«« Killer Trap »»
"Jadi siapa yang bakal maju ngelawan orang itu?" Yoshi memulai pembicaraan
"Gue sebenernya mau-mau aja cuma gue g bisa main catur" sahut haruto
"Maap Yosh, tapi gue juga g bisa"
Hyunsuk menundukan kepalanya, karena merasa dirinya tidak bisa diandalkan sebagai hyung tertua.
"Disini siapa yang bisa main catur?" Seru Hyunsuk
"Yaudah Gue aja, gue g jago tapi seenggaknya gue pernah main dulu" Sahut Mashiho.
"Ok, sekarang kita harus atur strategi pokoknya"
"Mashi gue sayang lo, Kita semua sayang lo, Kita pastiin kita bakal dapet kunci kehidupan itu, percaya sama gue, Kita semua bakal selamat dan keluar sama-sama dari sini"
Hyunsuk meyakinkan Mashiho, jujur sebenernya ia sendiri juga sedih dan takut jika Mashiho dan yang lainnya tidak bisa selamat seperti apa yang ia katakan. Namun Hyunsuk tidak ingin membuat teman-temannya khawatir jika dia sendiripun bersikap seperti itu.
"Iya bang Mashi, kita semua sayang bang Mashi, pokoknya kalo nanti orang itu macem-macem serang aja pake ini"
Jeongwoo memberi Mashiho sebuah pisau dapur dan garpu yang sudah terbungkus kain.
"Ini gue dapet dari dalem kulkas itu"
"Makasih Wu, makasih bang Hyunsuk, makasih yang lainnya. Jangan khawatir gue g bakal kenapa-kenapa kok. Gue juga sayang sama kalian, terutama lo bang Hyunsuk gue berterimakasih banget sama lo karena udah jagain kita, jangan ngerasa diri lo g berguna ya"
Mashiho tersenyum, melepaskan pelukan teman-temannya dan perlahan pergi untuk menemui si pembuat game ini.
"Gue harap takdir bisa berubah ya" gumam Mashiho sembari tersenyum sendu.
Sudah dua hari mereka disekap disana tanpa diberi makan dan minum. Junkyu yang pada awalnya sangat menentang Eric, kini ia sudah tidak peduli sekaliapun Eric mengejek dirinya.
"Lepasin kita woy!!!" Teriak jihoon
"Iya heh gue pegel" Sahut yedam
"Hahaha haus ya? apa laper? apa malah seneng?"
Eric tertawa mengejek sembari menatap ketiga pemuda didepannya yang sudah terkulai lemas seperti itu.
"Seneng-seneng, mata lo buta, gue pengen keluar ini woy!"
"Dahlah capek" Yedam memilih memejamkan matanya untuk tidur, agar tidak merasa kelaparan.
"Junkyu see akhirnya gue berhasil ngalahin lo, mana nih seorang Kim Junkyu yang tangguh dan g pernah mau kalah, kok jadi tipes begini HAHAHA pengecut!!
Eric kembali mengejek Junkyu, namun seperti biasa junkyu tidak peduli ia memilih kembali memejamkan matanya, kalaupun dia mati yasudah mau apa lagi.
Langkah Mashiho yang sedang berjalan mencari dimana ia harus bertemu orang misterius itu terhenti karena mendengar suara seseorang di belakangnya.
"Jadi lo yang mau jadi pemainnya?"
Mashiho was-was ia mengeluarkan pisau dan garpu yang Jeongwoo berikan dari kantung celananya untuk berjaga-jaga jika tiba-tiba orang itu menyerangnya.
"Iya, lo siapa?"
"Menurut lo?"
"AAAAAAAAA- ..."
Mashiho berteriak kala merasa dirinya dibawa kedalam sebuah portal oleh orang itu.
Killer Trap | Treasure
-
©2021.Winwinyuta23
@Winwinyuta23
KAMU SEDANG MEMBACA
Killer Trap | Treasure
Fiksi Penggemar❝ Dibunuh atau bunuh diri? ❞ Mereka kedua balas remaja yang harus dihadapkan dengan sebuah permainan dimana dalam permainan tersebut hanya ada satu orang saja yang tetap hidup. Bagaimana jika ternyata pembunuhnya adalah teman mereka sendiri? "Ikut g...