"Ma, Seulgi boleh nanya?"
"Mau nanya apa?"
"Irene beneran udah tunangan?"
"Tahun lalu mereka tunangan, memangnya kenapa?"
"Gakpapa ma, cuma mau nanya itu doang."
Seulgi menonton tv sementara ibunya mengusap kepalanya.
"Sayang, ayo."
Seulgi bangun dari pangkuan mamanya, kemudian melihat penampilan ayahnya.
"Beneran kamu gak mau ikut?" Tanya papanya.
"Gak deh, Seulgi di rumah aja, males ketemu orang banyak."
"Yaudah kalau gitu, kamu baik-baik ya di rumah."
"Iya, ma. Papa hati-hati nyetir mobilnya, cubit aja ma kalau papa ngebut."
"Of course, honey."
Kedua orangtua Seulgi pun pergi untuk menghadiri acara pernikahan salah satu teman orangtuanya.
"Hahh bosen juga lama-lama."
Seulgi mematikan tv lalu mulai berkeliling rumah karena jujur saja dia merasa banyak perubahan pada rumah itu.
Seulgi masuk kedalam ruang kerja papanya, saat duduk di kursi kerja papanya Seulgi terkekeh ketika mengingat masa kecilnya dimana Seulgi pernah membuat seisi rumahnya panik waktu acara ulangtahunnya yang ke lima tahun, Seulgi menghilang dan orang-orang pikir dia diculik tapi ternyata Seulgi kecil tertidur pulas di bawah meja kerja papanya dengan beralaskan karpet merah maroon yang permukaannya lembut dan nyaman.
Saat sedang asik membayangkan masa kecilnya, tiba-tiba sebuah buku terjatuh dari arah belakangnya.
"Parah... Masa ruangan ini jadi ada hantunya?"
Walaupun takut, Seulgi tetap mengambil buku tersebut namun selembar foto terjatuh dari dalam buku itu.
"Ini kan mama sama mommy Fany, tapi siapa dua laki-laki ini? Kenapa foto ini ada disini?"
Seulgi membalik foto tersebut dan melihat sebuah tulisan yang tidak dia ketahui, 'Αδερφός'.
Seulgi memutuskan mengambil foto tersebut, lalu pergi dari rumahnya.
"Seulgi?"
"Wendy-nya ada?"
Yup, Seulgi pergi ke rumah Wendy dan Joy. Entahlah apa yang terjadi tapi feeling-nya menyuruhnya untuk menemui, Wendy.
"Ada, masuk aja. Wendy ada di ruang tv, a-"
"Boleh panggil Wendy nya aja?"
"Oke, sebentar."
Tidak lama setelah itu Wendy pun datang, tapi Seulgi menatap Joy agar memberinya ruang antara dia dan Wendy.
"Kenapa?"
"Lo tau berapa bahasa?"
"Gak banyak, emang kenapa?"
Seulgi mengeluarkan foto tadi dari saku hoodienya lalu memberikannya pada Wendy.
"Lo tau artinya gak?"
"Ini bukannya bahasa Yunani?"
Kedua alis Seulgi berkerut dan semakin penasaran.
"Yunani? Tapi lo tau artinya gak?"
"Enggak, tapi gue punya kamus bahasa Yunani, ayo ikut gue ke perpustakaan."
Keduanya menuju perpustakaan yang Wendy maksud, sementara Wendy mencari tahu arti kata itu, mata Seulgi menyusuri setiap titik perpustakaan Wendy dan matanya melihat sesuatu.