08. Bolos

3K 275 42
                                    

"Memboloslah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memboloslah."

"Apa kau pernah melihat aku membolos?" Alva mendengus, turun dari kursi bar sembari melihat Tessa membereskan piring kotor. Ah, gadis itu memang selalu tampak menawan di segala sisi.

"Temani aku, hari ini aku akan menyatakan cinta pada Selena." Maxime tersenyum, memang.. dia sudah mempersiapkan diri. Meskipun telah di tolak 29 kali oleh gadis bernama Selena itu. Sial.

"Aku tidak tertarik. Apa yang harus kulihat? Melihatmu di tolak, kau menangis dan menghabiskan waktumu di club?"

"Hei, aku yakin kali ini aku akan berhasil. Come on." Maxime memelas.

"Aku benar-benar harus sekolah."

"Alright. Aku akan mengajak Tessa bersamaku."

Sial, Alva mengumpat dalam hati. Maxime tahu saja kelemahannya. Tentu saja Alva tak ingin gadis itu di bawa oleh penjahat kelamin Maxime.
"Sepertinya hari ini aku tidak memiliki tugas."

"Good." Maxime berseru, turun dari kursi bar dan menepuk bahu Alva.

Langkah Alva berhenti diruangan tamu, berpikir sejenak.. dia tak mau Tessa bersama Maxime, dan dia juga tak mau gadis itu bersama Steve. Bagaimana ini? Apakah Alva mengajak Tessa membolos juga? Astaga, ia yakin gadis itu tidak akan mau.

"Alva. Aku akan berangkat terlebih dahulu, di luar sudah ada Alisa." Tessa berkata, seolah mengerti keluhan hati pria itu membuat Alva mendesah lega. Hah, setidaknya Tessa bukan bersama Steve.

"Pergilah. Aku akan membolos, jangan lupa minta izinku pada guru kelas dan profesor."

Kening Tessa mengerut, huh.. tumben sekali. Namun dalam hati Tessa merasa terbebas, kapan lagi bersekolah tanpa Alva? "Baik. Aku berangkat." Gadis itu menatap Maxime sekilas, sebelum memutar tubuh melanglah keluar dari rumah. Dia dan Maxime sekarang nampak biasa-biasa saja.

Tidak sedekat dulu, bahkan keduanya seperti orang asing. Sejak ungkapan cinta dari Tessa lah membuat keduanya menciptakan jarak. Biarpun begitu, Tessa sudah benar-benar menerima bahwa Maxime tidak bisa mencintainya. Ya, pria itu telah menyukai gadis lain.

"Hai, Tessa."

"Eh.. hai Alisa, kau?" Tessa tersenyum lebar menghampiri gadis cantik itu yang keluar dari mobil lamborghini.

"Ah ya. Aku sengaja membawa mobil, aku ingin mengajakmu dan Alva berangkat bersama." Alisa mengedarkan pandangannya, melihat sosok yang ia tunggu-tunggu.

Tessa tertawa tak enak. "Astaga Alisa, padahal hari ini Alva akan membolos."

"Membolos?" Alisa kecewa.

"Ya begitulah. Dia akan pergi bersama sepupuku, tak tahu kemana." Tessa mengedikkan bahu acuh.

"Bagaimana jika kita membolos saja?"

THERESSA MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang