"Huekk...Huekk..."Suara muntahan Mama Troy pagi itu membangunkan Papa Troy dan Trixie.
Papa Troy yang masih belum lepas dari kantuknya, meraba-raba letak kacamata di atas meja sebelah tempat tidurnya. Bangun, mengenakan kacamatanya kemudian langsung mengelus lembut pundak istrinya.
Sprei kasur Mama Troy sudah dipenuhi dengan muntahannya sendiri. Badannya lemas lunglai. Semenjak sakit, badannya kian hari kian mengurus. Tulang Selangka miliknya sudah mulai menonjol keluar melebihi lemak di area bahu wanita paruh baya kesayangan Trixie itu.
"Ma...ma...Mama tidak apa-apa?" tanya Trixie sontak setelah sampai di depan pintu kamar.
"Wua, ma badan Mama panas sekali!" sahut Papa Troy saat memegang kening istrinya.
"Hmmm apa penyakit Mama yang Hiii...Hiperrr...Duh Hiper apaan itu namanya?" tanya Papa Troy kebingungan.
"Hipertermia, Pa!" Trixie membantu untuk mengatakan apa yang papanya maksudkan.
"Nahh iya..Hipertermia," sahut Papa Troy.
"Padahal kemarin setelah makan Buah Citrus, mama membaik kan ya?" tanya Trixie.
"Hmmmm....." angguk Mamanya lemas.
"Ini ini..uda mama minum dulu!" Trixie menyodorkan secangkir air mineral.
Dengan perlahan, Mama Troy meneguk air tersebut dan berusaha berdiri untuk pindah posisi ke arah kursi depan ranjangnya.
Trixie membereskan muntahan mamanya dan menganti kasur serta sprei yang baru. Trixie memang sudah terbiasa mandiri dan sigap melayani orang lain semenjak usia belasan. Hal itu tak lepas karena sebab didikan Papa dan Mama Troy pastinya.
"Ma, yuk Papa antar ketemu Rodoksus! (robot kesehatan)", ajak Papa Troy.
"Mumpung hari ini sudah tak seperti kemarin panasnya. Mama juga bisa langsung diperiksa dan diberikan pengobatan yang tepat. Yuk!" rayu Papa Troy lagi.
"Hmm..baiklah, Pa!" jawab mamanya lirih.
Menaiki Poporoy tanpa bersama Trixie membuat mereka berdua bisa lebih leluasa. Kereta penumpang Poporoy memang hanya muat sekitar 3-4 orang tapi badan Papa Troy yang tambun membuat kapasitas ruang duduk menjadi sempit kalau mereka bertiga naik bersama. Papa Troy menekan layar kontrol pengarah jalan dalam monitor di bagian punggung atas Poporoy.
Setelah mendeteksi jalan yang akan dituju, langsung secepat kilat, Poporoy melaju. Binatang yang menyerupai kuda ini memang sangat lincah. Meski hanya ada di Twin Planets tapi binatang yang satu ini sangat bisa diandalkan apalagi setelah PT TNT menambahkan teknologi robot di dalam tubuhnya sehingga bisa menjadi binatang transportasi modern yang super canggih.
Trixie juga mulai siap-siap melakukan kegiatan rutin yang harus dia kerjakan. Kemarin ada beberapa pesanan yang sudah ia catat dan perlu segera ia siapkan. Mulailah dia mengayak tepung, mengaduk adonan dan membuat kue-kue pesanan tersebut.
***
"Suhu 40°C, Tekanan darah 130/80 mmHg. Debaran jantung 150 kali per menit. Terdeteksi Hipertermia sedang," Rodoksus (robot kesehatan) sedang mendeteksi Mama Troy.
"Hmm tuh kan ma! Kambuh lagi," ucap Papa Troy sambil memandang istrinya iba.
"Semoga cepat sembuh! Terima kasih! Bip...Bippp..." kata Rodoksus (robot kesehatan).
Robot berbentuk seperti manusia berwarna putih yang dilengkapi dengan AI (Artificial Intelligence)
atau kecerdasan buatan ini memang dirancang sebagai Tenaga Kesehatan, pengganti Dokter atau Suster. Dilengkapi dengan alat pendeteksi yang canggih, ia bahkan bisa melihat anomali pada tubuh manusia hanya dengan menganalisis keringat yang ada pada jari-jari.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twin Planets
Science FictionSuara lempengan bumi yang pecah berkeping-keping terdengar menggelegar tanpa henti, begitu pesawat terakhir, TNT 0889 berangkat menuju ke Twin Planets. Penduduk bumi terbagi dua dalam habitat Planet kembar yang serupa tapi tak sama ini. Dingin dan...