WOUNDED GIRL [SELESAI]

Extra Part [ 2 ]

Halo, ada yang kangen aku update WOUNDED GIRL ga?

Aku update nih, extra part 2 nya whehe maaf telat. Sibuk sama cerita sebelah soalnya haha.

Instagram : @xrsyaaa_21
Tiktok : @xzrsyaaa_21
Twitter : @zxrsyaaa

Baca cerita keduaku juga ya !

Jangan lupa vote sebelum baca!!

-HAPPY READING-

***

Hari berganti hari, tahun berganti tahun. Sudah menginjak tiga tahun dia pergi. Sudah tiga tahun, jiwanya pergi namun abadi di hati seorang Sabian.

Cowok dengan rambut yang sedikit berantakan itu melamunkan dia yang sudah lama meninggalkan bumi, dan juga dirinya.

"Ra, udah tiga tahun. Lo gak kangen sama gue?" Hanya kalimat itu yang bisa Sabian lontarkan. Setiap pulang dari kampus, Sabian selalu berada disini. Di taman belakang rumahnya sembari membawa buku diary milik dia.

Sabian menghela nafas berat. "Lo udah bahagia ya di atas sana? Gue rela, Ra. Sekarang lo bisa cari kebahagiaan lo mulai sekarang. Tapi, gue tetep boleh rindu kan sama lo?" Kemudian cowok itu tersenyum sinis, mencoba menahan tangisnya.

"Ra, gue rindu. Selalu."

Suasana malam ini berbeda, angin dari taman belakang rumah Sabian lumayan kencang. Membuat rambut cowok itu semakin berantakan karena hembusan angin.

"Lo lagi rindu dia ya?"

Seolah ada yang berbicara padanya, Sabian menoleh ke belakang. Cowok itu terkejut lantaran ada gadis menggunakan gaun putih serta rambut di gerai ke belakang. Tak lupa juga dengan senyumannya yang mirip dengan dia.

Kini keduanya saling bertatapan satu sama lain. Sabian menatap seksama wajah yang selama ini ia rindukan. Apakah ini mimpi?

Sabian memegang pipi gadis itu. "Lo.. Nara?" tanya Sabian, menatap setiap inci wajah gadis di hadapannya itu.

Gadis itu mengangguk. "Yes, i'm your girl. The girl you missed all this time." ucap Nara, tersenyum kecil.

Dengan perasaan senang dan bahagia, Sabian langsung menarik Nara dalam dekapannya. Menghirup rambut Nara yang selama ini ia rindukan, wangi strawberry di rambut Nara masih sama.

Cowok itu menangis di dekapan Nara. "Ra, jangan pergi." pinta Sabian, memohon.

Nara menguraikan pelukan mereka, menatap wajah Sabian. "Temukan wanita lain selain aku ya?"

Jelas. Namun Sabian seolah tidak mendengar kalimat yang Nara lontarkan. Cowok itu langsung memeluk Nara lagi, pelukan ini Sabian tidak akan pernah melepasnya.