Semua kru Tertidur tapi tidak untuk jiwa mereka. Karena meski raga mereka terlelap jiwa mereka seakan sedang menjelajahi waktu dimana dalam waktu singkat mereka melihat sebuah sejarah di abad kekosongan
Sebuah kerajaan yang makmur hingga terjadinya peperangan besar yang membuat sebagian daratan di dunia tenggelam, perubahan cuaca yang sangat ekstrim dan banyak lagi
Dimasa setelah peperangan, itu adalah awal dari sebuah kesengsaraan untuk mereka yang berkasta rendah
Terjadinya perbudakan, diskriminasi para Suku lunaria, manusia ikan, dll peperangan yang terjadi akibat perebutan wilayah daratan-daratan yang tersisa
Mereka yang terkuat adalah mereka yang memiliki kasta diatas dan mereka yang tak memiliki kasta akan diperlakukan seperti sebuah sampah dan hama oleh mereka yang berada diatas
Hingga seorang raja sebelumnya itu kembali berkumpul bersama para pengikut setianya
"Aku mendengar dan melihatnya..."
"Apa yang anda lihat tuan ku??" Seekor gajah kecil yang berada disampingnya bertanya
"Itu benar apa yang anda lihat tuan ku??" Seorang pemuda yang membawa pedang selayaknya seperti samurai ikut bertanya
"Shishishi...sebuah drum kebebasan yang akan bergema kembali" sang raja kemudian membalasnya
"Sungguh?? kalau begitu apa yang kita tunggu lagi?? Kenapa kita tidak kembali mengambil apa yang menjadi milik kita" seorang pemuda yang memiliki sepasang sayap dibelakang punggungnya berkata
"Itu benar, kita tidak bisa diam saja melihat semuanya terjadi seperti ini" ujar seseorang
"Dhahaha.... tenanglah aku memang melihatnya tapi aku merasa bukan saat ini waktunya" sang raja berkata sambil tersenyum
"Kenapa?? Apa yang kurang dari kekuatan kita hingga kita bisa kalah dari mereka??"
Sang raja kemudian tersenyum tipis
"Kita kekurangan banyak hal Kouzuki, senjata kuno tidak dalam kondisi yang lengkap karena kematian Poseidon, kalian yang ada di sini sudah terlalu banyak kehilangan, teman-teman kita sedang dalam masa pelarian dari buruan mereka yang keji lalu sebaliknya kekuatan Im masih dalam keadaan utuh...aku bisa menandinginya dan melemahkan nya untuk beberapa puluh tahun yang akan datang tapi aku masih tidak akan bisa mengalahkannya, mereka yang saat ini terlalu kuat untuk kita yang sedang saling terpisah dipenjuru lautan" kini sang raja berkata dengan raut wajah serius
"Kalau begitu berapa lama lagi kami untuk menunggu?? 20 tahun? 40 tahun?" Tanya seorang gadis muda
"Itu benar, Bisakah kita mengambil kebebasan kami kembali??"
Mendengar pertanyaan dari kedua nya kemudian sang raja hanya menyeringai "Tidak, bukan kita yang akan membawa kembali fajar yang telah direbut itu...aku melihatnya jauh dimasa depan seseorang bahkan mungkin salah satu dari pengguna nama 'D' lah yang akan membawa fajar itu...bersama teman-temannya mereka hanyalah sekolompok kecil yang suka mengarungi lautan, akan tetapi mereka adalah kelompok yang akan selalu membawa kebahagiaan di mana pun pulau yang mereka singgahi"
Semua orang tercengang dan kemudian saling melihat satu sama lain dengan ragu hingga seseorang kemudian bertanya
"Hamba mengerti, tapi bisakah anda memberitahukan kepada kami tepatnya berapa tahun itu?? " Seorang pendekar pedang dengan satu mata yang tertutup bertanya kepada sang raja
Sang raja kemudian menyeringai lebar. Selebar seperti huruf 'D'
"Shsihsishi...800 tahun dimasa depan, ya benar saat itu...drum kebebasan akan kembali terdengar dipenjuru lautan ini" ujarnya dengan bangga
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘑𝘰𝘶𝘳𝘯𝘦𝘺 𝘨𝘰 𝘵𝘰 𝘭𝘢𝘶𝘨𝘵𝘢𝘭𝘦 (Hiatus)
Non-Fiction#🚫⚠️ kelanjutan dari Book "𝘖𝘯𝘦 𝘱𝘪𝘦𝘤𝘦 || 𝘵𝘩𝘦 𝘚𝘦𝘤𝘰𝘯𝘥 𝘔𝘢𝘳𝘪𝘯𝘰𝘧𝘰𝘳𝘥 𝘞𝘢𝘳 " ~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~• 1 bulan setelah keberangkatan Mugiwara no parents dari markas pasukan revolusioner di pulau Momorimo kerajaan kama...