41. Soal memaafkan

10.4K 1.4K 205
                                    

𝓝𝓮𝓿𝓮𝓻 𝓔𝓷𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂

Silahkan sempatkan membaca beberapa hal berikut:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Silahkan sempatkan membaca beberapa hal berikut:

Cerita ini merupakan karya fiksi, jika ada kesamaan nama, cerita, latar, dan hal lainnya dengan seseorang yang ada di dunia nyata, saya mohon maaf, penulis tak bermaksud menyinggung pihak manapun.

Semua yang tertulis dalam cerita ini merupakan karya asli dari leehanss, jikalau menemukan kesamaan cerita yang begitu mirip, atau mengarah pada tindakan plagiasi, dengan milik penulis lain, silahkan dm aku.

Gambar yang terdapat pada wattpad ini bersal dari platform seperti pinterest, twitter, google, maupun inastagram. Jika ada artis dibalik karya tersebut, sebisa mungkin akan aku cantumkan.

Jika ada typo atau kesalahan kepenulisan dalam ceritaku, silahkan tandai dengan komentar, sebisa mungkin akan aku perbaiki.


**



_Selamat Membaca_



       Sekitar pukul sebelas siang, Suri baru saja menyelesaikan pemotretan dengan salah satu majalah fashion, kini pria itu sudah harus pergi menuju lokasi selanjutnya. Jadwalnya hari ini memang cukup padat, sehingga ia memutuskan membagi tugas dengan Raven.

       Suri diantar oleh manager 2 menuju stasiun tv, sedangkan Raven langsung pergi menjemput Sky di sekolahnya. Rencananya, nanti Sky akan langsung diantar menemui Suri, kemungkinan bocah itu harus menemani sang papi melakukan jadwal terakhirnya. Cara ini dipilih tentu saja karena Suri ingin mengawasi puteranya, lagipula, tak ada siapapun di rumah mereka.

       Ia duduk di salah satu kursi, berhadapan dengan cermin besar dengan lampu yang menyala. Seorang wanita yang bertugas menata penampilannya, kini tengah sibuk merias wajah Suri, sebelum nanti tampil di depan kamera.

       Semuanya terasa begitu lancar, ia hanya tinggal menyelesaikan makeup, kemudian melakukan wawancara, setelah itu pulang bersama putranya. Setidaknya begitulah rencana yang Suri bayangkan untuk saat ini, tetapi terkadang, apa yang kita rencanakan memang tak sesuai harapan.

       Ketika sedang memikirkan itu semua, ponselnya berdering, menampilkan nama Raven di sana. Instingnya mengatakan kalau terjadi sesuatu yang kurang baik sehingga Raven menelponnya, alih-alih langsung datang kemari. Ia mengangkat panggilan itu secara cepat, dan kalimat pertama yang ia dengar membuat Suri cukup tegang.

Never-Ending Story [NOMIN] | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang