EMPAT DELAPAN

55 7 0
                                    

Mau tau pembaca yang baik? Memberikan vote sebelum baca/sesudah🙏🏻

Jangan lupa follow :
Tiktok : xzrsyaaa_21
Instagram : xrsyaaa_21
Twitter : zxrsyaaa

Dan, janlup follow akun Instagram Rolerplayer cerita WOUNDED GIRL :

naraarxlyna_anastasia
sabianjanuar_dir

Ayo ges, semangat bacanya 2 bab lagi‼️

-HAPPY READING-

***

Bab 48 : Nara's Diary

Satu hari telah berlalu, kejadian tragis itu membuat Tasya terbaring lemah di rumah sakit. Tasya mengalami koma, sehingga ia tak tau jika Nara sudah tidak ada. Karena saat pemakaman, Tasya masih terbaring di kasur rumah sakit.

Yang menjaga Tasya pagi ini Angkasa. Sebab, Angkasa juga ingin mengetahui keadaan tunangannya itu.

"Sya, lo gak boleh ninggalin gue. Gue minta maaf, ayo bangun."

Saat Angkasa menuturkan ucapannya, tak lama kemudian jari telunjuk Tasya bergerak. Angkasa yang sadar melihat jari telunjuk Tasya bergerak langsung memanggil Dokter Vanya, yang tak lain adalah Tante-nya.

Dokter Vanya langsung mengecek keadaan Tasya, lalu berucap. "Tasya sudah siuman. Dia akan di pindahkan ke ruang inap. Mungkin beberapa hari, Tasya harus di rawat inap di rumah sakit." jelas Dokter Vanya lalu pergi.

***

"Kak Nara dimana?"

Hal yang pertama saat Tasya sudah sembuh dari komanya ialah menanyakan Nara. Tasya menengok ke arah Angkasa yang tengah termenung setelah ia menyebutkan nama Nara.

Alis Tasya berkerut. "Kenapa? Ada sesuatu yang gue gak tau, Sa?" tanya Tasya.

Angkasa menggigit bibirnya. "Sya? Lo mau jalan jalan di taman rumah sakit ini gak? Katanya cuaca hari sejuk. Dan pemandangannya juga bagus." Angkasa sengaja mengalihkan pembicaraannya.

"Serius? Ayo kita kesana!" ajak Tasya tersenyum girang.

Setelah perjalanan menuju ke taman belakang rumah sakit yang berjarak lumayan dekat dengan ruang rawat Tasya, kini mereka berdua sudah berada disana.

"Sejuk banget cuaca hari ini. Dan, tamannya juga indah." Tasya tersenyum seraya menghirup udara segar di taman belakang rumah sakit.

Tasya menengok ke arah Angkasa. Cowok itu masih berdiri tegak di hadapannya yang tengah menggunakan kursi roda milik rumah sakit.

"Gue lama banget ya tidurnya? Berapa lama, Sa?"

Angkasa menghela nafasnya. "Lumayan. Sampe gue kangen sama lo."

"Maksud lo?" tanya Tasya sedikit tak mengerti dengan arah pembicaraan Angkasa.

Angkasa terkekeh, lalu tak lama kemudian ia menarik punggung tangan Tasya dan mengecupnya. Tasya sedikit kaget atas tindakan Angkasa yang secara tiba tiba mengecup punggung tangannya lalu menggenggamnya erat seraya tak mau dilepaskan.

"Dari tindakan gue tadi yang tiba tiba kecup punggung tangan lo dan genggam tangan lo, itu tindakan rasa suka gue sama lo, Sya." ucap Angkasa tiba tiba.

WOUNDED GIRL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang