Admiring Him(End)

43

10 tahun kemudian

Rey tetap saja menyendiri, dia masih mencari keberadaan sandrinna, namun tidak ada hasilnya

"Kamu di mana sih san....udah 10 tahun loh, masa kamu gak mau kasih aku kesempatan, altarel butuh kamu, aku gak bisa didik dia tanpa kamu sayang....

"Pa......

"Iya, kenapa Al?

"Paa...Al mau les basket dong, biar bisa jago basket kaya papa

"Hmm iya, nanti papa minta om sigit buat nyariin kamu tempat les basket yang bagus ya

"Yahh...om sigit lagi, kok gak papa aja sih pa, sesekali gitu ajak aku pergi, aku juga pengen jalan bareng papa

"Al...kamu kan tau papa sibuk

"Sibuk? Sibuk apa sih pa, paling cuma sibuk ngelamun kan?

"Al... please...

"Papa sibuk karena mikirin mama kan? Maa come on,....dia udah ninggalin kita, dia gak sayang sama kita, papa gak usah mikirin dia lagi....

"Al..stop ...jaga bicara kamu" Rey tersulut emosi

"Ingat Al, dia pergi karena....

"Rey ...cukup....."ucap Maya yang tiba tiba datang

"Ma....

"Al sayang ...dengarkan Oma, Al masuk ke kamar yahh

"Iya Oma..

Altarel defano Abimanyu, putra Rey dan sandrinna yang kini sudah menginjak usia 10 tahun

"Rey...mama udah bilang jangan pernah katakan kalau sandrinna pergi karena kamu, karena itu akan membuat Al benci dengan kamu, dan itu tidak di inginkan sandrinna

"Maaa....aku capek...aku gak tau harus gimana lagi, di mana aku harus nyari sandrinna ma, aku gak tau..."ucap Rey frustasi

"Mama tau posisi kamu sangat sulit, mungkin jalan satu satunya adalah dengan kita pindah ke Bandung, di sana kita akan bisa hidup dengan tenang, dan muda mudahan kamu bisa lebih bersemangat di sana

"Bandung?

"Iya... tempat kakek dan nenek, rumah di sana pasti sudah sangat lama tidak di datangi cucu nya

"Yahh...mama benar , mungkin itu yang terbaik sekarang

"Mama yakin kamu bisa menjadi ayah yang baik untuk Al

"Iya maa