03. PULANG

91 10 2
                                    

Assalamualaikum semuanya, jangan lupa vote dan komen ✨

Happy reading!!!

• • • • •

Sudah terhitung satu bulan, Hamdani dan Vrisala bertugas di kota B. Keadaan perlahan membaik dan beberapa desa di kota B terpaksa di kosongkan karena daerah tersebut rawan bencana alam. Mereka yang kehilangan tempat tinggal karena pengosongan desa dan mengalami kerusakan rumah karena bencana alam akan segera mendapatkan ganti rugi dari pemerintah.

Setelah semua pengungsi kembali ke desa lama dan baru mereka, semua tim yang bertugas dalam kesuksesan dalam mengatur pengungsian di kumpulkan sebelum kembali ke rumah masing-masing.

Ketua umum tim memberikan penghargaan kepada seluruh tim yang bertugas selama satu bulan terakhir, dan penghargaan terbesar di berikan kepada Hamdani dan Vrisala karena pengorbanan besar mereka.

"Kapten dan dokter, jika kalian ingin bercerai setelah kembali dari sini saya akan segera mengurus semuanya," ketua umum tim memberikan penawaran bagi mereka berdua.

"Mengapa ketua bisa berpikiran seperti itu?" tanya Hamdani keheranan.

"Kapten, pernikahan awal anda dan dokter Ala hanyalah pernikahan siri. Bisa dikatakan ini hanyalah pernikahan bohongan untuk menenangkan para warga agar tidak terjadi pemberontakan."

"Ketua bilang ini hanya nikah siri? Baiklah saya akan meresmikan pernikahan saya sepulang saya dan dokter Ala dari tempat ini. Meskipun hanya pernikahan siri, saya tidak pernah menganggap pernikahan ini layaknya permainan yang bisa kapanpun di batalkan."

Bagi Hamdani pernikahan adalah pengikatan janji suci sakral yang akan dia lakukan sekali dalam hidupnya. Tak peduli jika di awal pernikahannya hanya pernikahan siri.

Setelah semua selesai, semua anggota tim yang bertugas pulang kembali ke rumah mereka masing-masing. Vrisala takut keluarga Hamdani akan menolaknya, dia sempat berdiskusi sejenak dengan Hamdani agar mengikuti saran dari ketua umum. Namun Hamdani tetap kekeuh ingin mempertahankan pernikahan mereka.

***

Sepi, adalah kata yang pas untuk mendeskripsikan suasana kediaman keluarga Hamdani.

Keluarga Hamdani masih sangat shock melihat Hamdani pulang, bukan sendirian melainkan bersama Vrisala. Vrisala hanya bisa diam sambil menundukkan kepalanya, dia tak berani mengangkat kepalanya karena takut akan tatapan yang diberikan oleh keluarga suaminya.

"Kenapa tidak mengabari Umma?" akhirnya Umma angkat bicara.

"Pernikahan Febri dan dokter Vrisala sama sekali tidak pernah kami rencanakan, Umma. Semuanya terjadi begitu saja," jawab Hamdani jujur.

"Jadi, bagaimana keputusan kamu untuk kedepannya?" kini Abah yang bertanya.

"Awal pernikahan Febri dan dokter Vrisala hanyalah nikah siri karena saat itu warga terus menerus mendesak agar kami cepat menikah, tapi setelah tugas Febri dan dokter Vrisala selesai kami sudah memutuskan akan meresmikan pernikahan ini," ujar Hamdani dengan mantap.

"Ambil saja sisi positif dari kejadian tersebut, karena kejadian itu akhirnya kamu bisa mempunyai istri. Allah memang sudah menuliskan skenario terbaik untuk kalian," ujar Abah dengan suara lembut.

My Perfect GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang