"Rene, lo beneran gakpapa?"
"Bohong kalau gue bilang gue gakpapa Joy, jujur gue masih gak percaya kalau ada orang yang mirip banget sama Egi."
Flashback
"Seul, kenalin mereka berdua kakak sama sahabat aku."
"Salam kenal, nama gue Kang Seulgi."
Tidak ada balasan karena mereka berdua yaitu Irene dan Joy masih tercengang.
"Joy? Irene?" Panggil Rosé.
Barulah mereka sadar dan memperkenalkan diri mereka namun Irene langsung pamit untuk pulang.
Flashback end.
"Kenapa malah jadi kayak gini, Joy? Disaat gue baru aja mau buka hati ke Suho dan coba nerima dia, kenapa orang itu muncul?"
"Gue juga gak tau Rene, tapi gue pun ikut kaget dan masih gak percaya kalau mereka bakal semirip itu."
"Mungkin gak sih dia itu Egi gue, Joy?"
"Hahh tapi mereka jelas beda Rene, walaupun muka mereka mirip tapi sikap mereka bertolak belakang. Egi polos dan ramah sedangkan Seulgi kalau gue liat-liat dari awal kita ketemu jutek abis."
"Benar juga, apa boleh gue berharap kalau dia itu Egi versi lain?"
"Jan gila Rene, ingat kalau lo udah sama Suho."
"Iya juga, bodoh banget sih gue harapin seseorang yang gak mungkin."
"Udah deh Rene, jangan salahin diri lo mulu. Kejadian itu bukan pure kesalahan lo, semuanya terjadi karna takdir."
Setelah bertelfonan dengan Joy, secara tidak sengaja Irene melihat postingan Rosé di sosial media milik Rosé dimana foto bertiga Rosé, Jisoo dan Seulgi.
"Semirip ini? Ini kamu atau bukan, Gi? Tolong kasih aku jawaban."
"Joohyun."
"Iya dad?"
Dimeja makan tersebut mereka sedang makan malam bersama.
"Ada sesuatu yang mau daddy omongin sama kamu."
"Jangan bilang mommy hamil?" Selidik Irene dan langsung dibantah oleh orangtuanya.
Irene dan Yerim bernafas lega karena mereka tidak akan memiliki saudara lagi.
"Hmm kamu masih marah sama Sica?"
Sontak Yerim langsung menatap kakaknya yang duduk bersebelahan dengannya, tentu kakaknya itu terdiam kemudian Yerim menatap ayahnya.
"Entah." Jawab Irene dengan singkat.
"Kok daddy malah bahas orang lain sih?" Sela Yerim yang tampak kesal.
"Udah tau kakak masih gak bisa damai sama masa lalunya, masih aja dibahas. Tolong jangan bahas apapun yang bikin kakak gak nyaman, aku anggap ini peringatan untuk terakhir kalinya." Tegas Yerim.
"Baby, gak gitu. Daddy sama mommy cuma mau kakak kamu sama aunty Jessica berdamai, mau bagaimanapun aunty Jessi yang telah merawat kakakmu sampai beranjak dewasa." Jelas Tiffany.
"Mau selama apapun ngerawatnya, menipu tetap saja menipu, mom." Balas Yerim.
"T-"
"Mommy sama daddy mau aku baikan sama aunty 'kan? Kapan kita ke rumahnya atau dimana kita ketemunya?"