✎ solomon | kang galon

382 54 23
                                    

Pernahkan kamu membayangkan seperti apa Solomon saat menjadi jamet?

┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅

Solomon x reader
Lokal AU
Rate: -

"Ih neng rajin banget dateng kesini, neng mau beli galon apa nyariin abang?"

┅┅┅┅┅┅┅┅

"Yah, galonnya abis, padahal mau minum. Setan!"

Setan: aq slh ap y kk? Emg kita knl?

"Pergi isi ulang bentar deh."

Ya, ini adalah keseharian [name] sebagai anak rumahan yang jarang keluar dan baru pergi keluar saat penting-penting saja. Maklum anaknya agak nolep. Salah satu contohnya adalah seperti saat ini, dimana dia pergi ke tempat isi ulang galon langganan dekat rumahnya, untuk mengisi ulang galon di rumah yang habis.

Waktu sampai, [name] bingung karena tidak ada orang yang biasanya menjaga yaitu si mas-mas yang selalu didambakan oleh ibu-ibu komplek, karena katanya sangat menantu-able dan suami-able plus tampang wajahnya yang mendamaikan dunia, alias Mas Simeon.

'Lah Mas Simeon kemana? Lagi ada di belakang kali, ya? Teriakin aja deh.'

"PUNTEN, MAU ISI ULANG GALON!"

Sehabis [name] teriak, tiba-tiba ada seseorang yang muncul dari belakang tempat pengisian galon. Orang itu bersurai silver (nyerempet putih) dan Simeon yang [name] tahu adalah dia tidak memiliki saudara ataupun kembaran, yang bahkan penampilannya seperti kakek-kakek.

'Ih rambutnya warna silver nyerempet putih gitu kek mbah-mbah depan komplek. Mana tampangnya kek jamet pula,' batin [Name].

"Bang, mau isi ulang galon."

"Ok neng, siap."

"Ngomong-ngomong kok bukan Mas Simeon yang biasanya jaga? Terus kok aku gak pernah liat abang sebelumnya? Baru disini, ya?" tanya [name] basa-basi sekaligus kepo.

"Oh, dia lagi pergi ke warung. Jadi gue yang gantian jagain bentar dan iya, gue baru kerja disini. Btw lo ngomongnya santai aja, keknya kita seumuran."

"Oh ... hm, ok."

Secara tidak sadar orang itu memandangi [name] terus dan membuatnya jadi agak risih. "Em, kenapa bang kok liatin gue terus?"

"Gapapa, neng cantik hehe."

'Idih tai kucing najis. Beneran jamet anjir,' batin [name] sambil kesal karena orang itu tiba-tiba menggombalinya.

"Oh iya, kenalin nama gue Solomon tapi kalo panggil 'sayang' juga boleh kok, hehe. Kalo neng cantik namanya siapa?" tanya Solomon dengan sokab alias sok akrab.

"Panggil aja [name]," jawabnya dengan ketus.

"Oh, salken ya!" Balas Solomon sambil menyodorkan tangannya dengan bermaksud mengajak salaman. [Name] yang melihatnya hanya diam, tidak membalas salam Solomon dan langsung mengganti topik. "Btw ini galonnya udah kan? Makasih dan nih uang pas nya. Gue pergi dulu, permisi."

Suasana menjadi agak canggung ketika Solomon menyadari kalau salamannya tidak digubris oleh orang yang dia sedang ajak berkenalan dan langsung mengganti topik juga. Hm, sepertinya ada yang patah tapi bukan kayu.

"A-ah iya, haha. Hati-hati ya, neng!"

'Duh, andai aja ini bukan tempat isi galon yang deket sama rumah, gue gamau balik lagi kesini gara-gara ada jamet kek monyet,' batin [name] kesal sambil menghentakkan kakinya sepanjang jalan.

Setelah [name] pergi, Simeon baru kembali dari warung dan melihat Solomon yang sedang menopang dagu dan melamun, sambil melihat ke arah luar. "Solomon, kamu sedang melihat apa?" Tanya Simeon sambil menaruh barang belanjaannya.

"Abis liat bidadari turun dari kayangan buat isi ulang galon," jawab Solomon sambil senyum-senyum sendiri dan berbunga-bunga seperti anak SMA yang baru merasakan jatuh cinta. Simeon hanya bisa memasang tampang kebingungan karena tidak mengerti apa maksudnya, sambil beristighfar karena takut kalau Solomon sedang kerasukan setan perjaka yang menjomblo selama 30 tahun lamanya.

-End

𝗦𝗰𝗲𝗻𝗮𝗿𝗶𝗼 | Obey Me x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang