|° Berakhir Keterima °|

713 52 10
                                    

◖◗  ◖◗  ◖◗  ◖◗  ◖◗  ◖◗  ◖◗  ◖◗  ◖◗  ◖◗  ◖◗  ◖◗  ◖◗

𝙹𝚊𝚖 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚑 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝙊𝙝𝙤𝙬' 𝙔𝙚𝙨!, ?
𝙺𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚙𝚊𝚛𝚊 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛𝚜 𝙲𝚘𝚐𝚊𝚗/𝙲𝚎𝚌𝚊𝚗.

.

⌨️|Jumat, 8 April 2022
⏰|11.36
📱|98%

.

"Aku sudah terjebak di Angkasa, tapi tidak apa juga. Aku bisa melihat Galaxy sepuasnya."

»»---->◌<----««

__________________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________________________________________________________

"Jangan meremehkan ku, bajingan sialan"

Kaizo terkejut dengan apa yang dilakukan Trisna, ditambah muka mereka sangat dekat seberapa 5 cm. Memang Kaizo tidak salah menganggap manusia wanita ini gila "Kita terlalu dekat gadis hijau"

Tentu ia melepaskannya, lalu Kaizo merapikan bajunya yang habis di tarik oleh wanita ini, Trisna yang masih menatap jengkel Kaizo dan ia hanya menatapnya santai. Kini Trisna membuka suara "Jadi... apa yang kau mau?" ia memastika sambil menaikan alisnya.

Kaizo menghela nafas... "Tidak ada, aku hanya ingin memandang ini saja" ia pun langsung memandang Galaxy yang indah, damai.

Hening, tidak ada kata kata pun yang keluar dari mulut mereka berdua. Seakan, momen ini harus diam. Tidak boleh apa kata untuk membuat hancur kedamaian. Tidak boleh ada yang mengganggu mereka. Tidak boleh ada yang salah satu pergi tanpa pamit. Keduanya adalah 'memandang'. Bagaikan pohon tumbuh di atas bulan dan dikaruniai oleh sang tuan Galaxy, dan itu lah mereka. Mereka adalah takdir yang tidak akan layu dalam kemalangan.

Itu lah yang dipandang alam semesta, mereka sempurna dan mereka hebat! Hanya saja, semua itu hanya omong kosong semata. Tidak bisa berharap akan hal yang sangat mustahil, mereka berdua berbeda. Trisnaya seorang wanita Manusia, Kaizo seorang Alien.

Mungkin kah mereka akan bersatu seperti yang dikatakan alam semesta? Tapi sepertinya tidak mungkin.... karna ada jalan yang harus dilewati seperti sirotol mustaqim.

Ya, saling membenci.

"Tch, aku masih bertanya pada diriku, kenapa aku memandang Galaxy bersamanya? Ah menyebalkan sekali"

"Aku penasaran, kenapa aku tetap diam disini? Harusnya pergi langsung dari bajingan ini astaga!"

Itulah yang dipikirkan mereka, ingin sekali mengangkat kaki tapi seperti ditahan oleh arwah gentayangan di sebelah kanan kiri mereka, benar-benar menyebalkan.

Ohow' Yes!, 𝐾𝑎𝑝𝑡𝑒𝑛 𝐾𝑎𝑖𝑧𝑜. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang