WOUNDED GIRL [SELESAI]

ENAM

Sebelum membaca alangkah baiknya vote!

Vote! Bintangmu semangatkuuu>>

Jangan lupa follow :
Tiktok : xzrsyaaa_21
Instagram : xrsyaaa_21
Twitter : zxrsyaaa

Dan, janlup follow akun Instagram Rolerplayer cerita WOUNDED GIRL :

naraarxlyna_anastasia
sabianjanuar_dir

-HAPPY READING-

***

Bab 6 : Tasya Is Back?

Vano dan Sabian masih terus mencari keberadaan Nara yang sampai kini mereka belum menemukan Nara dan tidak ada tanda-tanda apapun.

"ARGHH!! NARA KAMU DIMANA?!" teriak Vano frustasi.

"KAK! TENANG KAK! KITA AKAN TERUS CARI NARA!"

"TAPI SAMPAI KAPAN, BIAN?! NARA SAMPAI SEKARANG NARA BELUM KETEMU!"

"TENANG, KAK! KITA CARI NARA SEKARANG!"

"Nara, semoga kamu baik-baik aja.. aku kangen kamu, Ra."

***

Kini, Nara berada didalam kamarnya. Ia dikurung 1 Minggu didalam kamar. Dia tidak diberi makan, ataupun minum oleh Papanya. Nara terbaring lemas di lantai kamarnya dengan darah segar yang sedari tadi keluar dari hidungnya. Dada Nara sesak, kepala Nara sakit, dan Nara tidak diberi makan ataupun minum sama sekali. Hari ini Tasya pulang dari rumah sakit. Pasti Tasya akan dijaga oleh Angkasa, Nathan dan anak-anak VANDALAS lainnya. Tasya sudah jadi ratu mereka sekarang. Nara tersingkirkan. Bahkan, Karina sahabatnya sendiri Tasya ambil. Semua orang yang dia sayang diambil oleh Tasya sekarang. Nara tak punya siapa-siapa lagi terkecuali Akbar, Reyhan dan Mamanya. Nara harus bertahan demi mereka. Tapi Nara kadang merasa ia lelah karena penyakitnya semakin parah. Jika ia diobati secara rutin dirumah sakit, pasti ia akan sembuh. Namun nyatanya tidak. Nara tak punya uang untuk membayar biaya pengobatan dirinya sendiri. Nara ingin bekerja, tapi ia masih bersekolah. Apakah akan ada yang menerima dia bekerja?
Nara mengusap air mata di pipinya dan segera bangkit dari lantai kamarnya. Nara ingin kabur dari sini.
Nara mengendap-endap ke dinding untuk melihat apakah ada yang menjaga kamarnya dari luar atau tidak. Dan benar saja, ada Nathan yang menjaga kamar Nara. Apa yang harus Nara lakukan?

"MAU KABUR KEMANA LO?!" sentak Nathan mencekal lengan tangan Nara yang mencoba kabur.

"LEPASIN GUE!"

"LO GAK BISA KABUR NARA! AYO MASUK LAGI KE KAMAR LO SEKARANG!"

"GAK! GUE MAU KETEMU SAMA KAK VANO DAN SABIAN! GUE BENCI SAMA KALIAN!"

Nara mencoba untuk melepaskan cekalan tangan Nara dari Nathan. Namun, Nathan dengan kuat tidak mau melepaskannya. Nara menggigit tangan Nathan sehingga Nathan berteriak kesakitan.

"AKHH! SAKIT ANJ*ING!"

Nara tersenyum senang, cekalan tangannya sudah lepas dari Nathan. Nara berlari sekencang mungkin untuk kabur dari rumah ini. Namun nyatanya, Angkasa menghadang jalan Nara.

"MAU KEMANA LO?!"

"MINGGIR!"

"GUE GAK AKAN MINGGIR! MASUK LAGI KE KAMAR LO SEKARANG JUGA!"

"GAK! GUE MAU PERGI DARI RUMAH INI! JANGAN HALANGI GUE, SA!"

"JUSTRU GUE AKAN HALANGI JALAN LO, NARA! MASUK KE KAMAR LO ATAU GUE SIKSA LO LEBIH KEJAM!"