#Flashback On
Gadis kecil yg berumur 12 tahun (kelas 6 SD) sedang duduk di danau sambil menatap indahnya senja dengan pandangan kosong. Sepertinya dia sedang ada masalah. Kemudian datanglah anak laki laki yg umurnya sama berjalan menghampirinya.
"Kenapa kamu disini sendiri, ayo pulang ini sudah petang", kata anak laki laki yg duduk di samping gadis kecil.
Beberapa menit hening tak ada jawaban dari sang gadis, anak laki laki pun menoleh ke sebelahnya dia terkejut melihat sang gadis kecil menangis dalam diam dengan wajah menunduk."Jangan nangis nanti kamu jadi jelek, cewek cantik itu gak boleh nangis. Kata mama kalo kita ada masalah itu cerita sama orang terdekat kita atau berdoa sama Tuhan supaya hati kita bisa tenang", tuturnya dengan lembut sambil menyeka air mata yg mengalir di pipi sang gadis kecil.
Gadis kecil pun mendongak mengerjapkan matanya menatap anak laki laki di depannya seraya mengangguk."Kamu benar harusnya aku tidak sedih, tapi apa setelah aku berdoa Tuhan bakal kembaliin bundaku yg sudah pergi".
"Memang bundamu kemana?" tanya anak laki laki.
"Bundaku meninggal karena kecelakaan, harusnya aku yg ketabrak tapi malah bunda dorong aku ke tepi", menarik nafas dalam lalu melanjutkan ceritanya dengan mata yg berkaca kaca. "ini salah aku yg tdk hati hati saat menyebrang, aku terlalu semangat karena mendapat juara 1 saat lomba modeling kemarin hiks.. Hiks.., sekarang aku gamau ikut modeling lagi, aku benci hiks.. Hiks..", curhatnya berderai air mata.
Karena tdk tega anak laki laki itupun mendekap hangat tubuh gadis kecil sambil mengelus punggungnya berusaha menenangkan."Kamu harus ikhlas ini semua sudah takdir Tuhan, kata mama kalo kita bisa ikhlas merelakan orang yg kita sayang pergi pasti Tuhan bakal mengganti dengan kebahagiaan yg lainnya, kamu jangan nangis lagi ya nanti aku traktir ice cream", kata anak laki laki itu yg berusaha menghiburnya, dan langsung di angguki oleh sang gadis.
"Oh ya nama kamu siapa? Kalo aku Nichole Antares Gilbert panggilannya Nichole", ucap Nichole kecil sambil mengulurkan tangan dan gadis kecil menyambutnya dengan senyuman.
"Aku Stella, Emm.. kalau aku panggil kamu Ares boleh kan?" tanya Stella si gadis kecil.
Ya gadis kecil itu adalah Titania Auristella."Boleh, nama panjang kamu siapa? ",
"Panggil aja aku Stella karena itu panggilan kesayangan dari bunda",
"Oke, ehh tadi kenapa kamu bilang gamau ikut modeling lagi, apa karena ingat bundamu?". Di balas anggukan dari Tania.
"Stella look at me.. Kamu itu berbakat jangan menyerah ya, lagian kecelakaan itu bukan salahmu melainkan sudah takdir dari Tuhan yang maha esa kita tdk bisa merubahnya, yg harus kamu rubah itu dirimu sendiri bagaimana kamu bisa bangkit dan tunjukin ke semua orang kalo kamu itu bisa menggapai mimpimu, jangan sampai pengorbanan bundamu sia sia, semangat Stella aku yakin kamu bisa melewatinya", menangkup wajah Tania dengan kedua tangannya dan pandangannya terfokus pada bola mata coklat dihadapannya. Mata coklat yg sejak pandangan pertama mampu menarik perhatiannya.
"Makasih Ares kamu benar harusnya aku semangat untuk menggapai mimpiku supaya bunda bangga diatas sana, tapi kok kamu bisa berkata bijak seperti tadi siapa yg mengajari kamu? ",
"Aku sering baca buku makanya aku pintar", jawab Nichole dengan PD.
"Sekarang kamu jangan sedih lagi ya", sambil mengelus surai hitam gadis kecil di depannya, dan sang gadis pun mengangguk sambil tersenyum tulus."Gitu dong senyum kan lebih cantik kalo senyum, oh ya memang apa cita citamu?"
"Aku pengen jadi dokter, tapi aku juga suka modeling dan nyanyi",
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka di Balik Senja
Teen FictionFollow dulu sebelum membaca maaf kalo banyak typo happy reading "Ketika mempertahankan itu menyakitkan dan melupakan itu menghancurkan". Titania Auristella. "Meski senja lebih paham caranya berpamitan, namun perpisahan tetaplah menyakitkan, terlebih...