beranjak dewasa bukan hanya tentang tumbuh dan berkembang, tapi pola pikir mereka bagaimana.
cara mengelolah amarah kepada seseorang yang telah menghancurkan hati. cara meng-ikhlaskan yang telah pergi. cara menerima jalan cerita kehidupan yang terkadang mengecewakan dan apa yang mereka pilih untuk menyelesaikan masalah. lebih memilih mengeluh pada Tuhan atau dijalani dengan senyuman.
ketahuilah bahwa semua hal di bumi memiliki makna seluas samudra. jangan berpikir bahwa kamu adalah medioker karena semua orang punya masalah tersendiri.
"sekarang coba ku tanya, kamu mau jadi orang yang seperti apa?""baik."
"semua orang itu baik, janu."
janu menggeleng cepat, seperti tak takut kepalanya akan terlepas "nggak. zaman sekarang dimana-mana banyak orang jahat."
"kamu percaya Tuhan 'kan?"
janu mengangguk.
"Tuhan memberikan kita hati nurani untuk bersimpati,"
valerie menggeser letak bangku miliknya. mendekat ke arah janu, mencari posisi paling nyaman, "begini, apa yang bisa kamu simpulkan dari kata-kata ku barusan?"
"manusia punya hati."
"apa yang pertama ada di otak kamu jika aku bilang kata hati?"
"kebaikan."
"itu poinnya, janu. semua manusia baik, karena punya hati. tapi, prioritas mereka untuk menunjukkan sisi simpati bukan pada kita. entahlah itu karena alasan kamu dan dia orang asing atau memang Tuhan belum merencanakan saja. lagipula tidak mungkin semua orang baik kepadamu, betul?"
inti dari bab ini adalah, valerie sosok yang dewasa. bukan hanya tentang umurnya, tapi otak yang benar-benar menunjukkan bahwa ia sudah mengerti asam garam kehidupan.
KAMU SEDANG MEMBACA
berdansa di ujung harapan✓
Historia Cortaft. 나재민 / na jaemin pendamba rumah yang tersesat ☆. short story, lowercase © 2022 - chocofilw