan sebelumnya.

"Seharusnya aku diam, sekarang Kagero malah jadi tau." ucapnya dengan tatapan yang sama.

Dengan berani, ia pun berjalan masuk ke dalam rumah dan menatap sekeliling sambil berkata, "Tadaima," namun di dalam tidak ada siapa-siapa. Kenapa lagi ini?

"Halo? Ada orang dirumah?"

Tidak ada satu pun orang yang keluar, dia pun langsung memegang kepalanya, "Sudahlah, lebih baik aku ke kamar, besok aku harus sekolah lagi." Dirinya pun melangkah dengan tenang walau maniknya masih melihat sekeliling.

Kreekk..

"Tidak ada orang?" tanyanya pada diri sendiri. Namun sepertinya ia sudah mendapatkan jawabannya. Ia melihat ada tangan dari atas tempat tidur. "Itu pasti dia." bisiknya.

Sudahlah, aku gak mau ambil pusing, toh semuanya sudah terjadi. Aku yakin kakak juga sedang di kamarnya. Batinnya. Ia pun menjatuhkan badannya ke atas kasur lalu menutup matanya dan memeluk bantalnya dengan erat.

***

Pagi sudah kembali datang, sinar matahari juga sudah masuk ke dalam kamar. Daiji pun terbangun, ia langsung duduk dan mengucek matanya, menatap ke arah jam, lalu berdiri melihat ke atas.

"Kagero masih belum bangun? Apa ku bangunkan saja?" ia pun kembali bingung. Apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Bangunkan saja deh," ucapnya. Ia pun mendekat dan menggoyangkan tubuh kembarannya sampai akhirnya Kagero pun bangun. Daiji yang sudah tahu langsung berlari menuju kamar mandi dahulu, ia tidak ingin Kagero marah tidak jelas sekarang, ia berusaha menghindar.

Saat ia ingin ke kamar mandi, ia melihat sang Kakak yang masih setia memasak sarapan dan bekal untuk adik-adiknya, Daiji yang melihat langsung merasa bersalah karena kejadian sebelumnya. "Ah, lagi-lagi itu. Haahh.."

Dirinya pun langsung berjalan menuju tempat tujuannya sambil berpura-pura tidak melihat itu. Namun, saat ia lewat Ikki langsung memanggilnya, tetapi Daiji tidak menanggapinya, ia langsung berjalan menuju pintu kamar mandi.

"Masih kesal ya?" tanya Ikki dengan wajah sedih. "Mungkin nanti di sekolah aku bisa minta maaf dengan mereka."

Disaat Ikki berkata seperti itu, Kagero tak sengaja mendengarnya. Ia pun langsung mendapatkan ide yang berasal dari rasa bencinya yang sudah mendalam. "Cih, minta maaf? Tidak akan kubiarkan."

𝐖𝐨𝐫𝐝𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐢𝐞𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang