Bait 21 : Sedikit Liburan

161 25 12
                                    

"Momen istimewa itu akan ada di setiap hidup, hanya menunggu kapan kita menyadari hal itu dan memanfaatkan momen itu untuk mengisi kenangan indah, sebagai memorandum kehidupan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Momen istimewa itu akan ada di setiap hidup, hanya menunggu kapan kita menyadari hal itu dan memanfaatkan momen itu untuk mengisi kenangan indah, sebagai memorandum kehidupan."

(Oceanside)

Study tour adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para murid-murid, untuk melepas penat mereka dengan liburan bersama teman-teman sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Study tour adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para murid-murid, untuk melepas penat mereka dengan liburan bersama teman-teman sekolah. Meski tidak sepenuhnya liburan tetap ada tugas yang dibebankan, namun lebih baik karena tidak fokus di kelas saja.

Jogja menjadi tujuan sekolah Sean untuk melakukan study tour, sudah jauh-jauh hari Sean meminta izin kedua orang tuanya. Setelah tahun-tahun lalu dia tidak pernah diizinkan untuk ikut, tahun ini Sean bisa mengikutinya. Tentu saja Sean tidak ingin melewatkan kesempatan bagus itu. Kapan lagi dia diizinkan pergi jauh tanpa orang tua?

Meski harus berdebat panjang untuk mendapatkan izin, tapi pada akhirnya kedua orang tuanya lemah dengan bujukan Sean tentang sisa waktu. Sean selalu punya segala cara untuk mrndapatkan izin.

Sean menatap Raina dari atas hingga bawah lalu seutas senyum tipis pun terbit. "Aku kira bakal kegedean bajunya." ujarnya masih menatap penampilan Raina.

"Kenapa aneh ya?" tanya Raina memastikan penampilannya tidak aneh, semalam Sean datang ke rumahnya dan memberikan sebuah paper bag yang berisi, satu sweater dan juga sepatu yang sempat Raina inginkan saat mereka pergi berdua, tapi karena mahal Raina tidak berani membelinya.

"Nggak kok, cantik. Buruan masuk, keburu telat nanti!" katanya sambil menyuruh Raina masuk ke mobilnya,
Mobil keluarga Sean pun melaju setelah Raina masuk, selama perjalanan mereka sama-sama terdiam, hingga tiba di sekolah mereka pun masih diam.

Entah apa yang merasuki keduanya, tapi pikiran mereka tengah sibuk dengan berbagai hal yang membuat mereka pusing. Raina takut Sean drop saat perjalanan, hal itu sudah mengganggunya sejak Sean mengatakan bahwa dia akan ikut acara tersebut. Raina tentu senang tapi jika Sean memaksa dengan kondisi yang tidak baik tentu Raina juga takut.

"Kamu beneran nggak apa-apa? Semalem aku lihat kamu pake kanula." tanya Raina cemas saat mereka berjalan menuju halaman sekolah. Melit itu saja sudah membuat Raina tidak bisa tidur semalam, alhasil dia bangun sedikit kesiangan. Untung saja barang-barangnya sudah dipacking jadi Raina tidak perlu khawatir lagi.

OCEANSIDE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang