You Belong With Me III

924 91 7
                                    

"AZIZI!" kesal Ashel pada gadis di depannya yang tengah fokus pada buku tulis.

"Iya Ashel iya sebentar lagi selesai ini," ucap Zee yang masih fokus mencatat pada bukunya.

"Ih kamu lama banget sih nulisnya. Aku udah laper inii!" Ashel menghentakkan kakinya ke lantai dan memasang wajah cemberut.

"Sebentar ya cantik. Bentar lagi selesai kok ini," ucap Zee.

Semenjak dua bulan lalu putusnya hubungan Ashel dan Nicko sekarang Ashel telah berhasil move on sepenuhnya dari Nicko. Sejak saat Ashel memutuskan Nicko. Ashel sudah mantap tak akan pernah kembali kepada Nicko. Bahkan Nicko saat itu tidak pergi menjauh melainkan laki-laki itu sangat gencar menghubungi dan mendatangi Ashel setiap Ashel di sekolah yang membuat Ashel bertambah risih pada laki-laki itu.

Untung saja Zee selalu ada saat Nicko terus berusaha mendekati Ashel kembali. Zee selalu berpesan agar tidak terpengaruh oleh rayuan Nicko lagi. Dan terbukti sekarang Ashel sudah tidak lagi berhubungan dengan Nicko. Ashel berkata bahwa saat ini hidupnya terasa lebih bahagia apalagi selalu ada Zee yang menemani dirinya.

"Nih udah nih. Mukanya jangan cemberut gitu dong. Ayo kita ke kantin," kekeh Zee mencubit gemas pipi Ashel yang sedang memasang wajah cemberutnya.

"Kamu ngeselin! Azizi ngeselin!" sebal Ashel pada Zee.

"Iyaa aku ngeselin. Udah ah mending ke kantin, katanya tadi laper kan? Ayo buruan, rame nanti kantinnya," ajak Zee menggandeng tangan Ashel keluar kelas.

Ashel melepaskan gandengan Zee. Zee menaikkan alisnya saat Ashel melepaskan genggamannya, tak lama kemudian dirinya berdehem saat tersadar jika Ashel mengganti posisi lengannya menjadi mengapit lengan kiri Zee lalu menautkan jari jemari mereka.

Mereka berjalan menuju kantin dengan Ashel yang masih mengapit lengan Zee.

Sesampainya mereka di kantin, mereka disuguhkan oleh pemandangan yang mereka lihat setiap harinya yaitu para murid yang memenuhi seisi kantin. Kantin mereka sebenarnya sangat luas hanya saja para murid sekolah mereka melebihi kapasitas kantin tersebut.

Bahkan terlihat para murid yang berlalu lalang mencari tempat duduk karena terlalu banyak nya murid membuat penuh semua tempat duduk yang ada di kantin.

"Rame banget."

"Setiap hari juga rame, Shel."

"Iya ih bener banget."

"Kamu cari tempat duduk aja biar aku yang pesenin makanan, kaya biasa kan?" tanya Zee pada Ashel.

"Iya kaya biasa," jawab Ashel.

Zee lalu berjalan menuju stand makanan yang tersedia di kantin sekolah mereka. Kini Ashel sedang melihat sekitar untuk mencari tempat duduk yang kosong. Ashel melihat tempat duduk yang berada tepat di sampingnya baru saja ditinggalkan. Langsung saja dirinya duduk agar tidak diambil oleh orang lain.

Setelah duduk, Ashel lalu memberitahu Zee lewat chat jika dirinya duduk tak jauh dari pintu kantin. Ashel saat ini fokus pada ponselnya membuka sosial media miliknya sembari menunggu Zee yang sedang membeli makanan untuk mereka.

"Makanan datang!"

Zee datang membawa nampan makanan. Ashel reflek menoleh ke arah Zee dan tersenyum senang karena akhirnya makanan yang ia nantikan telah datang juga.

"Yeayy sampe juga nih nasi goreng nya. Pedes kan?" tanya Ashel pada Zee yang tengah meletakkan makanan mereka di atas meja kantin.

"Iya pedes. Aku tau kok selera kamu, setiap pesen 'kan pasti pedes terus."

INFINITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang