Drrtt Drrtt
Dering ponsel yg berada di atas nakas membangunkan Tania yg sedang terlelap dalam mimpinya. Sejak pulang sekolah tadi dia ketiduran sampai sore.
Segera dia meraih ponselnya melihat siapa yg mengganggu acara tidurnya."Hallo"
"...."
"Gue kesana sekarang".
Tuutt tuuttt
Tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya Tania langsung memutus sambungannya, Tania terkekeh geli membayangkan wajah kesal seseorang diseberang sana yg saat ini pasti sudah mengumpati dirinya dengan berbagai macam nama binatang.
Tania segera melangkahkan kakinya menuju lemari untuk mengganti pakaiannya yg sebelumnya sudah mandi terlebih dahulu, setelah 15 menit bersiap siap Tania segera meluncur ke tempat kerjanya.
Ya yg tadi menelpon Tania adalah abangnya lebih tepatnya abang angkat, Tania sering bernyanyi di cafe abangnya untuk mengisi waktu luang atau kadang dia menggantikan temannya yg memang menjadi penyanyi disana.
25 menit di perjalanan akhirnya Tania sampai di cafe, setelah membayar taxi, Tania segera melangkahkan kakinya memasuki cafe untuk menemui abangnya."Sorry bang telat, macet", kata Tania sambil menunjukkan cengirannya.
"Gak heran gue biasanya juga gitu, Lo siap siap gih ntar temen temen gue pada kesini", ucap Kenzo pemilik Cafe.
Kenzo Dewangga Leader pertama sekaligus pendiri Black Moon.
Tania bertemu Kenzo saat dia baru saja tiba di Jakarta, singkat cerita Tania terpisah dari ayahnya karena terjadi tabrakan beruntun di depan mobilnya, ayahnya yg saat itu sedang menolong korban kecelakaan didepannya tdk memperhatikan putrinya yg ketakutan di dalam mobil. Tania yg trauma dengan peristiwa kecelakaan bundanya itu keluar dari mobil sambil berteriak histeris memegangi kepalanya dan berlari menjauhi kerumunan sampai dia bertemu dengan Kenzo yg sedang menghindari kejaran polisi karena terlibat tawuran. Dari situlah Tania dekat dengan Kenzo, dan Kenzo beserta kedua orang tuanya mengangkat Tania menjadi bagian keluarga mereka lebih tepatnya menjadi adik Kenzo karena Kenzo merupakan putra semata wayang keluarga Dewangga. Pada saat itu juga Tania tinggal bersama mereka dan diasuh oleh pelayan keluarga Dewangga, karena papah dan mamah Kenzo sering tinggal di luar negeri untuk memantau perkembangan bisnisnya.
Dan semenjak Tania masuk SMA, dia memutuskan untuk tinggal di apartemen, dia pikir lebih baik begitu dari pada tinggal di rumah pun hanya ada dia dan para pelayannya. Kenzo juga jarang pulang ke rumah karena dia kuliah di luar kota."Hmm", gumamnya dan berlalu dari hadapan Kenzo.
"Untung adek untung sayang, kalo gk udah gue pites tuh bocah", geregetnya karena di cuekin Tania.
Lima belas menit kemudian terdengar deruman motor yg bersahutan di parkiran cafe, Kenzo jalan keluar menghampiri teman temannya sambil tos ala anak remaja. Setelah itu mereka masuk bersama dan duduk melingkar di meja panjang kira kira yg muat belasan orang.
"Instagram bro", ucap Aldy cengengesan sambil melambaikan tangan tebar pesona membuat teman temannya geleng geleng kepala.
"Whats up kali", sela Raka sambil memutar bola matanya malas.
"Gak usah masang wajah sok tampan padahal aslinya burik", celetuk Rendy yg di susul gelak tawa semua yg ada di meja kecuali Reyhan Faroz dan Nichole yg hanya tersenyum tipis.
Ya saat ini Kenzo sedang berkumpul dengan anggota inti Black Moon dari angkatan pertama sampai ketiga, tak heran mengapa ada Nichole dkk di cafe saat ini."Iri bilang kawan", sinis Aldy, lalu tatapannya mengarah kepada Kenzo, "Bang kenalin adek cewek lo dong, siapa tau dia mau sama gue yg manis ini", teman temannya yg mendengar itu berlagak mau muntah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka di Balik Senja
Teen FictionFollow dulu sebelum membaca maaf kalo banyak typo happy reading "Ketika mempertahankan itu menyakitkan dan melupakan itu menghancurkan". Titania Auristella. "Meski senja lebih paham caranya berpamitan, namun perpisahan tetaplah menyakitkan, terlebih...