D

475 65 8
                                    

Renjun menggigit bibirnya gugup, sungguh diluar dugaan jika CEO Hae Corp adalah soulmatenya.

Donghyuck tadi memang kembali ke Na's Cafe untuk membeli minuman lain, dan tanpa sengaja mata Renjun menangkap lambang bunga Matahari dan setangkai bunga Baby Breath, yang sama persis seperti miliknya.

"Bukankah ia sudah memiliki soulmate? tapi kenapa lambangnya seperti milikku?" Tanya nya pada diri sendiri.

Ia bergegas untuk mengambil ponselnya dan menelfon Jaemin.

"Nana-ya, aku ingin bertanya sesuatu" ucapnya cepat.

"kenapa Njun?"

"Soulmate berkemungkinan memiliki 2 pasangan tidak?"

Diseberang sana Jaemin mengernyit heran.

"Tentu saja tidak, Soulmate hanya memiliki 1 pasangan njun. Apa kau menemukan soulmatemu?"

"Tidak, aku tidak menemukannya" ucap renjun dengan gugup.

"Jangan berbohong injun-a"

"Huh? tidak aku belum bertemu dengan soulmateku na. Kalau begitu aku tutup dulu na bye-bye!"

"Ya-" belum sempat mendengar respon Jaemin ia segera menutup telfonnya.

Renjun terdiam, itu berarti Pria itu memang soulmatenya, dan berita kemarin hanya rumor belaka. Rasanya ia ingin pergi saja, begitu sadar soulmatenya seorang CEO ia jadi berpikir.

Apa nanti pria itu akan menerimanya sebagai soulmatenya? Ia takut jika pria itu nanti tak menerima renjun.

.

.

.

Besoknya Donghyuck kembali ke cafe, tujuan sebenarnya hanya ingin melihat pria manis kemarin. Ya, Donghyuck mengakui jika ia jatuh hati tapi ia memilih diam, dan akan bertindak jika sudah mengetahui lambang milik Renjun.

"Selamat Datang"

Donghyuck melirik ke arah meja kasir, ia berdehem lalu berjalan untuk memesan minum. Renjun yang sadar Donghyuck kembali datang menormalkan detak jantungnya yang terasa cepat karena gugup.

"Pesan apa tuan?" tanya sang kasir sopan.

"Aku ingin Americano dan satu potong Cheese Cake"

"Baik mohon ditunggu tuan" Renjun dengan cekatan membuatkan pesanan Donghyuck setelah mendengar pesanan tersebut.

Americano dan cheese cake diletakkan di meja kasir begitu selesai Renjun siapkan. Donghyuck membayarnya lalu membawa minum dan dessertnya ke salah satu meja disana.

Sekali lagi Renjun melihat sekilas lambang milik Donghyuck yang masih tetap tertutup oleh jas miliknya. Renjun menghela nafasnya gusar, ia harus isa mengontrol dirinya dan terlihat seperti biasa saja, ia tidak ingin Donghyuck mengetahui lambang miliknya.

"Ada apa denganmu Huang?" tanya rekan kerjanya melihat gelagat aneh darinya.

"H-huh? tidak apa-apa" renjun kemudian tersenyum kecil.

Ia memilih mencuci gelas bekas pengunjung lain, mengambil alat makan kotor lain untuk dicucinya di belakang kasir. Disisi lain Donghyuck terus mencuri pandang pergerakan renjun.

"Renjun!"

Yang dipanggil tersentak karena namanya dipanggil secara tiba-tiba. Jaemin yang baru saja datang untuk meninjau cafe miliknya, memutuskan ingin berbicara dengan Renjun.

Jaemin terlihat kesal, entah karena apa sampai mengejutkan renjun yang sedang mencuci gelas, yang untungnya ia sudah menyelesaikan kegiatannya.

"Mwoya?" tanya Renjun heran.

"Kau sudah menemukan soulmatemu?" hardik Jaemin, Renjun melotot kaget.

Jaemin menunggu jawaban Renjun, yang ditanya perlahan menggelengkan kepalanya patah-patah. Jaemin memicingkan matanya.

"Jangan bohong"

Renjun mengangguk lalu menggelengkan kepalanya. Jaemin tersenyum miring setelah mengetahui Renjun berbohong.

"Katakan siapa soulmatemu"

"Bicara dengan pelan nana" panik renjun. "Dan lagi aku belum menemukan soulmateku" lanjutnya dengan bisikan. Jaemin yang tidak percaya mendengus.

Dirinya melirik renjun kemudian mengalihkan pandangannya, merasa kesal dibohongi. Sedangkan renjun meminta maaf kepada Jaemin di dalam hatinya.

Jaemin memilih membuat kopi untuk dirinya sendiri, tentu ia tidak akan membayar karena cafe itu miliknya.

Sedangkan Donghyuck yang duduk tidak jauh dari meja kasir mendengar obrolan kedua pria manis itu. Ia jadi memikirkan soulmatenya, bagaimana jika soulmatenya tau kalau ia menyukai orang lain? memikirkannya saja ia menjadi tidak enak hati.

Donghyuck membuka komunikasi dengan soulmatenya, yang artinya ia akan berkomunikasi dengan Renjun.

"Soulmate"

Renjun tanpa sadar menoleh ke arah Donghyuck, ia melihat Donghyuck sedang fokus berkomunikasi.

"Soulmate? Hei?" panggil Donghyuck ulang.

"Aku ke toilet dulu" Renjun yang sadar segera pergi ke kamar mandi. Ia masuk ke salah satu bilik dan menguncinya.

"Y-ya?"

"Kukira kau tidak ingin menjawab, Kau sibuk?"

"Lumayan"

"Sudah makan siang?"

"Belum, tapi aku merasa sudah terisi, Kau baru saja makan cheese cake bukan?"

"Begitu, makan sianglah dulu. Omong-omong bagaimana kau tau aku baru saja kue itu?"

"H-ha? itu.. bukankah memang rasa cheese cake?"

Donghyuck yg masih di dalam cafe hanya mengangguk samar.

"Benar juga"

"Hm, baiklah aku harus kembali bekerja, sampai jumpa"

"Baiklah"

Renjun menghela nafasnya lega, ia kemudian keluar kamar mandi dan melanjutkan pekerjaannya. Jaemin kembali menatap Renjun dengan selidik.

"Mwo" tanya Renjun tanpa suara.

"Kau mencurigakan" Renjun mendelik protes.

Mari kita beralih ke Donghyuck. Ponselnya berdering beberapa kali sehingga membuat dirinya terganggu dari memperhatikan interaksi Renjun dan sahabatnya.

"Ck, Apa?" decaknya.

"Kau saja hyung aku sibuk-"

Renjun mencuri pandang Donghyuck yang sedang kesal. Jaemin yang merasa diacuhkan mengikuti pandangan Renjun.

Jaemin terkejut saat melihat sesuatu pada Donghyuck.

"Injun-a jadi dia soulmatemu?!"

TBC

He's My Mate || HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang