J

307 37 3
                                    

Hari-hari berganti. Kebetulan hari ini Renjun mengambil jatah liburnya.

Di sebuah supermarket Donghyuck menemani Renjun untuk belanja rutin kebutuhannya. Seperti pada umumnya sang dominan mendorong troli, sedangkan si manis memilah bahan-bahan yang akan ia stok selama sebulan.

Awalnya Renjun tak ingin ditemani takut jika akan mengganggu pekerjaan Donghyuck, namun sang dominan tak mempermasalahkan hal itu. Hitung-hitung pendekatan dengan si manis juga.

Donghyuck mengamati semua pergerakan soulmatenya, sesekali Donghyuck menggeser pergerakan Renjun agar tidak bertabrakan dengan orang lain. 

Mereka berjalan mengelilingi bahan makan. Pasta, daging, sayur semua yg ia butuhkan sudah lengkap. "Aku akan ke bagian Snack, Donghyuck-ssi ingin?" Celetuk Renjun dengan ragu.

Bukan tanpa sebab dirinya menanyakan hal itu, beberapa hari ini Donghyuck memang sedang memberanikan dirinya untuk berkunjung ke apartemennya. Sang dominan itu ketika singgah sempat bertanya padanya dan mencari keberadaan penyimpanan snack.

"Chocobii" Donghyuck membalas dengan wajah tenangnya. Renjun tersenyum, cukup mengagetkan bahwa soulmatenya menyukai Snack milik tokoh bocah TK beralis tebal. 

"Baiklah" kemudian Renjun memilih beberapa snack dan minuman, tidak lupa dengan chocobii seperti soulmatenya inginkan. Setelah selesai memilih Snack mereka menuju kasir sembari mengecek bahan yang lain. 

"Aku akan mengambil bumbu yang lain dulu, aku melupakannya" Ingin segera berjalan kembali ke arah bumbu dengan cepat Donghyuck segera menahannya. 

"Aku saja, kau tunggu disini. Apa yang kau butuhkan?" Tanya Donghyuck.

"Lada juga gula" Tanpa menjawab sepatah kata Donghyuck mengangguk kemudian meninggalkan Renjun untuk mengambil dua bahan tersebut.

Selama menunggu Renjun kembali melihat sekitar, pandangannya tak sengaja menangkap seorang pria yang tengah menatap dirinya.

Merasa tidak kenal dirinya mengalihkan pandangannya ke arah lain. Namun berbeda dengan pria disana, pria itu memberanikan mendekati si manis.

"Hai, kau manis. Boleh aku berkenalan denganmu?" Renjun tersentak dengan kedatangan pria itu, merasa canggung dirinya menolak secara halus.

"Maaf saya sedang terburu-buru" ucapnya dengan memasang senyuman manisnya.

Pria itu mengangguk, lalu mengeluarkan ponselnya. "Kalau begitu, aku minta nomormu? Untuk menambah teman atau mungkin lebih sekedar teman?" Renjun yang masih tersenyum menolak kembali.

Donghyuck sudah selesai kembali ke tempat dimana dirinya meninggalkan Renjun sejenak. Matanya menajam, rasanya terbakar ketika ada pria asing ingin berdekatan dengan miliknya.

Renjun yang masih disana jelas tau perasaan apa ini, itu bukan miliknya melainkan milik Donghyuck yang sedang berjalan menghampirinya.

"Babe, aku sudah mengambilnya. Ayo pulang" Donghyuck tampak menginterupsi mereka sembari menekankan panggilan khusus kepada Renjun. Wajah di manis memanas, hanya panggilan manis dirinya merasa tak karuan.

Renjun tersenyum, mengangguk kemudian menunggu Donghyuck sampai pada dirinya. Dengan posesif Donghyuck memeluk pinggang Renjun. 'He's my mate and mine!' dengan tatapan tajam dan dinginnya sudah tersampaikan pada pria itu.

Pria itu terdiam, merasa terusik awalnya kemudian malu karena si manis di depannya sudah memiliki pasangan. "Maaf, saya terburu-buru" tanpa menunggu lama Donghyuck dan Renjun meninggalkan pria itu.

Tanpa mengalikan tangannya dari pinggang di manis, dirinya makin mempererat rangkulannya dengan satu tangan yang mendorong troli milik mereka.

Berbagai tatapan dari pria maupun wanita yang sedang menatap takjub dengan visual Renjun yang begitu manis namun juga tampan secara bersamaan.

He's My Mate || HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang