O3. AARON DAN REKA

190 43 1
                                    

Bagas, Aaron, dan Reka berjalan dengan santai menuju ke arah kelas. Mereka habis di hukum karena telat datang. Tampak ada dua siswa laki-laki menyapa mereka, terutama menyapa si Bagas.

Aaron sibuk dengan handphone nya. Kedua telinganya disumpel dengan earphone. Reka sendiri kesusahan berjalan.

"Telat lagi maneh, di hukum si gundul ga?" tanya salah satu di antara dua karakter sampingan itu, panggil aja Udin.

"Iya euy, tadi menabung dulu di toilet." jawab Bagas dengan wajah ceria seperti biasa. Teman Udin, yaitu Saiful menotice keadaan Reka yang tampak berbeda.

"Loh Reka, maneh kenapa jalannya kayak orang habis sunat gitu?"

Seketika, Reka memberikan tatapan tajam ke arah Bagas. "Gara-gara si babi yang malah nindih aing."

Kedua karakter sampingan itu tertawa, sedangkan Bagas hanya nyengir tanpa dosa. Sejujurnya, pikiran Bagas sudah melayang. Memikirkan hal-hal yang tak senonoh. Berdosa banget si Bagas.

Bagas bisa di bilang cukup populer. Aaron sendiri pernah bercerita pada Reka. Sedari kecil Bagas sudah populer di kalangan siswa-siswi, sampai sekarang juga masih begitu.

Bagi Aaron hal itu sangat menguntungkan, mengingat doi nggak suka interaksi sama manusia. Pengecualian buat Bagas yang di anggep spesies babi dan Reka yang di anggep malaikat– pencabut nyawa.

Reka sendiri juga merasa diuntungkan karena perhatian yang terus berpusat pada Bagas. Tapi, hal itu juga menjadi masalah bagi keduanya—Aaron dan Reka.

Contohnya seperti sekarang. Seorang gadis cantik bernama Beby yang sedang menempel pada Bagas.

"Bagaaaas! Nanti pelajaran PKN kita satu kelompok, ya!" ajaknya dengan nada centil menggoda. Maaf, beb🙏

"Aku udah sekelompok sama Aaron." sudah Reka duga. Seingat Reka, Aaron dan Bagas membuat beberapa peraturan. Salah satunya, jika ada kerja kelompok otomatis mereka sekelompok. Sebenarnya, Reka juga dicantumin, sih. Tapi berhubung mapel PKN ini sekelompok isinya dua orang, jadi si Reka ngalah.

Akibatnya, Aaron jadi di benci cewek. Reka juga, tapi nggak sebanding dengan Aaron. Hampir cewek satu sekolah membenci Aaron.

Bagas pun melenggang pergi bersama Aaron, meninggalkan Beby yang merasa kesal dan Reka yang fokus pada HP nya. Sudah dipanggilin Bagas beberapa kali, tapi nggak nyaut.

"Loh, aku di tinggal?"

"Tck." Beby berdecak. Menatap Bagas dan Aaron dengan tajam.

"Beby mau sekelompok?" tawar Reka. Sebenarnya, Reka nggak ada niatan buat sekelompok sama Beby. Tapi, kasihan juga lihatnya. Mana pacarnya lebih milih cowok lain ketimbang dia.

"Nggak!" Beby menolak dengan tegas. Reka bernapas lega. Belum selesai napas, si Beby berubah pikiran dan malah menerimanya. Terbesit sebuah ide dikepalanya. "Nggak jadi! Reka, ayo sekelompok!" Reka nggak jadi napas.

•••

Oke, mari kita beralih ke beberapa adegan yang membuat Aaron jadi di benci para cewek. Kali ini, Bagas di undang seorang cewek untuk datang ke pesta ulang tahunnya.

"Bagas, nanti datang ya ke ulang tahunku!" namanya Mila. Katanya sih, si cecan sekolah.

"Asyik makan grat– maksudku, aku bakalan dateng kok ya 'kan, Ron? Sama Reka juga."

'Kenapa bawa-bawa aing?' –Reka yang tekanan batin.

"Aku nggak bilang ngundang mereka berdua loh, hihihi."

"Oh... Ya udah, kalau gitu aku juga nggak ikut." lalu, Bagas menyeret paksa Reka dan Aaron untuk kabur.

•••

"Bagas, di bus kita duduk sebelahan yuk~"

"Aku–"

"DUDUK SAMA AARON SAMA REKA?! IYA 'KAN?! YAUDAH!!"

"Kok urang dibawa-bawa?! Yang duduk sama Babi kan si Aaron! Kok aku di sebut juga?!" –Reka yang duduk di bangku belakang bareng Angga dan Gilang.

•••

"Bagas, kita boleh ikutan makan bareng disini?"

"Tapi kursinya udah ditempatin Aaron sama Reka, maaf ya para ladies."

"Ha? kursi di sebelahku sama Aaron kan masih luas. Suruh gabung aja nggak apa-apa kali." –Reka yang baik hatinya sejumput

Para cewek memandang Reka penuh harap. Akhirnya, Bagas akan memperbolehkan mereka untuk bergabung.

"Iya, tapi 'kan kasihan kamu sama Aaron. Nanti jadi sempit, nggak bisa leluasa. Udah yang paling benar memang mereka harus cari tempat duduk lagi."

Nggak deng. Kena php. Kedutan kekesalan muncul di dahi kedua gadis itu.

"AARON REKA TEROOOOOS!!"

ya gusti. –Reka depresot ngesot

JUST KIDDING :: just friendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang