Twice - How U Doin
°•°
Kesalahan fatal yang diperbuat Dahyun sudah tidak bisa dimaafkan oleh Sana maupun keluarganya. Sana mengubur dalam-dalam rasa cintanya dan menumbuhkan rasa benci kepada pria yang dulunya sangat dicintainya itu.
Yoko sebagai kepala keluarga Minatozaki yang sangat mengangumi kepribadian baik Dahyun pun kecewa besar atas tindakan tak senonoh mantan calon menantunya itu dan berakhir mencabut semua sahamnya serta memutuskan silaturahmi keluarganya dengan keluarga Chou.
Sana segera pulang ke Jepang setelah malam dimana Dahyun mengakui perbuatannya, karena tak ingin diganggu lagi oleh pria itu ataupun melihat setiap sudut kota Seoul yang penuh kenangannya bersama Dahyun.
Sedangkan Dahyun kini sedang mempersiapkan acara pernikahannya bersama Nayeon. Wanita yang sebentar lagi akan menjadi istri sahnya. Dahyun memang masih mencintai Sana dan benar-benar berharap mantan kekasihnya itu mau kembali bersamanya. Tapi, apa boleh buat? Nasi sudah menjadi bubur!
Sebuah mobil Range Rover hitam legam berhenti tepat dibibir pintu Mansion Chou. Seorang Bodyguard berbadan tinggi dan kekar secepat mungkin membuka pintu kiri bagian penumpang secara lebar-lebar lalu menundukkan kepalanya penuh hormat.
Wanita paruh baya berpakaian mewah keluar secara hati-hati. Setiap gerakan anggota tubuhnya terlihat elegan khas seorang Bangsawan. Kacamata hitam bertengger manis dihidungnya, menghalangi matahari sore yang begitu menyengat kulit. Kedua kakinya yang terlihat rapuh tapi masih kokoh melangkah masuk diikuti dua Bodyguard.
"Dimana cucuku yang manis?" Celetuknya setelah sampai diruang tengah.
"Mom!? Mommy!?" Pekik Lay menatap tak percaya wanita baya yang sudah melahirkannya didunia ini kini berdiri tegak didepan matanya.
Sejak kapan Ibunya sampai? Kenapa tidak ada pemberitahuan dari kepala Mansion kalau Ibunya akan datang hari ini?
Xiang langsung duduk tanpa dipersilahkan karena sakit dilututnya sudah kambuh "Kenapa kau menatapku seperti sedang melihat hantu ditengah malam? Horor sekali!"
Lay segera pindah, duduk disamping Ibunya, memeluk erat tubuh baya cinta pertamanya didunia ini "I miss you, Mommy!" Ucapnya lirih penuh kerinduan "Aku tidak menyangka Mommy akan datang secepat ini. Padahal Jisoo baru menelponmu tadi pagi"
Xiang mengelus sayang kepala anak tunggalnya "Aku datang secepat ini karena tidak mau ketinggalan semua persiapan pernikahan cucuku, Nak. Ibumu ini dari dulu sudah menunggu saat-saat pernikahan cucu-cucuku, mana mungkin aku datang terlambat!"
Lay mengerutkan keningnya heran "Lalu, dimana cucu nakal Mommy? Apakah Cucu kesayanganmu itu tidak ikut datang?"
"Ekheemmm!"
Lay menoleh cepat ke arah belakang ketika seseorang berdehem keras, suaranya terdengar familiar "Ehhhh!??? Kenapa kau berpakaian seperti itu anak brengsek!?" Pekiknya emosi tak terima melihat anak nakalnya berpakaian tak sesuai etika berpakaian keluarga Chou.
"Aku terpaksa memakai pakaian ini, pria tua pelit! Agar aku bisa mendapatkan uang dari wanita baya cantik itu!" Tzuyu menunjuk neneknya yang terkekeh geli. Wajahnya terlihat datar sedatar-datarnya khas pengawal Presiden.
Lay berdiri dari duduknya, berkacak pinggang sambil menyorot horor anak nakalnya "Tapi, bukan berarti kau harus memakai pakaian Bodyguard, Chou Tzuyu! Astaga! Ternyata kau tidak berubah juga! Cepat ganti pakaianmu itu sebelum aku memasukkanmu ke dalam kandang Mochi!"
Tzuyu yang berdiri gagah berani bak Bodyguard profesional memutar bola matanya jengah "Mochi tidak akan takut kepadaku asal kau tau, jadi percuma ancamanmu itu! Mending beri aku uang yang banyak agar aku bisa membeli baju baru!"
"Chou Tzuyu!!! Ganti bajumu sekarang atau kau ku hukum membersihkan Mansion!" Teriak Lay marah, kepalanya menindih penuh asap tebal.
Tzuyu mengibaskan tangannya acuh tak acuh. Kesepakatan diantara dirinya dan neneknya sudah tertulis dikertas hitam dan putih bahwa Tzuyu akan menjadi Bodyguard Chou Xiang selama berada di Korea.
Sebagai imbalannya, Xiang akan memberi Tzuyu uang banyak. Tentu saja Tzuyu lebih memilih uang banyak dibandingkan mengganti baju yang dipinjamnya dari Bodyguard neneknya di Taiwan. Pakaian yang dikenakannya juga tidak terlalu buruk. Bahkan pas ditubuhnya.
Lay meremas rambutnya kesal. Apa yang ada diotak anak idiotnya itu? Kenapa bisa Tzuyu memakai pakaian orang rendahan? Dan juga kenapa bisa Ibunya malah tak melarang cucunya? Bukankah semua peraturan ala Bangsawan berasal darinya? Lalu, mengapa bisa wanita baya itu membiarkan cucunya memakai pakaian Bodyguard?
Xiang akhirnya tertawa keras melihat anak dan cucunya saling melempar tatapan membunuh hanya karena pakaian Bodyguard. Jika Xiang tak ada diantara mereka berdua, Lay pasti sudah memukuli Tzuyu hingga babak belur. Sekasar-kasarnya Lay kepada Tzuyu, tapi anaknya itu tetap memperhatikan apa saja yang dipakai anak-anaknya.
"Mommy!?" Pekik Jiso bahagia lalu memeluk erat Ibu mertuanya "Kapan Mommy sampai? Siapa yang mengantarmu?"
"Oh, anakku Sayang. Kau tambah cantik saja!" Xiang mengecup kedua pipi Jiso penuh kasih sayang "Mommy diantar oleh dua Bodyguard profesional yang aku bayar mahal! Lihat... Tampan kan Bodyguard baruku!?"
Xiang menunjuk santai Tzuyu dan satu temannya. Jiso menyipitkan matanya, fokus menatap satu Bodyguard berwajah tampan mirip suaminya. Sepertinya wajah Bodyguard baru itu sangat familiar dimatanya.
Lay menghela napas kasar, mendudukkan kembali bokongnya. Bersiap menutup kedua telinganya sambil menunggu istrinya sadar siapa Bodyguard baru Ibunya.
"Eumhhh... Sepertinya kau mirip suamiku dan sepertinya wajahmu mirip seseorang yang sedang berlibur di Taiwan. Tapi, siapa, yah... Mhhhh" Jiso menggaruk kepalanya yang tidak gatal sembari memikirkan satu orang yang sangat dikenalnya.
Tzuyu secara diam-diam mengambil gerakan ancang-ancang untuk melarikan diri dari amukan Nyonya besar Chou. Gawat kalau sampai Ibunya tau bahwa dirinya adalah anak Kim Jiso, yang kini memakai pakaian Bodyguard!
"Kyaaaaaaaa... Kaburrrrrr!" Tzuyu melarikan kakinya secepat mungkin guna mencari tempat persembunyian.
"Ehhh??? Tunggu! Tunggu! Aku seperti mengenal suaranya!"
"Bodyguard itu anakmu..." Gumam Lay yang masih didengar Jiso.
Xiang segera menutup telinganya serapat mungkin.
"HAH!!? Chou Tzuyu? Anakku? Anakku memakai pakaian Bodyguard!?" Jiso menarik napasnya dalam-dalam lalu... "CHOU TZUYUUUUUUUUUUUUU!!!"
Mansion bergetar hebat. Bingkai foto berjatuhan. Satu teman Bodyguard Tzuyu membungkuk sambil menutup telinga, menyelamatkan gendang telinganya yang mungkin saja pecah.
Satu jam berlalu.
Plukkk Plukk
"Akhhh... Akhhh! Mommy! Mommy! Ampun! Ampun! Aku tidak akan mengulanginya lagi!" Pekik Tzuyu memohon penuh ampunan, airmata palsunya berderai begitu deras meminta belas kasihan sang Ibu.
Kulit pantat Tzuyu yang semok pasti sudah memerah karena sedari tadi dipukul oleh Jiso memakai ganggang sapu.
"Sedari kecil aku sudah memperingatimu dan Dahyun agar mematuhi segala peraturan keluarga kita! Tapi, hari ini kau ikut melanggar seperti kakakmu! Maka terima saja hukumanmu!" Jiso menahan kuat gerakan berontak Tzuyu "Jangan bergerak! Pukulanku baru 40!"
"Daddy... Help! Grandma... Help!" Teriak Tzuyu sambil mempertahankan gaya menunggingnya.
"Gara-gara uang kau kena pukulan. Terima saja. Siapa suruh suka uang!" Ejek Xiang yang sedang duduk manis dikursi taman sambil menikmati popcorn.
Plukkk Plukkk
"Hiks... Hiks... Dunia ini memang tidak adil kepadaku!" Jerit Tzuyu histeris penuh drama.
"
JANGAN LUPA VOTE 😉
BAD BABY BOY update setelah puasa. Soalnya mature content 😁😜
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Feeling
RomanceREAL STORY If A Mate Is Hard To Bend "Aku hanya ingin disetiap kau melangkah ada hasratmu untuk kembali demi aku yang mencintaimu"