"bang tolong cariin hati Cika dong."ujar Cika berputar-putar di depan akbar"oh,iya hati Cika kan ada pada Abang."lanjut Cika cengengesan,dan tangannya mengelus-elus perut kotak-kotak Akbar.
Akbar memutar mata malas melihat kelakuan Cika,Akbar menjewer telinga Cika membuat Cika cemberut,Cika tak pernah berubah selalu saja ada hal yang bisa membuat Akbar naik darah.
Shit.
Umpat Akbar saat Cika menggigit tangannya,Cika melihat ibu yang berjalan keruang tamu mengambil kesempatan berlari menuju sang ibu sambil cekikikan tidak jelas,ibu melihat Akbar dengan tatapan sengit.karena malas meladeni Cika hari ini ,Akbar memilih berjalan
menuju kamarnya meninggalkan Cika dan ibunya di ruang tamu.Cika berada di ruang tamu sambil menonton acara tv kesukaannya dengan sang ibu neli,tapi saat tengah menonton ibu berbicara kalau ia akan pergi ke luar negri,Cika riflek melihat sang ibu , mengabaikan kan acara tv.
"Besok ibu harus mengurus perusaan ayah yang berada di luar negeri,Cika gaja diri baik-baik dirumah,jangan berantem lagi sama Abang."ujar ibu lembut sambil mengelus rambut kepala Cika.
Mendengar perkataan ibu membuat Cika menunduk,ibunya akan mengurus perusahaan di luar negeri berarti ibu akan lama berada disana,ia takut ibunya kenapa-kenapa ,siapa yang akan mengurus ibunya saat tiba-tiba sakit disana.
"Cika jaga Abang ya disini, pagi-pagi sekali ibu harus berangkat ke bandara."ucap ibu lembut.
"Ibu jangan pergi, jangan tinggalin Cika."ujar Cika memeluk ibu dan menenggelamkan kepalanya di bahu sang ibu,
Ibu menenangkan Cika dan membawanya menuju kamar,ia menidurkan Cika ,sembari mengelus kepala Cika,ia juga tidak mau meninggalkan anak-anaknya dirumah ,tapi bagai mana lagi ia harus mengurus perusahaan sendiri,semenjak kematian suaminya ialah yang mencari nafka untuk anak-anak nya.
Setelah memastikan Cika tidur,ibu menutup pintu kamar cika pelan-pelan agar tak membangun kan anak bungsunya itu.
Hari telah menjelang pagi Cika memutar badannya kekanan dan kekiri, mencari posisi yang nyaman untuk kembali tertidur,tapi suara alaram membuat nya terpaksa membuka kedua matanya.
Ia lupa kalau ibunya akan berangkat pagi-pagi sekali menuju bandara, seketika Cika bangkit mencari-cari sang ibu tapi ia malah menemukan Akbar yang sedang tengkurap di atas sofa.
"Bang ibu mana."ucap Cika berteriak agar Akbar bangun.
Melihat akbar yang masi tidak mau membuka matanya,Cika mengambil air dari kamar mandi,lalu berjalan menuju Akbar,Cika membasahi wajah Akbar membuat sang empu terkejut dan langsung menjewer telinga cika.
"Ngapain lo pagi-pagi nyari masalah."ujar Akbar masih menjewer telinga Cika, membuat Cika menjerit kencang,sambil menahan sakit di telinganya.
"Abang ibu mana?"tanya Cika sambil cemberut,karna Akbar masih menjewer telinga nya,Cika menatap Akbar kesal.
"Udah pergi ke bandara,dasar kebo"Akbar melepas tangannya dari telinga Cika dan merjalan santai menuju kamar untuk mandi, membiarkan Cika yang seperti akan menangis di belakang nya.
Dengan kesal Cika
menghentak-hentakkan kakinya mengejar Akbar sampai kekamar,hal itu membuat Akbar mengernyitkan keningnya."Ngapain lo ikutin gue."Akbar menatap malas Cika yang berada di depan pintu kamarnya.
"Cika mau mandi bareng sama Abang."ujar Cika hendak masuk namun ,Akbar menatap nya tajam,dan menghalangi Cika untuk masuk kedalam kekamar itu.
"Di kamar Lo udah ada kamar mandi, ngapain lo numpang mandi dikamar gue."Akbar hendak menutup pintu kamarnya namun,Cika mendorong pintu itu dan masuk kekamar Akbar.
Akbar menatap Cika tajam, seolah-olah akan menguliti Cika hidup-hidup,Cika seolah tak melihat dan memilih masuk kekamar mandi Akbar lebih dulu.cika menyimpulkan kepalanya di sela-sela pintu untuk melihat Akbar.
"Bang ayo mandi sama-sama,nanti kesekolahnya telat."ucap Cika di sela-sela pintu kamar mandi.
Akbar yang masih sibuk dengan hpnya melihat ke arah Cika dengan malas,Akbar memilih mengabaikan Cika,dan membalas Chetingan salsa.
Cika keluar kamar mandi dengan menggunakan handuk dengan wajah cemberut Cika merampas hp Akbar membuat Akbar mengejarnya,tapi bukan nya berhenti Cika malah tambah bersemangat berlari memutar-mutari kamar.
Tiba-tiba handuk cika Lepas tapi Cika masih belum sadar, Akbar menghentikan langkahnya mengejar Cika,lalu berjalan menuju keluar kamar,membuat Cika mengernyit bingung,Cika baru menyadari sesuatu ia melihat badannya bugil.
"Abang kenapa nggak bilang kalau handuk Cika lepas."teriak Cika berada di dalam kamar.
Sementara di luar kamar, Akbar memijit kepalanya yang tidak pusing,sikap ceroboh Cika kambuh lagi.
Cika keluar dari kamar Akbar dengan wajah memerah seperti kepiting rebus,Cika mengembalikan hp Akbar tanpa berbicara,lalu berjalan menuju kamarnya.
Brakkk
Cika menutup pintu kamarnya dengan keras, membuat Akbar mengelus dadanya kaget.
Setalah beberapa menit Cika keluar dengan pakaian sekolah lengkap,Cika berjalan menuju meja makan,lalu duduk di depan akbar sambil sengaja menginjak kaki Akbar keras.
Cika menatap Akbar yang sedang makan dengan tatapan serius membuat Akbar menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya ada apa.
"Bang salah nggak,kalau Cika cinta sama Abang?"
"Jangan cinta sama gue,inget Lo adik kandung gue,mau Lo masuk neraka!"
Mendengar itu Cika mengerucut kan bibir nya,Cika menatap Akbar dengan tatapan memuja, sementara Akbar balik menatapnya dengan tatapan tajam.
"Bang jangan galak-galak nanti Cika
makin cinta."
*★*
Jangan lupa vote dan comen
KAMU SEDANG MEMBACA
HANCUR💔<END|
Teen Fiction"bang salah nggak,kalau Cika cinta sama Abang?" "jangan cinta sama gue,inget Lo adik kandung gue,mau Lo masuk neraka!" "Abang jangan galak-galak nanti Cika makin cinta" ________________________________________ Cika Wulandari cewek ngeselin yang pern...