6

15 3 0
                                    

Suasana hutan semakin gelap namun aku dan Arka tak kunjung sampai di perbatasan antara bumi dan dunia sihir. Entah apa yang sedang dipikirkan Arka, jalan yang kami tempuh berbeda dengan yang biasanya.

" Arka, Kenapa sih dari tadi kita tidak kunjung sampai, Apakah kamu mau mengerjai ku?" Ucapku yang sudah lelah berjalan.

" Bukan, aku tidak bermaksud mengerjaimu. Tetapi,aku hanya ingin menunjukkan sesuatu padamu. " Arka melihat ke sekeliling seperti memastikan sesuatu.

" Lihatlah disana, Bukankah indah." Tambah Arka.

Aku terkagum ternyata perjalanan lama ini ini karena untuk melihat pemandangan yang sangat indah. Aku berlari menuju danau yang memantulkan cahaya senja.

" Sekar, Jangan sentuh air itu. " teriak Arka dari kejauhan.

Aku yang sudah telanjur membasuh tangan dengan air danau yang segar itu seketika langsung mundur menjauh. Tak Seberapa lama tiba-tiba tanganku mulai memerah, Apa mungkin karena air ini?

Arka berlari menuju ku dengan khawatir. Dia langsung membuka sebuah portal, dan dan membawaku ke dalamnya. Kami langsung berada di istana. Arka berteriak meminta pertolongan. Dia sangat panik melihat tanganku ku yang semakin merah. namun tidak ada rasa sakit yang aku rasakan.

Oleh dayang kerajaan aku langsung dibawa ke tempat penyembuhan. Arka menceritakan dengan panik apa yang sebelumnya telah terjadi padaku pada tabib istana.

Tabib langsung mengerti keadaanku dan tahu apa yang harus dilakukannya. Dengan cepat dia memerintahkan dayang-dayang untuk mengambil tanaman-tanaman herbal untuk membuat obat. Bau tidak enak khas obat mulai masuk ke hidungku. Dedaunan yang sedang di tumbuk oleh tabib tadi sudah jadi. Dia segera mengoleskannya ke tanganku. Rasanya perih, saat diberikan obat rasanya perih, padahal tadi aku tidak merasakan apa-apa.

Sekitar 5 menit berlalu tabib membawa botol air. Aku Tak asing dengan botol yang dibawanya sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat. Tabib menuangkan air dari botol tersebut. Obat-obat yang tadinya menempel di tanganku segera menghilang mengikuti air yang mengalir.

Rasa sakit yang kurasakan dengan segera langsung hilang. Bagaimana tidak terkejutnya aku. Dan setelah aku ingat-ingat ternyata botol yang dibawa tabib tadi sama dengan botol yang dulunya mau aku beli dari seorang penjual di pasar.

Aku beranjak dari tempat tidur lalu keluar dari ruangan penyembuhan, di luar ternyata ibu menunggu ku dia terlihat panik. Apakah seberacun itu air di Danau yang aku sentuh tadi?

"ibu tak perlu khawatir aku tidak apa-apa Lihatlah tanganku sudah membaik. oh iya, Bukankah ibu ingin menunjukkan ku sesuatu katanya ibu akan menunjukkan seseorang yang yang lama telah pergi? Siapa? " tanya aku karena ke kepoan ku muncul kembali.

"Benarkah, benarkah tanganmu sudah baik-baik saja cepat sekali. Bukankah air di Danau itu sangat beracun. Ibu harus memberi pelajaran pada Arka karena telah membawamu ke sana. Dasar anak itu."

"Tidak ibu, kamu tidak perlu menghukum Arka. Ini semua salahku sendiri karena terlalu gegabah. "

" Baiklah, kalau begitu ibu akan mengantarkanmu pada seseorang yang telah menunggumu. Kau pasti senang karena telah lama tak bertemu nya."

Kami berjalan beriringan menuju ruang Singgasana raja. Sungguh aku tak sabar bertemu seseorang itu.









Udah 2022 aja nih, Udah lama ya aku ke update cerita ini titik sampai-sampai aku lupa sama cerita sendiri. Semoga kalian suka ya. Dan doain aku bisa selesaiin cerita ini dengan cepat. Oh iya aku juga Minta doanya supaya aku bisa lulus dengan nilai yang bagus amin terima kasih bye.

My Mysterious Magic 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang