01. Theressa

22.6K 540 93
                                    

Madrid, Spanyol.

"Theressa, i am hungry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Theressa, i am hungry."

"Theressa, i want tea."

"Theressa, make me juice"

"Theressa, my stomach hurts.."

"I want coffee."

"Theressa, i want cake."

"Theressa..."

"Theressa...."

"THERESSA!!"

"Theressa?"

"Hah? Ya baiklah, kau lapar? Aku akan segera memasak." Dengan spontan Tessa berkata di ikuti oleh kedua kelopak matanya yang terbuka full seketika setelah melewati mimpi yang begitu mengerikan. Rambutnya yang panjang nampak acak-acakkan, namun tidak terpungkiri bahwa kecantikkannya mengurang sedikitpun. Theressa gadis yang manis.

Sementara pria muda yang berjongkok di tepi ranjang, sontak tertawa lepas melihat ekspresi Tessa, ya katakan saja dia sangat menyukai raut wajah cemberut Kakaknya itu.
"Apakah kau sedang bermimpi?"

"Sedang apa kau menyelinap ke dalam kamarku lagi?" Bukannya menjawab, Tessa malah melontarkan pertanyaan, menatap kembarannya itu dengan tatapan tajam. Bukan hanya sekali, tapi sudah berkali-kali Adik gilanya ini datang diam-diam. "Aku akan mengadu pada Mommy." Dia mengancam.

"Jangan sembarangan." Alva, pria muda memiliki wajah tampan, serta kedua mata yang indah menatap Tessa tak suka. "Aku hanya ingin memberitahu, angkat ponselmu, karena sedari tadi Mommy menghubungimu, tapi kau tidak menjawab."

"Oh." Tessa salah tingkah sendiri. Detik kemudian dia menguap lebar-lebar di depan Alva, merenggangkan otot-ototnya, lantas kentut begitu keras.

"Sial." Alva berdecak kesal, membuat Tessa terkekeh puas. Pria muda itu bangkit berdiri, menatap Tessa dengan tatapan jijik.

"Tunggu apa lagi? Sekarang kau keluar dari kamarku, sebelum aku benar-benar mengadu pada Mommy." Tessa kembali melayangkan ancamannya.

Alva mendelik malas, pria berusia 17 tahun ini memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana pendeknya, dia menatap Tessa dengan tatapan mengejek, menyebalkan menurut Tessa, sebelum keluar dari kamar gadis itu, dia mendekat kemudian mendorong kepala Kakaknya cukup keras.

"Alva sialan, setan terkutuk!" Theressa memaki bersama wajahnya yang memerah, namun yang ia dapati tawa Alva yang terdengar puas.

"Siapkan aku makan, aku lapar!"

Itulah teriakan Alva yang terakhir membuat Tessa mendesah kasar. Memejamkan kedua matanya sekilas berharap amarahnya mereda. Oh Tuhan, kuatkan hatinya menghadapi satu tahun kedepan setelah dua tahun terlewati tinggal bersama makhluk menyebalkan seperti Alva.

THERESSA MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang