uncontrollable

121 15 1
                                    

Enjoy ෆ

" ... Mengapa tubuhmu secandu itu, Mashiho? Tuanku memang pandai mencari sesuatu yang kusukai. Uhh ... Sepertinya bermain-main dengan orang-orang bodoh akan menyenangkan!"

Mashiho menelan ludahnya susah payah, tubuhnya dikendalikan oleh sesuatu yang bahkan ia tak tahu siapa dia.

Saat jiwa lain yang berada di dalam tubuhnya membawanya ke rooftop sekolah, Mashiho berusaha menghentikan langkahnya dengan berpegangan pada pembatas tangga.

"Ngapain lo b-bawa gue kesini, si-sialan." Ucapnya terbata.

"Dengar, sebelum tuanku memberiku perintah lain, aku mau bermain denganmu terlebih dahulu. Kupastikan setelah ini semua orang akan ribut dibawah sana, ini akan menyenangkan dan kau akan menyukainya, percayalah!"

"Arghh! Diam lo! Ini badan gue, dan gue berhak lakuin apa yang gue mau! Pergi lo, setan!"

"Benar! Tapi sekarang tubuh ini juga milikku, dan akupun berhak melakukan apa yang kumau."

Mashiho terhuyung menabrak dinding disampingnya. Sosok itu kembali membuat Mashiho melanjutkan langkahnya menuju rooftop sekolah yang jaraknya tinggal lima meter.

Saat pintu rooftop terbuka, angin berhembus menerpa wajah lelaki itu. Mashiho menyeringai kemudian berlari, melompati pagar pembatas berduri dan berdiri diujung sana sambil merentangkan tangan. Mashiho yang masih dalam kendali jiwa lain tertawa kencang seperti orang gila.

Tak berselang lama, para siswa yang beraktivitas di bawah sana tersadar akan keberadaan Mashiho diatas sana. Saat ini, suara pekikan memenuhi gendang telinga. Tempat itu seketika dipenuhi orang-orang yang penasaran.

"Lihat, apa kubilang. Reaksi orang-orang bodoh itu membuatku senang! Kau tahu?"

"Haruskah aku membuatmu terjun kebawah sana, Mashiho?"

Jiwa asli Mashiho yang kewalahan hanya bisa pasrah di dalam sana, melawan makhluk itu membuat energinya cepat terkuras.

"K-Kak Yoshi ... T-tolong."

"Apa yang kau harapkan dari lelaki lemah seperti Yoshi?"

Mashiho mengepalkan tangan sekuat tenaga, satu tinjuan keras menghantam wajahnya. Tindakan itu membuat keseimbangannya terganggu dan Mashiho akan jatuh kalau saja jiwa lain itu tidak menahannya.

"Ah ... Itu pasti menyakitkan."

"... Ak- ups!"

"Mashiho!"

Mashiho berbalik dengan wajah lebam, meskipun pandangannya berkunang-kunang, tapi ia dapat melihat Yoshi berlari kearahnya.

"T-tolong, I can't control it." Lirih Mashiho.

"Pegangan, Mashi! Tunggu gue disana!" Ucap Yoshi sambil mempercepat langkahnya.

"Hahh, dia lagi. Tampaknya kita harus melanjutkan permainannya nanti, aku akan memberimu aksi yang lebih seru dari ini, sampai jumpa!!"

Mashiho tersentak saat makhluk itu keluar dari tubuhnya, akibat jiwa Mashiho kesulitan beradaptasi lagi setelah jiwa asing hilang, lelaki itu kehilangan kesadarannya sebelum Yoshi sampai di sana. Tangan yang awalnya berpegangan pada pagar pembatas terlepas dan tubuh Mashiho terhempas ke belakang. Seluruh siswa dibawah sana memekik histeris.

Namun, sebelum Mashiho benar-benar terjun ke bawah, Yoshi berhasil meraih tangan sang adik tepat waktu, si sulung mengabaikan tubuhnya yang tertusuk kawat berduri.

DIAMOND [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang