Never-Ending Story [NOMIN] | SELESAI

17. Dijemput

𝓝𝓮𝓿𝓮𝓻 𝓔𝓷𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂

Silahkan sempatkan membaca beberapa hal berikut:

Cerita ini merupakan karya fiksi, jika ada kesamaan nama, cerita, latar, dan hal lainnya dengan seseorang yang ada di dunia nyata, saya mohon maaf, penulis tak bermaksud menyinggung pihak manapun.

Semua yang tertulis dalam cerita ini merupakan karya asli dari leehanss, jikalau menemukan kesamaan cerita yang begitu mirip, atau mengarah pada tindakan plagiasi, dengan milik penulis lain, silahkan dm aku.

Gambar yang terdapat pada wattpad ini bersal dari platform seperti pinterest, twitter, google, maupun inastagram. Jika ada artis dibalik karya tersebut, sebisa mungkin akan aku cantumkan.

Jika ada typo atau kesalahan kepenulisan dalam ceritaku, silahkan tandai dengan komentar, sebisa mungkin akan aku perbaiki.

***

_Selamat Membaca_

       Tiga orang putra dari keluarga Alexander berkumpul di ruang pertemuan. Kali ini ketiganya menunggu sang kepala keluarga untuk datang, sebelum mulai membahas masalah yang sedang terjadi.

       Satu hari yang lalu salah satu acara bincang politik mengundang Stevano sebagai salah satu narasumber, sayangnya si pembawa acara mulai menanyakan topik sensitif sehingga ketika siaran itu ditayangkan, masyarakat mulai menggali lebih jauh mengenai Stevano dan juga masalah pembukaan lahan ilegal.

       "Jadi bagaimana?" Jeffrey yang baru saja duduk langsung membuka topik obrolan pada ketiga putranya.

       "Kacau dad, kita beneran perlu bikin mereka berpihak sama kita, terutama reporter itu. Dia terlalu ambisius," sejak kemarin Stevano memang agaknya cukup kesal dengan reporter yang juga menjadi aktivis. Pria itu terus saja mengungkapkan sisi lain dari politik dengan gamblang, sehingga masyarakat yang alanya awam, dengan perlahan mulai paham.

       Hal itu tentu saja merugikan bagi keluarga Alexander, semua citra baik yang mereka bangun bisa langsung hancur jika semuanya terbongkar. Kemungkinan untuk dijerat pidana memang sangat kecil karena aparatur negara juga berada di pihak mereka, tetapi pandangan masyarakat sebagai target pasar mereka menjadi fokus utama.

       "Bukannya Hansel anak dari petinggi 10news, kenapa ga minta bantuan dia?" Leon menyarankan, matanya menatap pada sang kakak yang kini langsung menggelengkan kepala.

       "Nggak, Hansel sama Camilo ga boleh terlibat. Inget kan aturannya?" seperti biasa Mario selalu menolak soal keterlibatan dengan cara licik yang keluarganya lakukan, apalagi ini menyangkut Hansel. Mana mau Mario membiarkan suaminya melakukan hal seperti itu.