103. obat malapetaka

52 5 0
                                        

Melakukan hal bodoh? Entah lah
Sore itu aku menelan tablet obat, murni hanya untuk membuat kepalaku berhenti memikirkan hal yang mencemaskan
Diselingi dengan uap yang keluar dari roko elektrik milikku, meski cairan yang ku pakai tidak cocok dengan tenggorokan

Satu, dua jam terlewati
Tidak ada efek yang ku harapkan
Melainkan tiba-tiba saja jantungku berdebar nyeri, seperti dicekik namun disertai dengan pukulan
Aku meringis kesakitan, tapi menganggap biasa sebab nyeri dada bukanlah hal yang asing untukku.

Berbaring, duduk, gelisah, minum segelas dua gelas hingga entah berapa
Namun nyerinya tetap ada, nafas ku seperti tersendat, rasanya sangat tak nyaman
Lalu aku mengirimi pesan, mengatakan betapa sakit dan takutnya aku saat itu
Membuat beberapa orang cemas dan mendidih.

Jam 1 pagi aku dijenguk, setelah mual dan muntah lebih dari 5 kali
Diberikan obat dan makan, bercerita kronologinya, lalu setelahnya aku ditinggal pulang setelah keadaan mulai membaik

Aku mencoba tidur, meski masih kesulitan bernafas dengan lega
Namun sudah cukup waras dibanding sebelumnya

Setelahnya, aku cukup trauma, namun bingung di waktu yang sama
Mengapa bisa pil yang seharusnya membuatku tenang, berujung dengan hampir membuatku benar-benar diujung tanduk.

Oct 7, 2022. 2:28 am
-R-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How I FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang