B

526 69 4
                                    

Donghyuck sibuk menatap lembaran kertas dihadapannya. "Hyuck lebih baik kau menghubungi pemerintahan untuk mencari orang yang memiliki lambang yang sama seperti milikmu" ucap lucas lelah.

Sejak 2 jam yang lalu mereka sibuk mencari soulmate Donghyuck. Ya, donghyuck melaksanakan perintah ibunya walaupun tetap menggunakan bantuan dari lucas.

Lucas memandang lelah sang atasan, ayolah ini sudah waktunya ia pulang, tapi bosnya atau saudaranya ini sangat keras kepala tidak mau mendengarkannya.

"Hyung, bisa kau cari orang lagi? aku sudah mengecek seluruh profil yang kau berikan masih tidak ketemu" ucap Donghyuck sembari menatap Lucas.

Donghyuck mengernyit ketika melihat wajah masam sepupunya itu. "Apa?" tanya Donghyuck setelahnya.

"Sudah cukup, kau tidak lelah memandang ratusan profil itu?" ucap Lucas.

Donghyuck hanya mengangkat bahunya, lalu kembali membaca profil yang lain. "Aish" dengus Lucas.

Dengan terpaksa lucas menurut Donghyuck untuk tetap mencari soulmatenya itu.

.

.

.

Disisi lain renjun sedang memasak makan malamnya, walaupun ia tinggal sendiri di apartemen ia mempunyai prinsip untuk makan makanan yang sehat. 

Bukan karena ia tidak sanggup untuk makan diluar, hanya saja masak makanan sendiri akan terasa lebih hemat diandingkan makan makanan diluar.

Tangannya terampil memotong sayur, sesekali matanya melihat televisi yang sengaja ia hidupkan untuk mengurangi kesunyian di apartemennya.

'Berita terkini, seorang wanita ditemukan terluka parah di sekujur lengannya yang menyebabkan korban hampir kehabisan darah, diduga sang soulmate menolak kehadirannya yang mengakibatkan dimana letak lambang perlahan merobek dengan sendirinya,----'

Soulmate ya, renjun kembali memikirkan hal tersebut, ia memang belum bertemu dengan soulmatenya. Ia juga ingin memiliki dan bertemu soulmate seperti yang lain.

Hanya saja ia takut jika dirinya ditolak dan berakhir seperti wanita malang yang ada di berita tersebut. Sudah 2 tahun ia mendapatkan lambangnya, dan dia belum mendaftarakan lambang miliknnya.

Terkesan disembunyikan, tapi bukan maksud dia untuk melakukan hal itu, ia terlalu sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hariannya.

Renjun yang melamun tidak sengaja meggores jarinya dengan pisau.

"Akhh" ringisnya lalu melepaskan pisau, ia segera menekan jarinya dan mencucinya di wastafel.

Dan tiba-tiba ia mendengar sebuah suara di telinganya. 

"Hei apa kau tidak apa-apa?" renjun mengernyit mendengar pertanyaan itu.

"Jjogiyo, soulmate-ssi?" panggilnya kembali karena tak mendapat jawaban dari renjun.

Renjun tersentak. "N-ne? Kau siapa?" batinnya waswas.

Renjun tidak bodoh, ia sering melihat jaemin berkomunikasi dengan Jeno sepertinya yang ia alami sekarang ini. ya, berkomunikasi dengan sang soulmate.

"Soulmatemu, aku mendapat luka tanpa sebab, makanya aku langsung membuka komunikasi denganmu" ucap sang soulmate.

"Maafkan aku, apakah sakit?" tanya renjun pelan.

"Harusnya aku yang bertanya padamu, apa yang kau lakukan sampai kau luka" tanya soulmatenya.

Renjun mematikan keran air, lalu mengelap lukanya dengan kain bersih. "Pelan-pelan rasa perihnya juga kurasakan" ucap sang soulmate sambil meringis.

"Ah maafkan aku, aku sedang memotong sayur untuk makan malamku, aku akan berhati-hati, maaf sudah mengganggumu" ucap renjun sambil membungguk berkali-kali.

Tentu apa yg ia lakukan tidak akan dilihat oleh Soulmatenya, hanya saja ia juga sedikit merasa bersalah karena sudah tidak berhati-hati. 

"Tak apa, baiklah lanjutkan memasakmu, selamat malam" ucap sang soulmate lembut, renjun yang mendengar itu sedikit merasakan pipinya memerah. Dengan perasaan gugup ia melanjutkan kegiatan memasaknya.

.

.

.

Renjun membalut jarinnya yang terluka setelah membersihkannya dengan obat luka, soal luka apa soulmatenya juga merasa perih saat ia meneteskan obat lukanya tadi.

Ia menggeleng lalu memukul kepalanya pelan. 'Bodoh tentu saja ia merasakan perihnya renjun' rutuknya pelan.

Ia memainkan ponselnya, memilih mengisi waktunya yang senggang dengan mengeksplor sosial media. Tangannya terus menggulir keatas mencari konten yang menarik.

Sampai ia melihat postingan akun gosip yang memasang oto seorang pria tampan.

'Diketahui selalu menyembunyikan tentang asmara, CEO dari perusahaan properti Hae Corp dikabarkan telah memiliki soulmate..---' 

Renjun sedikit mengernyit ketika membaca postingan tersebut jengah tanpa sebab. Ia kembali membaca postingan dan banyak komentar yang menyayangkan hal itu.

"Huh.. banyak sekali orang yang kecewa?" bingung renjun lalu menggelengkan kepalanya. Kemudian ia kembali melanjutkan kegiatannya untuk melihat postingan lain.

.

.

.

"Hyung aku minta kau menghubungi admin itu dan menghapus rumor tak jelas" ucap Donghyuck dingin.

Lucas dengan cekatan mencari informasi admin yang dimaksud Donghyuck, begitu mendapatkan kontaknya ia langsung menghubungi dan meminta untuk menghapus rumor yang orang itu buat.

Untung saja ia serumah dengan Lucas, ia tak susah untuk meminta tolong pada hyungnya itu. Belakangan ini memang banyak yang menyebarkan rumor tidak jelas bahwa dia sudah memiliki soulmate.

Entah para penulis berita sangat tertarik dengan hal privasi orang lain atau bagaimana, sampai mereka rela menulis rumor yang tidak memiliki bukti yang kuat.

Tubuhnya ia jatuhkan di sofa besar, ia menatap luka yang memerah, ia yakin soulmatenya sudah mengobati luka itu, karena ia merasakan perih yang datang menjalar di jarinya.

Donghyuck tersenyum mengingat percakapan singkat dengan soulmatenya tadi. Matanya terbelalak kaget.

"Bagaimana aku bisa lupa untuk menanyakan namanya, Babo-ya!" ucapnya sambil memukul keningnya dengan kepalan tangannya.

TBC..

He's My Mate || HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang