7

12 10 2
                                    

Halo guys!!!

Apa kabar ? Semoga baik yaa<

Tolong share cerita ini ya ke teman-teman kalian! :)

Jangan lupa pencet bintangnya ya!!⭐ Ramaikan kolom komentar juga!! 💬

SELAMAT MEMBACA! ❤️❤️
.
.
.
.
.

Setelah menaruh tas di kelas, Yuna langsung pergi ke kantin untuk sekedar membeli minum. Yuna memilih duduk sebentar di dekat lapak Bu Een sampai nanti bel berbunyi. Niat hanya duduk sebentar malah Yuna diserang kantuk yang luar biasa, alhasil dia tertidur pulas di kantin dengan lipatan tangan menjadi bantalnya.

Tak terasa dua jam pun berlalu. Kini semua murid SMA Nusa Bangsa berbondong bondong menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan dari tadi.

Saat Yoga sedang mencari tempat kosong matanya tak sengaja melihat punggung seseorang yang seperti familiar baginya. Setelah terus memperhatikan punggung itu Yoga tersadar kalau itu adalah Yuna.

"Guys, itu Yuna bukan sih?" Tanyanya sambil menunjuk pada perempuan yang tengah tertidur.

Refleks Riva, Riza, Irhas dan Agil mengikuti arah pandang Yoga dan benar, perempuan itu Yuna. Dengan kesal Riva berjalan cepat ke arah Yuna dan langsung menggebrak meja.

Brakk!

"Astaghfirullah haladzim gempa!!" Pekik Yuna terkaget dan langsung berdiri. Ia melihat sekeliling dan hanya melihat orang-orang menatapnya horor. Lantas ia pun langsung cengengesan sembari merapatkan tangan didepan dada simbol permintaan maaf.

"Hehehe... Duduk guys, duduk," ucapnya masih cengengesan.

"Enak banget ya lo, di cariin kemana-mana malah enak enakan molor di sini!" Sewot Riva. Ia mencari Yuna sampai setengah mampus malah yang di cari enakan tidur di kantin.

Yuna nyengir menampilkan giginya, "Sori gue ketiduran, padahal niatnya cuma mau beli minum kok. Tapi malah bablas, hehe" Jawabnya.

"Lo di absen bolos sama Pak Emir, Na." Yoga ikut bersuara.

"Absen kelas juga di tulis bolos," tambah Irhas.

"Tapi Bu Zahro nggak masuk," timpal Riza.

Yuna terkejut mendengarnya. "Kok bolos sihh, gue kan nggak sengaja ketiduran. Bu Een juga nggak bangunin gue lagi," kesal Yuna.

"Udahlah santai aja, gak bakal di keluarin kok," celetuk Agil sembari memakan gorengan yang ada di meja.

"Enak banget lo ngomong gitu. Kalo orang tua gue tau bakal abis gue di ceramahin ampe subuh." Omel Yuna sambil memijat pangkal hidungnya.

"Udah gausah dipikirin. Mending makan, gue yang bayarin deh," Ucap Yoga langsung membuat teman-temannya segera memborong makanan yang ada di kantin. Dari Siomay, Baso Cuanki, Martabak mini sampai es campur semuanya di borong olah Yuna, Riva, Agil, Irhas dan Riza. Yoga melihat itu pun lantas merutuki dirinya sendiri.

Kampret emang, bisa bangkrut nih gue!

***

Waktu SMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang