Nampaknya di hari Selasa langit sepertinya sedang bergembira, di lapangan upacara sekolah terlihat seorang siswa tidak dikenali sedang berlari mengejar Dian sembari melambaikan tangannya.
"Woy, Dian tunggu!" teriak orang tersebut dengan lantang.
Dian pun menoleh padanya dan langkahnya terhenti. Orang itu pun mendatanginya, lalu menepuk bahunya.
"Akhirnya kita ketemu juga hahaha." Sembari merangkul satu sama lain.
"Oh ya, kelasmu dimana?" tanya Dian, layaknya sudah mengenali satu sama lain.
"IPS 1, kau sendiri dimana?"
"IPS 2, nanti pulang sekolah kau ada kegiatan kah?"
"Nggak ada, kita main dulu yuk?" sambil mengangkat kedua alisnya.
"Boleh, nanti aku kontek ya..." Dian mengangguk saja, pertanda ia menyetujuinya.
"Siap Ian."
"Bye, see you Sob." Sahut Dian sembari melambaikan tangan.
Namun tiba-tiba saja dari arah belakang Adistia datang dan mencoba mengagetkan Dian.
"DAAARR" tangannya tanpa ragu menepuk pundak Dian.
"Apaan sih, buat orang jantungan aja!" Ujar Dian terlihat kesal.
"Dikit-dikit marah, nanti cepet tua loh." Jawab Adistia sambil mencubit pipi Dian.
Tingkah Adistia dari dulu hingga sekarang tidak berubah, ia tetap usil, jahil, dan kecentilan. Terutama pada Dian, namun Dian selalu menjaga sikapnya dihadapan Adistia. Walau terkadang mereka sering bertengkar, karena sikap Adistia yang agak menyebalkan Dian tetap berusaha untuk bersikap lebih dewasa dan tidak meladeninya.
"Ian yang tadi siapa? Perlente sumpah!"
"Cie... kamu naksir ya?"
Adistia pun memangut, dan langsung pergi meninggalkan Dian.
***
Suasana kelas bergitu hening, seluruh siswa sudah memasuki ruang kelas begitu juga para guru. Seorang guru berkerudung hitam, mengenakan kaca mata kotak bergagang hitam sedang mengabsen siswa-siswinya di kelas.
"Renata"
"Hadir"
"Safira"
"Hadir"
"Sadeli"
......
"Sadeli, ada?"
"Hadir bu!"
Host..host...host
Sadeli dengan tiba-tiba saja muncul, ia terlihat ngos-ngosan setelah berlari dari luar sana, terlihat beberapa keringat yang menetes di ujung pelipisnya
"Sadeli, kau dari mana?"
"Anu bu, saya kesiangan, maaf!"
"Jangan di ulangi ya, silahkan kamu duduk."
Sadeli pun pergi menuju tempat duduknya, iapun duduk di sebelah Adistia. Adistia pun tersenyum padanya lalu bertanya.
"Sadeli, kenapa kau terlambat?"
"Nanti ku ceritakan." Jawab Sadeli dengan nada berbisik.
"Okay!" sembari menyatukan jari jempol dan telunjuknya membentuk O.
Materi pembelajaran yang akan di pelajari hari ini ialah Sejarah. Bu guru pun menyuruh siswa-siswi dikelas untuk mempelajarinya terlebih dahulu buku sejarah yang sudah disediakan. Siswa-siswi pun sibuk membaca, namun Adistia malah sibuk bercermin. Sadeli yang kala itu melihatnya, segera memberi tahu Adistia. Ia merasa Bu guru sedang memperhatikannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Story [Hiatus]
LosoweKumpulan kisah pendek hasil khayalan seorang gadis gembel yang menyaru sebagai seorang penulis.