{ Chapter 06 } The Problem

78 12 14
                                    

~ Happy Reading ~

Tiga hari sudah berlalu, suasana sekolah tetap sama seperti dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga hari sudah berlalu, suasana sekolah tetap sama seperti dulu. Tenang, walau ada beberapa rumor-rumor busuk tentang anak muda yang bernama, Igarashi Daiji.

Entah siapa yang menyebarkan rumor itu, padahal Daiji aslinya adalah anak yang baik, bukan seperti yang ada pada rumor itu. Tentu saja hal itu membuat dua orang sahabat Daiji menjadi kesal.

"Kenapa selalu ada gosip tentang Daiji, padahal dia cuman pendiam. Cih, dasar bodoh." kesal Aruto sambil menggigit roti miliknya. Bagaimana tidak kesal, rumor itu sudah tiga hari berlangsung.

"Huh, kita ga bisa apa-apa. Toh kita cuma murid biasa yang ga punya jabatan."

"Aku punya. Orangtuaku 'kan pegang saham terbesar di perusahaan ini, ehe."

"Percuma tau, mana ada gunanya kalau orangtuamu cuma pegang saham perusahaan, tau."

"Ah iya. Ehh, bisa-bisa, tapi sih," pemuda dengan rambut cokelat terang itu mulai murung sedikit, "Berkas-berkas bakal berdatangan kalau mau membahas hal-hal begitu. Toh, orangtuanya sudah banyak masalah, ga mungkin aku nambah semua masalah itu ke mereka berdua."

Kento mengangguk sambil menepuk-nepuk punggung temannya itu. Ia mengerti perasaan pemuda itu. "Sudahlah, lebih baik kita fokus ke Daiji dulu, mungkin nanti rumor ini bakalan hilang."

"Fyuh. Yasudah, ayo kita pulang."

"Hah? Pulang?"

"Maksudku kembali ke kelas, hadeh. Pikiranku kacau nih."

"Sudah-sudah, ayo balik."

***

Tap tap tap

Terdengar langkah kaki terdengar dari ujung lorong koridor sekolah. Ada seorang pemuda dengan seragam sekolah berjalan santai sambil memegang keranjang yang berisi cokelat dan juga beberapa surat cinta dari beberapa orang.

"Siapa yang ngisi loker gue aama barang-barang kek gini, kurang kerjaan." ocehnya. Dia terlihat kurang senang dengan barang-barang tersebut.

Kruyukk~

"Astaga, perut gue bunyi. Gue makan satu atau dua aja deh."

Pemuda dengan nama Igarashi Kagero itu mulai membuka satu bungkus cokelat dan memasukkannya ke dalam mulutnya lalu mengunyahnya. Ia juga membuka surat yang tertempel dibungkusan cokelat itu.

𝐖𝐨𝐫𝐝𝐬 𝐨𝐟 𝐋𝐢𝐞𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang