┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅┅
Lucifer x reader
Human AU
Rate: -"Are you saying we're tied by the red string of fate?"
┅┅┅┅┅┅┅┅
"Haah ...."
Seorang gadis menghela nafasnya lelah sambil meletakkan kepala di atas meja dan memejamkan matanya, sesaat setelah mata pelajaran terakhir; matematika sudah usai. Teman sebangku [name] yang sedang membereskan bukunya, menanyakan kondisinya yang terlihat mengenaskan.
"[Name], kok lesu gitu? Bersemangat lah! Lagipula sudah waktunya pulang dan rumus trigonometri tadi rasanya tidak terlalu sulit."
[Name] membuka kedua matanya dan melihat temannya; Aiko. "Iya lah, kau kan punya pacar yang pintar matematika, jelas tidak terlalu sulit bagimu. Kalaupun kesulitan, tinggal bertanya saja pada pacarmu itu. Ck, bikin iri saja."
Aiko yang mendengar jawabannya, tertawa geli. "Makanya kalau tidak mau iri, cari dong!"
"Kalau semudah itu mencarinya, maka aku sudah punya pacar dari dulu. Lagipula kau dan pacarmu itu kan memang sudah jodoh." Aiko kembali tertawa dan menyikut pelan lengan [name].
"Hahahaha, darimana kau bisa tahu kalau aku dan dia benar-benar jodoh? Memangnya kau bisa lihat benang merah takdir yang katanya pertanda jodoh seperti di komik yang kau baca kemarin? Jangan bercanda, deh!"
[Name] hanya terdiam dan tidak bisa menjawab pertanyaan Aiko. Karena nyatanya, [name] memang bisa melihat benang merah yang terikat di jari kelingking Aiko, tersambung dengan kekasihnya di kelas sebelah, tidak peduli seberapa jauh jarak mereka, benang merah itu tidak akan pernah putus. Bahkan tidak hanya benang merah milik Aiko yang bisa [name] lihat, tapi semua orang yang pastinya sudah tersambung dengan jodohnya masing-masing.
Namun anehnya, ketika [name] melihat benang merahnya sendiri, hanya miliknya yang tidak tersambung dan terlihat seperti benang yang putus. [Name] memang tidak terlalu memikirkan hal ini, tapi terkadang dia takut kalau benang merahnya tidak akan pernah tersambung sampai akhir hayatnya, karena dia juga ingin merasakan perasaan cinta dan memiliki kekasih seperti yang lain.
'Ah, sudahlah daripada terus memikirkan ini, lebih baik aku segera beres-beres, lalu pulang dan bertemu dengan kasur yang setia menungguku,' batin [name] sambil menepuk pelan kedua pipinya.
┅
Saat [name] berjalan menuju gerbang sekolah, dia tidak sengaja bertabrakan dengan laki-laki yang juga hendak menuju gerbang. Laki-laki itu sempat menoleh ke arah [name]. "Ah, maaf."
[Name] melihat sosok laki-laki yang menabraknya, dia bertubuh tinggi, bersurai hitam dan memiliki wajah yang tampan, sampai membuatnya terdiam sejenak. Anehnya, saat [name] tidak sengaja melihat tangannya, benang merah di jari kelingkingnya tidak tersambung seperti benang [name], sementara benang merah milik teman yang ada di sebelahnya saja, tersambung seperti yang lain.
"Ehem, apa kau baik-baik saja?"
"A-ah iya, aku baik-baik saja kok."
"Baiklah kalau begitu, kami permisi dulu," ucapnya sambil sedikit membungkukkan badan dan pergi bersama dengan teman di sebelahnya. [Name] hanya bisa melihat kedua sosok itu pergi menjauh dari gerbang sekolah. Namun ada satu hal yang tidak [name] sadari, kalau benang merah di jari kelingking mereka mulai terhubung satu sama lain.
┅
"Kau kenal dengannya, Lucifer?" Orang bersurai coklat kemerahan yang daritadi berada di sebelah Lucifer, bertanya.
"Tidak, aku baru pertama kali melihat wajahnya," jawab Lucifer sambil menatap layar ponselnya.
"Omong-omong, dia cantik juga loh! Kau tidak mau kenalan lebih lanjut dengannya?"
Lucifer beralih menatap tajam teman yang ada di sebelahnya. "Daripada sibuk mencarikan jodoh untukku, lebih baik kau segera selesaikan tugasmu sebagai ketua OSIS yang sudah menumpuk itu, Diavolo."
-End
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗰𝗲𝗻𝗮𝗿𝗶𝗼 | Obey Me x Reader
FanfictionSkenario tentang aku dan kamu yang kita tulis bersama. Character(s) ©NTT Solmare Corp Story ©ellfrr