"sayang bunda duluan!"
"Iya bund!"
Lipstik sudah, rok sebatas paha sudah, seragam ketat sudah! Ah ada lagi yang belum, softlens! Jangan lupakan satu hal penting itu, Abel harus terlihat cantik hari ini.
Senin. Hari dimana semua kegiatan harus diawali dengan baik. Abel siswa kelas 12 Multimedia yang selalu tampil sempurna dimanapun dirinya berada.
Abel menekan ujung tombol parfume mahal yang ia beli dari Italy Minggu lalu saat ayahnya pergi berlibur untuk acara kerja.
"Perfect!"
Dengan gaya centilnya Abel segera keluar rumah dan mengendarai sepeda motor matic warna pink dan tak lupa Abel juga mengenakan penyelamat kepala helm pink.
Tin!!!!
Tin tinnnn tinnnnnn!!!
"Waduh gawat"
Dengan kecepatan tinggi Abel mengendarai motor maticnya, ia tidak ingin pengendara mobil putih disamping rumahnya itu menggagalkan aktivitas cantiknya hari ini.
"Abel!!"
Suara itu terus menggema ditelinga kanan Abel dengan diiringi tlakson mobil yang terus berbunyi.
"Abel!!!"
"Gue bukan Abel!!"teriak Abel karena namanya terus dipanggil dan perjalanannya menuju sekolah diikuti.
Sekali lagi Abel menambah kelajuan motornya. Dalam hati Abel berdoa agar tetangganya itu stop mengikutinya.
Sampai. Akhirnya Abel sampai dengan selamat didepan gerbang, sepanjang perjalanan Abel terus memikirkan jika dirinya terjadi sesuatu dijalan tadi ia akan mengusik hidup tetangganya itu.
"Pagi pak Satpam, astaghfirullah!!!"salam Hangat Abel pada pak satpam tidak lagi hangat karena nyatanya sitetangga dengan mobil putih sudah menunggunya berdampingan dengan pak satpam.
Abel menundukkan kepalanya pura pura tak melihat sitetangga brengsek itu.
"Abel maharaja!"
"Gue bukan Abel" jawab Abel terus berjalan menunduk.
"Saya hitung sampai tiga, kalau tidak berhenti, saya akan adukan ini ke Maharaja ayah kamu"
Abel tak menggubris ucapan tetangganya itu.
"Satu"
Abel masih berjalan
"Dua"
Jalannya agak diperlambat.
"Tiga"
Dengan gerakaan cepat Abel menghampiri tetangganya itu.
"Lipstik merah, rok pendek, baju ketatat, kaos kaki pink warna warni, kamu pikir kamu mau kesekolah atau mau perform?!"
Abel menundukkan kepalanya, hari ini ia harus hormat dengan pria yang ada didepannya ini.
"Tumben nunduk, kamu pikir saya-"
"Kak Afnan" Abel mendongak dan menarik ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman manis. "Hari ini Abel ada fashinshow kelas kak, jadi abel-"
"Kamu gak pernah ikut acara apapun Abel, Eskul kamu cuma Eskul speaking!"
Abel mencoba menahan emosinya, nafasnya ia atur agar tenang dan tidak terpancing emosi.
"Kak Afnan....., Abel ini"
Belum selesai Abel bicara pria bernama Afnan ini maaju selangkah mendekat kearah Abel, jempol tangan Afnan mengusap kasar bibir Abel yang merah merona.
Ombre yang Abel rangkai dari jam enam sampai setengah tujuh sekarang sudah sirna, tak ada lagi bibir sexy dengan lipstik merah menggoda.
