2.

1 2 0
                                    

     Setelah suasana di kelas Nichole yg menegangkan tadi,  disinilah dia berada diatas rooftoop di temani semilir angin untuk menenangkan hati dan pikirannya yg sedang kalut.

"Arrgghh.. Sial kenapa bisa kelepasan", duduk di pinggir rooftoop sambil mengacak rambutnya frustasi,  dan atensinya beralih pada kotak bekal yg berada di sampingnya, dengan perlahan Nichole membukanya dan setelah di lihat isinya dia di buat takjub, nasi goreng yg di bentuk rapi seperti love dengan hiasan di sampingnya.

"Lezat", satu kata terucap tanpa sadar saat Nichole memakan bekal dari Tania, Dan belum ada lima belas menit nasi goreng itupun langsung ludes. Bukan hanya enak dan aroma nya yg wangi tapi nasi goreng buatan Tania rasanya sangat pas di lidah Nichole yg memang agak cerewet kalo soal makanan.

"Ehh ngapain gue puji nasi goreng buatan cewek aneh itu", sambil geleng geleng kepala.

"Kira kira dia sakit hati gak ya sama ucapan gue tadi, ahh bodoamat lah kan dia udah terbiasa gue tolak pasti besok juga ngejar gue lagi", mengedikkan bahu lalu bangkit dari duduknya, turun ke bawah menuju loker untuk menyimpan kotak bekal.



Di tempat yg berbeda Tania berjalan dari toilet menuju kantin untuk menghampiri sahabatnya.
Sebelumnya dia sudah menempelkan bedak untuk menyamarkan wajahnya yg habis nangis.

"sorry lama", duduk disebelah Raina dan langsung memakan makanan yg tadi sempat di pesan Raina.

"Hmm.. Gimana lolos gak? " tanya Raina, yg di maksud lolos itu bekal yg di bawa Tania tadi.

"Lolos dong", dengan antusias dan senyum yg di paksakan guna menutupi suasana hatinya yg sedih.

"Lo gak bohong kan Tan,  kog bisa? ", Raina menatap curiga kearah Tania, kelihatan ada yg tdk beres, memang Raina itu peka sekali bahkan tanpa Tania beritahu dia lebih dulu bisa mengerti gimana keadaan sahabatnya saat ini.

"Ya bisalah, udah ya gk usah di bahas gue laper", jika Tania berkata begitu tandanya dia tdk mau mengungkit kejadian tadi. Raina pun mengangguk membiarkan Tania menenangkan diri dulu, dia pasti bakal cerita entah itu kapan.
Dan setelah itu mereka melanjutkan makan yg tertunda sampai bel masuk berbunyi,  Tania dan Raina berjalan beriringan di sepanjang koridor untuk kembali ke kelas.





***






     Saat ini para guru sedang mengadakan rapat,  para murid sangat antusias karena mendapat jam kosong sampai bel pulang sekolah, suasana kelas kondisinya sudah tak terkendali ada yg lari larian, bermain game, ngerumpi, bernyanyi, tidur dan masih banyak lagi. Salah satunya Tania yg sedari tadi menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya, dia sedang badmood mengingat ucapan Nichole tadi yg menyakiti hatinya. Dan saat di tanya Raina kenapa, dia hanya jawab asal, kepalanya sedang pusing karena kurang tidur.
Selang beberapa menit bel pulang sekolah berbunyi,  para murid berdesakkan ingin pulang cepet,  namun saat mereka sampai di parkiran ternyata gerbangnya masih di kunci rapat karena di luar ada segerombolan geng motor yg menyerang SMA Merah Putih dengan membawa batu kecil yg di lempar ke kaca sambil berusaha mendobrak gerbang.
Para guru yg melihat itu mencoba melerai supaya mereka menghentikan aksinya, namun bukannya berhenti mereka malah berteriak memanggil nama Nichole dan kawan kawannya supaya keluar.

"Gimana ini Nic? ", tanya Aldy dengan wajah panik.

"Lo Bima dan Roni suruh semua murid murid dan guru guru buat menjauh dari gerbang, kalo bisa cari tempat yg aman supaya tdk terkena batu", Aldy pun mengangguk tanda mengerti dan langsung mengomando teman temannya untuk menjauh dari gerbang.

"dan lo Ren tugas lo meyakinkan para guru kalo bisa langsung bilang ke kepsek agar tidak melibatkan polisi, sisanya biar gue handle sama yg lain", baru akan bergerak maju, gerbang sudah berhasil di dobrak sama anak anak joker army. Joker Army adalah nama geng motor di jakarta yg terkenal suka buat onar dan biang rusuh, mereka paling tidak terima kalo ada geng motor lain yg lebih unggul dari mereka. Makanya mereka suka mencari masalah dengan para anggota Black Moon.
Sedangkan Black Moon sendiri juga merupakan geng motor yg berasal dari jakarta, Black Moon berdiri sejak 5 tahun yg lalu di ketuai oleh Kenzo Dewangga yg juga merupakan pendirinya. Setelah Kenzo tamat SMA jabatannya di serahkan kepada Faroz Arkano Abigail, cowok pendiam yg menjadi atlet karate, Faroz juga pemimpin panutan seperti Kenzo karena bisa di liat semenjak Black Moon di pegang Faroz mereka mendapat nilai plus di mata masyarakat dan banyak dari geng motor lain segan dengan mereka. Dan sekarang Black Moon di ketuai oleh Nichole Antares gilbert yg di bantu ke empat sahabat yg menjadi anggota inti dari Black Moon.

"Mau apa lo", kata Nichole dingin dengan aura yg mencekam saat berhadapan dengan Jonathan Adreano ketua dari Joker Army.

"Gue mau buat perhitungan sama geng lo karena mereka sudah buat temen gue masuk rumah sakit", Jonathan yg menatap Nichole dengan tatapan benci.

"temen lo aja yg lemah dia yg cari gara gara dia yg kalah, dasar manja disenggol dikit langsung ngadu", celetuk Raka yg di susul gelak tawa dari anak anak Black Moon.

"Anjing lo", umpat Jonathan yg bersiap memukul wajah Nichole, tiba tiba..

Byuurrr

"Brengsek siapa yg berani nyiram gue", teriak Jonathan murka sambil mengelap wajahnya kasar begitupun dengan para anggotanya.

"Gue.. Kenapa", ucap Tania santai sambil berjalan mendekat kearah mereka dan berdiri di tengah tengah antara Nichole dan Jonathan.

"Siapa lo berani ikut campur urusan gue, mau jadi pahlawan kesiangan atau jangan jangan lo salah satu mainan dia", Jonathan tersenyum miring sambil menunjuk kearah Nichole, 
Nichole pun langsung mengepalkan tangannya menahan amarah yg siap meledak. Bukannya dia takut pada Jonathan hanya saja dia tdk mau sampai kelepasan karena disini masih di area sekolah.

"Lo pikir gue peduli sama urusan lo", Tania menjeda ucapannya sambil menarik napas bersiap melanjutkan kalimatnya, "Kalo kalian mau berantem jangan disini cari tempat lain bawa senjata sekalian bunuh bunuhan juga terserah, jangan bawa masalah pribadi ke sekolah kalo gamau berurusan sama polisi, dan satu lagi gue bukan seperti yg lo ucapin", tegas Tania dengan tatapan tajam dan wajah dingin.

"Baru kali ini ada cewek yg berani lawan gue, tapi gue gak takut sama ancaman lo", sambil mencolek dagu Tania dan langsung di tepis olehnya.

"Yakin lo gk takut, gimana kalo gue beberkan rahasia besar yg selama ini lo tutupin dari keluarga lo", ucap Tania pelan sambil tersenyum smirk.

"Sialan.. Cabut", perintah Jonathan yg langsung balik badan sambil menahan amarahnya yg di ikuti anggota nya di belakang.
Para anggota Joker Army saling melirik dan bertanya tanya dalam pikiran mereka ada apa dengan sang ketua, bisa dengan mudahnya menuruti ucapan cewek yg baru di kenalnya hari ini. Mereka sangat hafal dengan sifat Jonathan yg pantang menyerah walau sering kalah, tapi sekarang yg terjadi belum bertempur mereka sudah mundur.

"Ngapain masih disini", ucap Tania dengan suara dingin dan pandangannya menyapu ke lapangan yg masih di penuhi murid murid Merah Putih, "Balik!", Titahnya. Tania segera melangkah pergi dari depan gerbang untuk mencari angkot, namun baru beberapa langkah..

"Tunggu", cegah Reyhan sambil menahan lengan Tania.
Tania balik badan tanpa mengeluarkan suara menunggu Reyhan melanjutkan ucapannya.

"Thanks lo udah buat mereka pergi", para sahabat dan anggota Black Moon mengangguk setuju dengan ucapan Reyhan. Hanya satu orang yg tetap terdiam menatap interaksi kedua orang di depannya dengan datar, siapa lgi kalo bukan Nichole.

"Hmm.. Besok besok jangan di sekolah selesaiin di luar, gue balik", setelahnya Tania berlalu dari hadapan mereka sambil melirik sekilas kearah Nichole.

Luka di Balik SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang