Pertemuan Singkat

1.5K 155 5
                                    

"Aduh udah jam segini aja, bisa telat guee! Ini jalanan kenapa pake macet segala lagi, sial" ucap Zee.

Zee sejak tadi mengeluh sebab telat bangun dan sekarang di tambah lagi dirinya terjebak macet yang sangat panjang. Menambahkan kekesalan Zee di pagi hari yang cerah itu.

Akhirnya setelah tiga menit Zee terjebak kemacetan. Saat ini Zee telah tiba di pintu gerbang sekolahnya. Dan benar saja, pintu gerbang itu sudah tertutup rapat sebab memang Zee sudah telat sekitar dua puluh menit.

"Arrgghh!! Dasar macet sialan. Gue jadi gak bisa masuk sekolah sekarang," umpat Zee.

"Gimana cara gue masuknya kalo udah begini, pasti bakal ada ceramah dari bu Sisca kalo gue masuk. Mana ntar bakal di jemur lagi," ucap Zee.

Zee sekarang sedang memikirkan bagaimana caranya untuk masuk ke dalam tanpa harus dihukum oleh gurunya yang terkenal cerewet itu. Ketika Zee sedang memikirkan cara untuk masuk, ada sebuah motor yang berhenti di samping mobil Zee. Zee yang tadi fokus berpikir pun tersadar dan menoleh ke samping tepat pada motor yang baru saja berhenti.

Zee membuka kaca mobilnya. Terlihat seorang laki-laki dan perempuan yang baru saja turun dari motor yang Zee yakini jika laki-laki itu adalah pengemudi ojol karena ia mengenakan jaket khas ojol. Dan perempuan yang turun dari motor itu menggunakan seragam sekolah yang sama seperti Zee. Zee yakin perempuan itu adalah anak sekolah nya.

Zee sekarang tampak fokus menatap ke arah perempuan yang kini sedang melepaskan helm dari kepalanya. Zee memperhatikan dengan seksama perempuan itu. Waktu perempuan itu membuka helm Zee terperangah menatap wajah perempuan itu yang sangat-sangat manis dan mempesona.

"Cantik," ucap Zee tanpa sadar.

Zee masih saja memperhatikan perempuan itu dengan tatapan kagum nya. Memperhatikan makhluk ciptaan Tuhan yang begitu indah untuk dipandang. Sampai saat ojol tadi pergi dan perempuan itu sedang merapikan rambutnya saja Zee masih tetap memperhatikan perempuan itu dengan intens, bukan sih lebih tepatnya bengong menatap perempuan yang ia sebut cantik itu.

Perempuan yang di tatap oleh Zee sepertinya sadar bahwa ada seseorang yang memperhatikannya. Perempuan itupun segera memperhatikan sekelilingnya dan tepat saat melihat ke arah mobil Zee terpakir pandangan mereka bertemu. Zee semakin dibuat bungkam oleh tatapan perempuan itu.

Sekarang Zee dapat melihat perempuan itu seperti berjalan mendekatinya, semakin dekat, makin dekat dan tepat sekali, perempuan itu sekarang berada dihadapan Zee.

Zee masih saja bungkam dan belum tersadar dari kekagumannya terhadap perempuan dihadapannya.

"Hey?" ucap perempuan itu.

Zee seolah tersadar dari kekagumannya terhadap makhluk dihadapannya setelah mendengar sapaan perempuan itu. Zee menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba saja terasa gatal juga merasa malu karena tadi dirinya tak berhenti menatap perempuan itu hampir tidak berkedip.

"I– Iya?" ucap Zee gugup.

"Kamu daritadi kenapa diem aja? Lagi lihatin apa?" tanya perempuan itu.

"Syukurlah dia gak nanyain kenapa gue ngelihatin dia, kalo iya sih gue bakalan malu banget," batin Zee.

"E– ehm... G– gak gak ada. Gue gak lagi lihatin apa-apa. Gue tadi cuma lagi mikir aja gimana cara masuk ke dalam sedangkan gue udah telat setengah jam an sekarang."

Zee masih berusaha menetralkan deru nafasnya. Dan merilekskan tubuhnya agar dapat terlihat biasa saja saat berbicara dengan perempuan dihadapannya ini.

"Kok bisa telat?"

"Tadi gue kejebak macet di jalan ya jadinya telat deh."

"Oh gitu..."

Perempuan tersebut menganggukkan kepalanya mendengar alasan Zee. Tetapi, tiba-tiba perempuan itu tersenyum sangat manis dan menatap ke arah Zee.

INFINITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang