{ Chapter 04 } Some Gifts and Another Weird Thing

72 11 5
                                    

~ Happy Reading ~

Pintu rumah keluarga Igarashi terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu rumah keluarga Igarashi terbuka. Ada Kagero yang terlihat kelelahan disana. Ia mengambil sapu tangan dari saku celananya lalu mengelap keringat yang keluar dari tubuhnya.

Daiji tidak terlihat dimana-mana.

"Mungkin dia masih dijalan"

"Tunggu, kenapa gua menghawatirkan bocah bodoh sepertinya?"

"Biarin aja deh, palingan masih dijalan"

Daiji pun akhirnya masuk kekamar lalu menguncinya dari dalam

***

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore tapi Daiji masih belum pulang juga.

Ikki sang kakak yang mulai khawatir meminta Kagero untuk mencari kembarannya itu.

"Kagero, bisa kau bantu aku mencari Daiji? Dia belum pulang sejak tadi siang"

Kagero tak merespon. Ia fokus pada ponsel didepannya.

"Atas hak apa lo nyuruh-nyuruh gue?"

"Ayolah dia kan kembaran mu"

"Nanti juga dia pulang..."

Bruk

Pintu terbuka, memperlihatkan Daiji dengan pakaian yang sudah lusuh diambang pintu.

"Daiji!!" seru Ikki sambil berlari ke arah adik kesayangan nya itu.

"Kau darimana saja? Sudah jam segini baru pulang"

Daiji hanya diam mendengar ocehan Ikki.

"Aku mengantuk. Aku mau kekamar dulu ya"

Daiji melewati Ikki dan Kagero yang duduk disofa untuk kekamar nya.

Pandangan nya kosong. Bajunya lusuh, sepertinya dia abis berlari.

Ikki yang melihat keanehan dari diri Daiji hanya diam lalu masuk kekamar nya.

"Dasar drama queen"

***

Pagi hari yang cerah sangat kontras dengan udara yang sangat segar membawa Daiji pergi ke halaman belakang sekolah yang penuh dengan bunga bersama kedua teman barunya.

"Hah~ hari ini cerah ya" ujar Aruto memulai pembicaraan.

"Ya kau benar" sahut Kento dari samping.

"Bunga yang indah ya"

Daiji berjongkok didepan sebuah bunga berwarna merah seperti darah.

"Warna bunga nya serem amat, kek darah" cerus Aruto melihat bunga yang dipetik Daiji.

"Menurut ku itu warna yang bagus" jawab Daiji.

"Ya terserah. Ngomong ngomong sebentar lagi bell masuk berbunyi, lebih baik kita segera ke kelas atau nanti kena hukum kalau telat" Kento memperingatkan kedua temannya yang masih sibuk dengan bunga bunga yang ada disana.

𝐖𝐨𝐫𝐝𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐢𝐞𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang