Selamat Hari Raya Idul Adha!❤️
~~~~~
Sholat subuh berjamaah sudah dilaksanakan, sekarang para peserta camping sedang melakukan perjalanan menuju bukit untuk melihat sunrise. Dengan pakaian tebal mereka berjalan sambil menikmati pemandangan kebun teh yang sangat asri. Burung-burung berkicauan dan para warga yang mulai melakukan aktivitas paginya.
Dari kejauhan Yuna melihat kebun strawberry jenis California yang sepertinya cukup matang dan siap dipanen. Ia berfikir akan mengunjungi kebun itu setelah selesai melihat sunrise nya. Dilihatnya kebelakang ada Agil juga Irhas yang berjalan beriringan sembari menikmati indahnya pemandangan di pagi hari ini.
Yuna memperlambat langkahnya dan mensejajarkan dengan Agil dan Irhas. Ia berdiri tepat ditengah-tengah keduanya. Yuna mencolek lengan Agil dan Irhas bergantian, mereka pun menurunkan pandangannya dan melihat cengiran khas milik Yuna.
"Kenapa?" Tanya Irhas.
"Kesurupan lo?" Cetus Agil.
Yuna membuat raut masam diwajahnya. "Kalian lihat kebun strawberry itu nggak?" Ia menunjuk kebun strawberry disebelah kanannya.
Agil dan Irhas kompak mengangguk.
"Kenapa emang?" Sahut Agil mengerutkan alisnya."Nanti abis lihat matahari terbit kita ke sana yuk!" Ajak Yuna semangat.
"Gue sih ayo aja." Ujar Irhas.
"Yuk yuk yuk!" Jawab Agil heboh dengan wajah sumringah.Yuna tersenyum lebar. "Kalian bilang ke Yoga sama Riza ya. Gue bilang ke Riva," Tukasnya. Lalu menyusul Riva yang ada dibarisan depan setelah mendapat persetujuan dari Agil dan Irhas.
*******
Sekarang anggota camping sedang menikmati keindahan sunrise di bukit yang cukup tinggi.
Yuna merentangkan tangannya lebar-lebar seraya memejamkan mata dan tersenyum kecil. Menghirup udara segar dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya. Menghembuskan perlahan dan mulai membuka mata.
"Masya Allah indah banget." Gumamnya sembari mengedarkan pandangan dan memasukkan tangan ke saku hoodie tebalnya.
Samar-samar ia mendengar suara pesawat. Mendongakkan kepala dan melihat pesawat yang terbang begitu tinggi dan bebas di langit yang sangat luas. Yuna melebarkan senyumnya, "Jadi pengen naik pesawat," lirihnya. Semenit kemudian ia merasakan ada yang menghampirinya.
Menoleh kesamping kiri dan melihat cowok berperawakan tinggi sedang melihat pesawat yang ia lihat sebelumnya. Yuna memperhatikan wajah itu. Rahang tegas, bibir tipis, hidung mancung, mata tajam, alis tebal dan rambut yang sedikit menutupi kening. Dari segi fisik cowok itu sempurna menurutnya. Badan tegap dengan tinggi 178 cm membuat dirinya hanya sebatas dada bidang cowok itu.
Kagum. Itulah yang Yuna rasakan kala melihat cowok itu. Dia Yoga, yang dulu adalah musuh dikelasnya sekarang justru ia menjadi sahabat karibnya.
Yuna menurunkan pandangannya, beralih ke depan. Ia tertawa kecil. Membuat seseorang disebelahnya menoleh.
"Kenapa?" Yoga bertanya sambil menatap lekat gadis cantik disampingnya yang sedang tertawa.
Yuna melirik sekilas kearah Yoga lalu menghentikan tawanya. "Gapapa," ucapnya lalu menghembuskan napas perlahan.
Ditatapnya wajah itu dan kembali mengeluarkan suara.
"Kok bisa ya? Kita jadi akrab gini?. Padahal dulu selalu ribut. Gak pernah tuh yang namanya damai. Adu muluut terus tiap hari." Yuna memberi jeda kalimatnya. Ia tersenyum. "Eh malah sekarang deket banget." Ia terkekeh sambil geleng-geleng kepala.

KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu SMA
Short Story[Cerpen] ___________ "Sampai kapanpun, kita bakal selalu ada disamping lo." "Dia nggak pantes disebut sebagai sahabat lagi." "Dilarang untuk mengsedih kalo lagi sama gue. Karena hadirnya gue untuk ciptain kebahagiaan buat lo." "Huekk" "Bisa ae lu jo...