SELAMAT MEMBACA.
.
.
.
.Pukul 19:50 saat ini Yuna tengah berada di trotoar jalan menuju gerai salad, ia memaksa keluar rumah dengan alasan ingin membeli salad buah, padahal orang tua dan abangnya sudah melarangnya karena kondisi Yuna belum sepenuhnya pulih, tapi memang dasarnya keras kepala Yuna terus meyakinkan orang tua dan abangnya bahwa ia akan baik-baik saja.
Karena mereka tahu jika berdebat dengan Yuna tidak akan menang dan malah membuatnya sedih, mereka pun mengizinkan Yuna pergi sendiri dengan syarat jika ada apa-apa harus langsung mengabari salah satunya.Padahal ia masih sering merasakan pusing mendadak dan lemas, tapi tak menghalanginya untuk membeli salad favoritnya.
Sepanjang perjalanan Yuna menuju gerai salad langganannya diisi dengan bernyanyi dengan gumaman olehnya. Selang 10 menit sampailah Yuna didepan gerai salad, terlihat banyak orang yang tengah mengantri karena gerai salad itu sudah menjadi langganan para remaja bahkan orang dewasa karena banyak pilihan menunya.Kini tiba giliran Yuna untuk memesan makanannya, "Salad buah 2, martabak bangka 1, boba 2, sama thai thea 1." Ucapnya lalu duduk dimeja dekat barista.
"Ini kak pesanannya," ujar pelayan sambil tersenyum dan memberikan pesanan juga struk pembelian makanan dari gerai itu.
Setelah membayar semua pesanannya Yuna segera bergegas pergi dari gerai itu, ia tak mau membuat orang tua dan abangnya khawatir.
Saat berada ditengah jalan yang lumayan ramai tiba-tiba muncul sebuah motor gede dari arah kiri Yuna dengan kecepatan tinggi, Yuna yang merasa banyak kendaraan lain yang membunyikan klakson pun terheran.Iapun menolehkan kepalanya kearah kanan dan melihat ibu-ibu didalam mobil berteriak, "AWAS NENG!! ADA MOTOR!!" Teriaknya kencang sambil mengisyaratkan Yuna untuk menoleh kebelakang.
Yuna pun mengikuti arah tatapan ibu tersebut dan betapa terkejutnya Yuna saat melihat motor gede yang sedang melaju kencang kearahnya, refleks ia membalikkan tubuhnya dan menutup kedua matanya menduga apa yang akan terjadi ia hanya berdoa dalam hati.
Tolong aku ya Allah.
Ciiittt...
Braakk!!!
Karena merasa tidak ada yang terjadi pada dirinya Yuna memberanikan diri menoleh kebelakang, ia membelalakkan matanya kala melihat seseorang yang sepertinya pingsan jauh dari motornya. Yuna menduga sepertinya orang itu banting setir lalu menabrak pembatas jalan dan terpental jauh dari motornya.
Refleks ia berlari ke arah sang pengendara yang sudah tak sadarkan diri itu. "Mas bangun mas!!" Ucapnya khawatir, lalu segera membuka helm yang digunakan pemuda itu. Eh ganteng banget lohh. pekiknya dalam hati lalu segera mengenyahkan pikiran itu.
"TOLONG PAK BU!! BAWA DIA KE RUMAH SAKIT!!" Teriaknya pada warga yang sedang berlari ke arah mereka.
"Pak bawa ke mobil saya saja. Itu mobil warna hitam" ucap ibu-ibu berhijab pada warga dan langsung membopong tubuh pemuda itu masuk ke dalam mobil ibu tersebut.
"Cepat ke rumah sakit terdekat!" Perintah ibu itu pada sopirnya.
Yuna memangku kepala pemuda itu di atas pahanya yang tertutup celana kulot putihnya yang sekarang berwarna merah pekat karena darah segar yang mengalir dari kepala pemuda itu. Ia berdoa dalam hati agar pemuda itu di berikan keselamatan.
"Mas bertahan mas!" Ucap Yuna sambil menepuk pipi tirus pemuda itu. Lalu ibu-ibu tadi bersuara, "Lebih cepat Parjo!" Perintahnya pada sang sopir agar menambah kecepatan kendaraannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu SMA
Short Story[Cerpen] ___________ "Sampai kapanpun, kita bakal selalu ada disamping lo." "Dia nggak pantes disebut sebagai sahabat lagi." "Dilarang untuk mengsedih kalo lagi sama gue. Karena hadirnya gue untuk ciptain kebahagiaan buat lo." "Huekk" "Bisa ae lu jo...