"Sekeras apapun berusaha menjaga apa yang kita miliki. Jika sudah waktunya direnggut oleh Pemilik sebenarnya, maka kita tak bisa melakukan apapun selain menerima dan merelakan dengan lapang."
(Oceanside)
Hal yang paling Sean takutkan dalam hidupnya adalah, saat Tuhan menarik napasnya tiba-tiba tanpa mengizinkan Sean melihat orang-orang terkasihnya di saat terakhirnya. Tidak ada yang lebih menakutkan dari sebuah kematian.
Sean terbangun di tengah tidurnya, karena terbatuk dan berakhir membuat dadanya terhimpit rasa sesak. Tangan yang sudah gemetar membuka laci nakasnya, mengobrak-abrik laci yang dipenuhi dengan obat-obatan itu. Setelah menemukan apa yang di carinya, Sean mengocok benda itu sebelum menghisapnya beberapa kali. Setelah sesaknya mereda Sean menjatuhkan inhaler itu di sisinya.
Sean melirik jam yang menunjukkan pukul 3 dini hari. Dia tidak akan bisa tidur lagi setelah terbangun, Sean memasang oxymeter dan mengecek saturasi oksigennya. Setelah mengetahui saturasi oksigennya dibawah batas normal, dia beranjak menyeret tabung portablenya menuju meja belajar, dan memasang nasal kanula dengan laju yang sesuai. Sean sudah mempelajari hal itu sejak lama, dia sudah paham apa yang harus dilakukan saat kondisinya menurun tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Sean meluruhkan dirinya di kursi belajar, memejamkan mata dan menghirup dalam-dalam oksigen melalui nasal kanulanya. Setelah beberapa menit berdiam dalam posisi itu. Sean membuka laptopnya, dan membiarkan dirinya berselancar di dalam karyanya.
Sebentar lagi Sean akan menerbitkan buku ke terbarunya. Dia harus menyelesaikan tulisannya sebelum deadline yang ditentukan jatuh. Disaat seperti ini lah Sean bisa dengan lancar menuangkan idenya, dan akan berakhir dengan ketiduran di depan laptopnya.
Sean sudah sering seperti itu, saat dia bangun tahu-tahu sudah berpindah ke ranjang. Dikta selalu memeriksa putranya saat dia sedang terbangun atau masih terjaga. Seperti saat ini dia menemukan Sean tertidur di meja belajarnya dengan nasal kanula yang masih bertengger manis di hidungnya. Dikta memeriksa oxymeter yang menjepit jemari putranya, saturasi Sean masih cukup rendah. Dia pun mengangkat oksigen portable dan juga tubuh putranya, kemudian dia membaringkan Sean di ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
OCEANSIDE ✔️
Novela JuvenilIni tentang Seano Pradikta Ratmaja sosok cowok yang hidup dalam lengkuhan dan jeratan tak kasat mata yang membelenggu dirinya. Laksana samudera yang berisi jutaan misteri, sosok Sean sendiri memiliki rangkaian cerita yang tersembunyi. Yang hanya ak...