20. Belum selesai

14.4K 1.8K 173
                                    

𝓝𝓮𝓿𝓮𝓻 𝓔𝓷𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂

Silahkan sempatkan membaca beberapa hal berikut:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Silahkan sempatkan membaca beberapa hal berikut:

Cerita ini merupakan karya fiksi, jika ada kesamaan nama, cerita, latar, dan hal lainnya dengan seseorang yang ada di dunia nyata, saya mohon maaf, penulis tak bermaksud menyinggung pihak manapun.

Semua yang tertulis dalam cerita ini merupakan karya asli dari leehanss, jikalau menemukan kesamaan cerita yang begitu mirip, atau mengarah pada tindakan plagiasi, dengan milik penulis lain, silahkan dm aku.

Gambar yang terdapat pada wattpad ini bersal dari platform seperti pinterest, twitter, google, maupun inastagram. Jika ada artis dibalik karya tersebut, sebisa mungkin akan aku cantumkan.

Jika ada typo atau kesalahan kepenulisan dalam ceritaku, silahkan tandai dengan komentar, sebisa mungkin akan aku perbaiki.

***



_Selamat Membaca_



       Raven mempercepat langkahnya menelusuri lorong sebuah gedung, dengan tidak sabaran pria itu menekan tombol lift agar cepat terbuka. Sayangnya lift masih berada di lantai paling atas, karena tidak mau membuang waktu, Raven langsung masuk ke tangga darurat untuk menuju lantai satu.

       Sejak satu jam yang lalu Raven sudah berada di studio untuk mengurus beberapa hal sembari menunggu Suri yang rencananya akan datang bersama dengan Leon. Tetapi tadi Suri menelfonnya dengan suara yang begitu panik dan meminta Raven untuk datang menemuinya di toilet lantai satu.

       Ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun entah kenapa firasatnya mengatakan kalau semua ini berhubungan dengan Leon. Sejak awal, Raven benar-benar tidak menyukai ide kalau Suri harus berada di rumah keluarga Alexander untuk beberapa hari setiap minggunya, semua orang di keluarga itu nampak berbahaya untuk Suri.

        membuka pintu toilet dengan tergesa-gesa sehingga satu orang yang tengah mencuci tangannya di sana cukup terkejut. Ia menunduk untuk meminta maaf ketika orang itu berniat pergi melewatinya. Setelah memastikan tak ada orang lagi, Raven mulai mengecek satu persatu bilik toilet, hingga pada bilik paling ujung ia menemukan sosok Suri yang masih terduduk di sana dengan wajah memerah.

       "Suri, lo gapapa?" ia mendekat pada temannya itu kemudian berjongkok di hadapan Suri sembari mengusap lututnya.

       Suri masih belum menjawab, pria itu nampak masih mencoba mengatur nafasnya yang terasa tersengal. Tangannya yang sedari tadi meremas satu sama lain pun terlihat begitu gemetar. Sebenarnya kondisi Suri yang seperti ini bukan pertama kalinya, sejak saat masih berada di Milan, Suri juga sering mengalami hal ini.

Never-Ending Story [NOMIN] | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang