☠ chapter 23 ☠

1.2K 153 30
                                    

Sebuah kapal mendekati pulau

"Kita sudah sampai Yoi"

Marco berkata kepada sang kapten yang berdiri di depan kapal dengan jubah merah kapten nya yang terus berkibar karena hembusan angin laut

"Jadi ini tempatnya ya..."

"Tempat peristirahatan terakhir manusia terkuat, Shirohige..."

"Dan juga tempat peristirahatan terakhir Kaka Luffy, Ace..."

Dini hari ke 2 mereka memutuskan untuk berziarah ke makam seseorang yang penting untuk sang kapten mereka sebelum mereka bersiap untuk bertemu dengan Aliansi mereka

Luffy masih menggunakan jubah kapten merah yang dibuat oleh Nami, sejak kemarin ia menolak untuk melepaskannya tentu saja jika kegiatan yang dilakukannya tidak akan merusak jubah itu, ia begitu menjaganya dan menyayanginya seperti topi jeraminya.

Kapal singa(??) Itu kemudian merapatkan diri ke tepi pantai

Luffy turun dari kapal dan menginjakan kaki di pesisir pantai diikuti oleh semua kru lainnya

Melihat ke sekelilingnya ia tidak mendapati seorang pun di pulau itu

"Ini pulau tidak berpenghuni Yoi, kami sepakat untuk menjadikan pulau ini sebagai tempat peristirahatan untuk saudara-saudara kami pasca perang MarineFord" mengerti dengan isi kepala sang kapten Marco kemudian kembali berkata sambil memandang pulau itu dengan tatapan sendu

Tentu saja ia tidak bisa melupakan saudara-saudara nya yang telah lama pergi bersama ayah mereka

Potongan kenangan dimasa lalu kemudian berputar kembali di ingatan nya. Hari dimana mereka bersantai dan bermalas-malasan di atas Moby dick atau saat-saat mereka bertarung bersama mempertahankan apa yang mereka anggap berharga

Tak terasa mata nya kemudian berkaca-kaca membuatnya harus mengusap kedua matanya...

Marco tidak bisa berbohong dengan perasaannya sendiri...meski dia senang bisa berada di kapal Mugiwara akan tetapi dia juga merindukan kehangatan di kapal Moby dick

Semua kru mengerti perasaan Marco, mereka tau Marco adalah orang yang penyayang dan tak jarang ia memperlakukan kru seperti keluarga nya sendiri

"Marco..." Panggil Luffy sambil mengusap punggung Marco

Marco dibuat membelak ketika ia melihat sang kapten yang berdiri tegak rasanya saat ini Luffy terlihat berbeda

Tanpa air mata yang membasahi wajahnya Luffy berdiri tegak sambil memandang kearah sebuah patok di atas bukit yang tak jauh dari tempat mereka

Semua kru juga merasakan nya, entah sejak kapan perasaan saat ini Luffy bersikap lebih dewasa dan jauh lebih tenang dari biasanya

Menyadari kalau dia tidak bisa terus-menerus larut dalam kesedihannya, Marco kemudian kembali berdiri tegak dan tersenyum

"Ah maaf karena aku terbawa suasana"

Luffy mengangguk kemudian ia berjalan lebih dulu

Mereka berjalan melewati jalan setapak yang mengarah ke atas bukit dengan disamping kanan dan kiri mereka yang berisi banyak pedang serta senjata yang tertancap di tanah

"Banyak senjata yang tertancap tanah.."-Chopper

"sepertinya itu Senjata peninggalan mereka yang telah pergi"-usopp

"Ja kalau begitu Yang ada diatas sana...sebuah jubah besar serta sebuah topi yang berada disamping nya"-franky

"Itu adalah kuburan Oyaji dan Ace, kami sepakat untuk menguburkan kedua nya di atas bukit Yoi" jelas Marco

𝘑𝘰𝘶𝘳𝘯𝘦𝘺 𝘨𝘰 𝘵𝘰 𝘭𝘢𝘶𝘨𝘵𝘢𝘭𝘦 (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang