Elena's POV
Gue mengerjapkan kedua mata gue. Begitu gue menoleh gue dapati Alex yang tertidur di samping gue. Lah? Gue di kamar? Perasaan gue, kemaren gue lagi tiduran di sofa nungguin Alex. Apa Alex ya yang mindahin gue kesini? Gue lirik ke arah Alex. Astaga! Baju kantor nya masih lengkap menempel di tubuhnya.
Dengan gerakan pelan supaya gak membangunkan Alex, gue melepas jasnya serta dasinya. Kasian dia kecapean karena lembur. Ganti baju pun bahkan dia ga sempet. Gue beranjak bangun. Setelah mencepol asal rambut gue, gue berjalan ke jendela, membuka hordeng nya dan jendela, membiarkan sinar matahari menyusup masuk ke kamar.
Gue pun berjalan ke kamar Alena, gue dapati dia masih tertidur. Sama halnya, gue berjalan ke arah jendela dan gue buka hordeng dan jendela kamar Alena lebar lebar.
Gue pun turun ke lantai bawah, menuju dapur untuk membuat sarapan.
Sebelum membuat sarapan, terlebih dulu gue menyeduh teh hangat sekedar menghangatkan badan.
Sebuah tangan memeluk gue dari belakang. "Pagi sayang" ucapnya tepat di telinga gue. Dia lalu mencium pipi gue.
Gue berbalik menghadapnya, masih dengan kedua tangannya yang melingkar di pinggang gue. Gue pun mengecup bibirnya singkat. "Pagi" ucap gue.
"Alena belum bangun?" tanya gue berjalan ke arah meja makan dengan teh hangat di tangan gue.
"Masih tidur" sahut Alex. Dia lalu ikut duduk di sebelah gue.
"Um.. jam berapa sekarang?" tanya Alex lagi. Lho? Sekarang kan hari libur.
"Ada apa? Ini hari libur" sahut gue setelah menyesap teh hangat.
"Ya, aku tau.."
"Dan hari ini, ulang tahun pernikahan kita yang ke 3" sambung gue. Gue lalu meletakkan teh hangat di meja.
"Terima kasih untuk mengingatnya" kini tangan Alex menggamit kedua tangan gue.
"Selalu"
"Gak terasa ya, udah 3 tahun kita nikah. Hehe" ucap Alex mencium kening gue singkat.
"Ya, dan sampai sekarang, aku masih belajar mencintaimu" ucap gue lalu menundukkan kepala.
"Ssshh.. jangan pernah membahas itu lagi. Aku mengerti perasaanmu" ia menarik gue dalam pelukannya.
"Terima kasih, Lex" ucap gue dalam pelukannya.
"No need"
Memasuki tahun ke 3 pernikahan gue dan Alex tapi sampai saat ini juga gue masih belajar mencintainya. Masihkah pantas Alex mempertahankan cintanya buat gue?
--------
Greyson's POV
Gue melihat dengan tatapan sendu ke arah Elena dan Alex. Seperti ada sesuatu yang ganjal di hati gue saat ini. Sesuatu yang membuat gue ga tenang ketika liat Elena bahagia dengan kehadiran Alena di hidupnya.
Tiba tiba ada yang menarik gue pelan keluar dari ruangan. Helena. Gue tatap dia dengan senyum simpul yang kemudian dia balas dengan senyum juga.
"Ayo.. lebih baik kita tunggu di luar dulu" bisik Helena yang gue balas dengan anggukan.
"Daddy!!"
Hah?
"Daddy!!"
Kenapa suara Helena berubah jadi melengking?
"Daddy!!"
.
.
.
.
.
.
Gue kerjapkan kedua mata gue cepat. Oh.. ternyata mimpi.
"Daddy!!" tunggu, suara tadi? Bukan mimpi?
Gue membuka mata gue. Dan gue dapati Alice lagi loncat loncat di samping gue tidur sambil berteriak 'daddy!'.
"Ayo bangun dasar tuan pemalas" kini suara lembut Helena terdengar bersamaan dengan masuknya sinar matahari.
Gue menoleh ke arah suara dan gue dapati Helena lagi membuka hordeng dan jendela membiarkan sinar matahari masuk dengan leluasa.
Helena sudah rapi dengan blazer yang biasa dia pakai kalo mau ke butiknya.
Alice masih aja loncat loncat di kasur. Gue lalu bangkit ke posisi duduk. Gue raih tubuh mungil Alice dan gue bekep tubuhnya erat erat.
"Daddy!" dia terkekeh dalam dekapan gue.
"Oke oke daddy bangun" gue menciumi setiap inci wajah mungil milik Alice.
"Hihihihi" lagi lagi dia terkekeh.
"Mommy!" dia berlarian keluar dari dekapan gue dan langsung lompat ke gendongan Helena. Gue berdiri dan menghampiri Helena yang lagi gendong Alice.
"Mau kemana?" tanya gue sambil mencium pipi Helena cepat.
"Kerjalah" jawabnya cepat.
"Hahaha iya iya mommy" sahut gue dengan nada manja. Dia terkekeh lalu melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
"Aku harus berangkat" ucapnya lalu menurunkan Alice dari gendongannya. Ia menyambar hand bag yang ada di atas meja. Gue mengangkat Alice ke gendongan gue.
"Mommy pergi dulu cantik. Bye" ia mencium cepat pipi Alice.
"Aku pergi dulu, bye" kini ia mengecup bibir gue singkat.
"Haha. Bye" gue terkekeh.
"Bye, mommy!" teriak Alice girang.
---------
To be continue...
---------
Ahhhhh teriak teriak pas nulis chap ini. Astaga! Sampe terbang terbang bahkan.
YaAllah ;;_;; author iri TTwTTSo? Wdyt?
Hoho.. wanna next chap? Vomments;)Oh iya, aku fast update ni haha, abisnya mood lagi baik banget hari ini. Dan aku juga mutusin akan update kalo weekend dan paling lama dua minggu, but... tergantung mood juga ya hohoho XD
Eh, btw, belakangan ini author sering kena unfollow, itu kenapa sih?
Kalo lo dari awal emang mau unfollow, yaudah gausah follow gue dan kalo emang mau di follback, tinggal bilang ga susah kan?! Dan ada juga yang udah follow minta di follback, tapi ujung ujung nya unfollow gue, maksud lo follow terus unfollow gue itu apa?!
Oke, sorry ya gue emang baper. Sekian pemberitahuan dari gue buat lo!!
Maafkan authornya curcol._.
Multimedia : Elena & Helena
Di cerita ini, rambutnya Elena udah panjang ya, terus bawahnya bergelombang. Kalo Helena tetep panjang tapi lurus.Bye,
All the love, Mrs. B ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
REACQUAINTANCE // Book 2
FanfictionHaruskah rasa ini muncul lagi, ketika ku mulai belajar mencintainya? Ya Tuhan! Kenapa Kau harus mempertemukanku lagi dengan dia? - Elena Butterfield ================================== 《 Book 2 of Between Us 》