Keduanya kembali ke penginapan saat langit telah menghitam. Nasib baik bagi mereka, ada penduduk yang menyewakan beberapa kamar setelah Jace menunjukkan perilaku baik dengan membantu pekerjaan mereka, sementara ketiga temannya enak-enakan bersantai. Jadi, sebagai kewajiban, tadi ia mengadakan kuliah beberapa menit di depan teman-temannya.
Baru saja akan menutup kedua mata, tiba-tiba Scarlett mendengar keributan dari luar.
"Aku melihat manusia serigala!" Teriakan itu samar terdengar, membuat Scarlett sontak terduduk di kasur tipis dan menjatuhkan selimut yang menutupi tubuhnya. Ia melongok, sedikit mengintip dari celah jendela kaca yang berada tepat di dinding searah kaki ranjang.
Dua jembatan yang menjadi penghubung dengan daratan tampak dipenuhi beberapa pria yang membawa obor serta senjata seadanya. Mereka meributkan penampakkan Werewolf di dalam hutan yang meninggalkan jejak-jejak langkah, membuat seisi desa waspada seratus persen.
Scarlett merasakan hatinya memunculkan sinyal bahaya lagi. Ia terdiam sesaat sebelum melihat Jace dan Adniel—diikuti duplikat The Prof—keluar untuk bergabung dengan belasan penduduk di jembatan.
"Vendard?" Tiba-tiba Scarlett teringat pada teman Werewolf-nya. "Tidak mungkin ia difitnah lagi, kan?" Ia segera keluar dan terlambat mengerem langkah saat Vendard muncul. Hampir saja ia jatuh jika tidak segera ditangkap oleh Werewolf itu.
"Hati-hati, Scar." Wajah Vendard terlalu dekat sehingga Scarlett bisa merasakan embusan napas laki-laki itu serta suara jantungnya yang berdetak tidak karuan.
Vendard membantu Scarlett berdiri. "Di luar ada apa, sih? Aku agak insomnia sehingga baru tidur—mungkin—beberapa menit lalu."
"Mereka membicarakan kemunculan Werewolf di hutan." Scarlett menahan kalimat yang hendak dilontarkan dan berusaha memusatkan tatapan pada Vendard saat laki-laki itu menunduk. "Aku takut kau kembali difitnah."
"Tapi bukankah tidak ada yang tahu aku seorang Werewolf selain kalian?"
Jawaban Vendard menenangkan hati Scarlett. "Kau benar. Maaf, aku hanya khawatir."
"Tidak apa-apa, itu lumrah ... sebagai sahabat." Vendard memberikan tatapan tulusnya yang seketika meluluhkan hati Scarlett.
Para penduduk berjaga sampai pagi dan keempat remaja itu mendapatkan tatapan kurang mengenakan dari sebagian penduduk. Scarlett menduga bahwa mereka dicap sebagai pembawa kesialan.
"Aku berharap perjalanan kalian aman dan kalian tidak menemukan kendala berarti. Selalu ingatlah Dewa, berhati-hatilah di mana pun kalian berada," pesan sang kakek yang paling dihormati di kawasan desa terpencil itu.
Jace meyakinkan penduduk bahwa mereka adalah siswa sebuah akademi yang sedang menjalankan tugas lapangan untuk meneliti beberapa desa di Xia Kingdom. Alasan itu cukup kuat dan masuk akal sehingga mereka kembali diperlakukan normal. Masalah mereka sekarang adalah, setelah meninggalkan Lianhua Village, duplikat The Prof belum memberikan petunjuk baru.
"Regional Yun tidak terlalu banyak memiliki kawasan terkenal atau memungkinkan, tetapi peta ini benar-benar tidak bisa ditebak." Jace membuka obrolan.
"Mungkin coba regional lain?" saran Scarlett.
Jace segera menyebutkan ketujuh wilayah Xia Kingdom dan semuanya tidak bereaksi sama sekali. Artinya mereka masih harus tetap di Regional Yun.
"Apakah kita harus mengambil arah barat?" Scarlett bertanya saat tiba di persimpangan jalan yang kemarin mereka lalui.
Tiba-tiba duplikat The Prof berhenti, kemudian memelorotkan kimononya. Sebuah peta baru terbentuk, gambar hutan dan air terjun.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Diving Under Waterfall
FantasíaDibebankan misi menemukan benih plum blossom di Xia Kingdom, Valerie Scarlett harus bisa bekerja sama dengan Jace, Adniel, dan Vendard. Sebagai cewek sendiri, dia benar-benar takut menjadi beban tim. Apalagi kelebihan-sekaligus kutukan-nya mulai ber...