4. Rumah Pohon

39 13 0
                                    

Nayla menurunin tangga dengan muka yang datar. Dia melirik ke ruang tamu melihat para orang tua ngobrol santai dan mendengar suara gaduh di taman belakang. Nayla penasaran lalu berjalan ke taman belakang. Nayla tersenyum kecil saat melihat Jefran bermain dengan adek perempuan nya. Caca yang melihat adek nya di ambang pintu melihat Jefran dan Rena. Caca memanggil adeknya itu.

"Nay sini gabung sama kita."

Jefran reflek menatap Nayla dan tersenyum.

"Sini nay main sama kita, Rena cariin lo terus."

"Kak cantik sini main sama Rena."

Nayla langsung menghampiri mereka. Nayla duduk di ayunan yang di duduk in kakaknya sambil melihat Rena dan Jefran bermain kejar kejaran.

[ Rumah pohon milik Nayla ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Rumah pohon milik Nayla ]


"Main ke rumah pohon situ yuk?!" Nayla menunjukan rumah pohon yang ada di dekat kolam renang.

"Lah kok baru sadar ya gue Nay?"

"Lo terlalu fokus sama Rena sih Jefran."

"Rena mau ke sana."

"Yaudah ayok naik ke atas Rumah pohon." ajak Nayla

Rena berlari ke arah rumah pohon dan ikutin dari belakang oleh kakak kakaknya. Jefran dan Caca bergandengan tangan dan Nayla yang disamping nya melirik sinis memilih untuk diam.

"Ayo cepet Rena mau liat isi dalamnya." Rena melompat lompat tidak sabar.

"Sabar Rena, didalam kamu mau mainan boneka ada kok."

"Boneka punya siapa?"

"Punya Nayla, dia milih boneka yang di kasih sama-" Ucap Caca mengandung saat mendapat tatapan dari adeknya.

"Dikasih siapa ca?"

"Bukan siapa siapa."

Nayla membantu Rena menaik untuk mencapai kerumah pohonnya. Akhirnya mereka sampai di rumah pohon. Seketika saat melihat isi rumah pohon semua hanya terdiam kecuali Nayla. Caca? Terkejut juga melihat isi rumah pohon itu, dikira cuma biasa ternyata LUAR BIASA. Bisa bisanya dia selama ini dilarang masuk sama adeknya dan ditipu katanya 'gak ada apa apanya cuma barang gak penting yang gue simpen' ternyata itu semua bohong. Ini udah jadi tempat favorit semua orang yang liat.

"Kenapa bengong? Sini duduk. Oh ya Rena mau boneka kan? Ambil itu di deket kasur Kak Nayla."

Nayla melihat mereka masih mematung kecuali Rena yang antusias mengambil boneka.

[Dalam rumah pohon Nayla ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Dalam rumah pohon Nayla ]


"Ini mau lo rahasiain dari gue dengan bilang rumah pohon lo itu kotor?"

Caca menunjuk Nayla karena tidak ingin membiarkan dirinya selama ini masuk ke rumah pohon milik nya. Nayla hanya memutar bola mata malas. Dia tau kalo kakaknya sekali liat hal yang menarik dimatanya dia bakal mengambil nya.

"Karena lo bakal ambil barang gue kali gue tunjukin ini."

Caca terdiam. Jefran duduk santa disofa sedangkan Nayla sibuk bermain boneka bersama Rena yang tadi Rena ambil. Caca langsung duduk disamping Jefran sambil bersandar di bahu Jefran.

Tuk... Tuk...

Suara ketukan pintu. Nayla lalu membuka nya dan melihat kan lelaki dengan muka datar yang melihat akan bosan.

"Ngapain lo disini?"

"Mau gabung."

Rayhan langsung masuk tanpa memperdulikan ocehan Nayla. Nayla membuang Nafas dengan kasar. Harus sabar lo Nay. Batin Nayla yang melihat kelakuan Rayhan menyebabkan.

"Ngapain lo kesini?"

"Biarin gabung jef masa iya si Rayhan suruh sama orang tua."

"Dengerin kakak ipar gue."

"Kakak ipar gundul lo!"

Nayla menyosor kepala Rayhan. Nayla langsung duduk disamping Rena. Rayhan duduk samping Nayla. Rena melihat gitar dan mendekati gitar tersebut.

"Kak main gitar dong."

Yang lain hanya menatap Rena lalu menatap Nayla. Yang ditatap malah tersenyum ke Rena. Lalu Nayla menghampiri Rena dan mengambil Gitar lalu duduk disamping Rayhan.

"Lo bisa main gitar?"

"Gak usah remehin gue."

Rayhan hanya memutar bola mata malas.

"Kak ayo mainin Rena kepo hehehe."

"Heh!"

"Apa sih kutub."

"RENA!"

"Rayhan udah gak usah berantem."

"Ayo Nay mainin gitar nya." caca mendukung adeknya.

Nayla mulai mengatur kunci kunci gitar dan mulai memetik senar gitar dengan biasa. Nayla lalu menarik nafas bersiap bernyanyi.

Kau bisa patahkan kakiku,
Tapi tidak mimpi-mimpiku,
Kau bisa lumpuhkan tanganku,
Tapi tidak mimpi-mimpiku,
Kau bisa merebut senyumku,
Tapi sungguh tak akan lama,
Kau bisa merobek hatiku,
Tapi aku tahu obatnya,
Manusia-manusia kuat itu kita,
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita,
Manusia-manusia kuat itu kita,
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita,
Kau bisa hitamkan putihku,
Kau takkan gelapkan apapun,
Kau bisa runtuhkan jalanku

"Kan ku temukan jalan yang lain." sambung Rena.

Semua orang bertepuk tangan kecuali Rayhan. Dia masih dalam pikiran nya sendiri. Dia suaranya bagus banget apa lagi main gitar nya. Dalam hati Rayhan.

"Wah! Kak Nayla suaranya bagus sama pintar mainin gitar nya." Rena memeluk Nayla dengan gembira.

"Makasih ya cantik."

Setelah bernyanyi mendengarkan Nayla mereka bercanda menghabiskan waktu bersama malam ini.





Setelah 2 Jam setelah kepulangan Keluarga Rayyan. Sekarang waktunya Nayla untuk beristirahat. Nayla menscroll handphone miliknya. Dia mulai melihat ada notifikasi. Di handphone nya.

[ Rayhan ]

P

Ini Rayhan

Sv jgn lupa

Awas sampai gk.

Lo dapat no gw dari siapa?

G penting

Serah lo

Knp blm tidur?

Lo sendiri jga blm tidur y

Serah gw

Yaudah sama

Bsok berangkat breng gw

Gak usah

Sruh mama gw

Serah lo

Nayla langsung membuang handphone nya kesamping. Kenapa dia harus ketemu orang yang random kaya si Rayhan sih? Gadis itu langsung memenjamkan agar besok pagi mimpi buruk ini berakhir semua.

Perjodohan Nayla 𝙰𝙽𝙳 RayhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang